SIAPA tidak kenal Tahu. Makanan khas Indonesia ini tidak hanya gurih rasanya, tapi juga kaya akan protein dan kandungan zat yang dibutuhkan tubuh. Karena hal itulah tak heran bila ragam olahan Tahu begitu variatif, termasuk didalamnya adalah Tahu ‘Brontak’. Lha kok?
Bila Anda bertandang ke suatu daerah, mungkin makanan yang satu ini tidak bakal sulit dijumpai. Melancong ke daerah Jawa Barat misalnya, olahan Tahu berjuluk Tahu Sumedang cukup kesohor di propinsi paling barat pulau Jawa ini. Saking kesohornya, tidak sedikit kota di beberapa daerah ‘kedatangan’ penjual Tahu tersebut. Entah asli atau tidak, Tahu Sumedang banyak dijual di pinggiran jalan raya, atau traffic light. Satu bungkus Tahu Sumedang berisikan enam potongan kecil Tahu goreng berpadu cabe yang dijual Rp 1.000.
Bila nama Tahu Sumedang begitu masyur di Jawa Barat, maka Tahu Kediri juga cukup populer di telinga warga Jawa Timur. Tahu Kediri akrab disebut Tahu Kuning, mengapa demikian? Ya, karena tampilan sisi luar Tahu Kediri seluruhnya berwarna kuning, meski ‘daging’ Tahu tetap berwarna putih laiknya jenis Tahu yang lain.
Meski sama-sama makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya, tapi Tahu Kuning memiliki karateristik yang spesial. Tahu Kediri dikenal cukup kenyal. Entah diolah dalam bentuk masakan basah berpadu sayuran atau sekadar digoreng, kekenyalan Tahu Kediri ini masih begitu terasa. Bicara rasa, hampir tidak ada bedanya antara Tahu Kuning dengan jenis lain. Rasa gurih dan kenyal masih mendominasi makanan rakyat ini.
Bertandang ke Kediri untuk mencari Tahu Takwa-sebutan lain Tahu Kuning- tidaklah sulit. Hampir di seluruh pelosok kota Kediri menjual Tahu tersebut, bila ingin lokasi pastinya bisa langsung meluncur ke Jl. Pattimura, di sana Tahu Kuning banyak dijual dengan beragam merek.
Mendapatkan makanan ini, pembeli harus menyiapkan kocek sebesar Rp.10 – 15 ribu untuk per paket Tahu Kuning berisi 10 potongan besar. Uniknya, paketan Tahu mentah ini dibungkus dengan wadah anyaman bambu (sesek), sekilas mirip seperti wadah makanan Tape Singkong khas Bondowoso.

Awas, Ada Tahu ‘Brontak’?
APA bedanya Tahu dengan Tempe? Secara bahan pokok, tentu sama-sama terbuat dari kedelai. Tapi bicara asal muasal, kedua makanan ini beda tanah kelahiran. Berbeda dengan Tempe yang asli dari Indonesia, Tahu berasal dari China, seperti halnya Tauco, Bakpao, Bakso dan Kecap.
Menurut beberapa sumber, Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi:, hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti ‘kedelai yang difermentasi’. Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu, penemunya adalah Liu An (Hanzi:) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.
Meski data sejarah menyebut Tahu bukan makanan asli Nusantara, tapi harus diakui bahwa Tahu adalah makanan rakyat Indonesia. Bahan menu dari kedelai itu mudah untuk dimodifikasi menjadi berbagai variasi makanan enak dan disukai semua kalangan masyarakat.
Beragam olahan Tahu cukup memperkaya khasanah kuliner nusantara, simak saja jenisnya seperti Sapo Tahu, Ketoprak, Tahu Campur, Tahu Genjrot, Kupat Tahu, Pepes Tahu, Botok Tahu, sampai Tahu Brontak.
Khusus nama yang terakhir, akhir-akhir ini banyak menyita perhatian. Selain karena namanya yang nyeleneh, juga faktor olahan makanan ini pula yang membingungkan. Ada yang menyebut Tahu Brontak berasal dari Malang, Probolinggo, Cilacap, juga beberapa menyebut asal Bogor.
Apapun itu, Tahu Brontak nyaris tidak ada bedanya dengan ‘Tahu Isi’, yakni potongan Tahu mentah yang diiris bagian tengahnya terus diisi dengan taoge (kecambah) dan irisan wortel, lalu dilumuri tepung dan digoreng. Nyamm,… enaknya, hidangan ini disantap pas lagi hangat berpadu sambal bangkok atau petis dan cabe.
Di Surabaya, mendapatkan gorengan Tahu Brontak bukan persoalan sulit, karena banyak penjual gorengan senantiasa menyertakan jenis yang satu ini. Menurut Nadia, Tahu Brontak kini sudah menjadi makanan populer yang kerap dicari pecinta makanan tradisional. Selain murah meriah, jenis makanan ini cukup kaya nutrisi.
“Membuatnya bisa menggunakan bahan apa saja. Tapi ada juga penjual Tahu Brontak yang menggunakan bahan dasar tahu sutra demi rasa yang gurih dan sedap, juga teksturnya yang lembut. Isinya pun bermacam-macam, ada yang mengisi dengan sayuran, ada juga yang dikombinasi dengan daging sapi, udang dan ayam,” kata pemilik gerai Tahu Nona ini.(*)