Segala sesuatu terjadi karena sesuatu alasan. Karena setiap sebab ada akibat dan setiap akibat ada sebab, entah Anda mengetahuinya atau tidak, pasti ada sesuatu sebab atau sebab-sebab khusus. Tidak ada yang kebetulan. (Brian Tracy)

MENJELANG pergantian tahun, biasanya kita semua disibukkan oleh banyak kegiatan perencanaan untuk masa yang akan datang. Persiapan serta berbagai hal yang berkaitan dengan proyek di kantor maupun target program pribadi akan berlangsung sesuai parameter keberhasilan setahun yang terlewat. Bahkan bisa jadi, ada pergeseran status pada diri kita masing-masing atas hasil kinerja selama 12 bulan, baik itu bernilai positif (kenaikan pangkat dan jabatan) atau justru sebaliknya, maupun dalam bentuk lain.
Sebagai wanita metropolis, yang dituntut untuk selalu berpikiran maju dengan rona kehidupan kota yang heterogen, tentunya kita telah mampu mencerna secara baik terhadap setiap tantangan hidup. Naik-turunya prestasi pun pasti sudah menjadi kajian kita semua, sekaligus dapat mengasah kemampuan berpikir realistis atas setiap beban yang kita pikul sebagai tanggung jawab sejati. Contohnya adalah, keberhasilan kita mampu menyeimbangkan kepentingan karier dan tuntutan merawat kelanggengan keluarga.
Moment pergantian tahun ini memang sangat efektif untuk kembali kita berintrospeksi diri. Membuka kembali catatan-catatan ketidakberhasilan dan mengurainya sebagai target utama pada tahun depan. Namun, dari semua runungan yang akan kita lakukan ini, satu mungkin yang perlu benar-benar kita camkan, yaitu bahwa kegagalan dan keberhasilan merupakan sebuah proses. Bisa juga keduanya adalah cara hukum alam mendewasakan potensi menuju buah kesuksesan.
Jadi, jangan pernah ada kata sesal dalam diri kita setiap menemui kegagalan. Mungkin perlu kita tandaskan pada jiwa kita masing-masing bahwa sesungguhnya “kegagalan itu tak ubahnya keberhasilan yang tertunda”. Karena pada dasarnya manusia itu diciptakan untuk menang, begitu kata seorang penulis buku motivasi Zig Ziglar. Menurutnya, “Anda semua terlahir untuk menang. Namun, untuk menjadi seorang pemenang Anda harus merencanakan kemenangan, mempersiapkan, dan mengarapkan kemenangan itu.” Bila tidak demikian, pasti kita yang akan tertinggal.
Zaman sekarang, kita selalu dituntut untuk lebih maju. Bahkan Elbert Hubbandr, penulis dan filsuf Amerika yang hidup pada tahun 1856-1915 pernah mengatakan, “Dunia bergerak begitu cepat sekarang. Saat seseorang berkata sesuatu tak bisa dilakukan, sesungguhnya dia sudah diinterupsi orang yang telah melakukannya.” Jadi, mau menunggu apa lagi… Mari segeralah bertindak, dan jangan menunda lagi.
Pada editorial edisi ini, VENUS tetap menurunkan berbagai artikel yang akan menunjang keberhasilan Anda menyongsong tahun 2008 lebih gemilang. Sesuai dengan visi menjadikan wanita metropolis yang selalu total beauty, maka rubrik fasyen, kecantikan, dan gaya hidup lengkap tersaji. Bahkan, bagi Anda yang merayakan Natal maupun Idul Adha bisa mencoba resep-resep pilihan yang spesial kami pilihkan untuk Anda.
Akhirnya, kami yang ada di meja redaksi mengucapkan “Selamat Menyongsong Tahun Baru 2008, Semoga Kesuksesan Selalu Bersama Kita.” (arohman)