Enggan bersantap soto, rawon, pecel, atau makanan yang itu-itu saja. Tidak ada salahnya sesekali memanjakan lidah dengan hidangan seafood yang diolah dalam beragam resep sesuai selera.

BAGI Anda yang ingin melakukan perbaikan gizi, makanan seafood sangat layak dikonsumsi. Alasannya, menu berbahan dasar biota air ini merupakan makanan alternatif yang banyak mengandung protein, lemak, dan vitamin. Banyak ragam resep diolah sebagai penunjang selera makanan yang satu ini, bahkan di tiap negara antar benua mempunyai ciri khas resep berbeda satu sama lain dengan keunggulan masing-masing di dalamnya.
Bila di Indonesia terkenal dengan makanan tekwan, pem-pek, dan otak-otak maka di Jepang cukup tenar dengan makanan bernama tempura, sushi atau sashimi. Sementara di Thailand cukup populer dengan menu olahan tom som pla dan tom yam yang sama-sama berbahan dasar seafood. Di benua selain Asia, negara-negara di benua Amerika, Eropa dan Australia juga mempunyai kekayaan khas kuliner berbahan biota air.

Bagi warga Surabaya, yang ingin mencicipi masakan seafood dalam beragam sajian, tidak ada salahnya mendatangi restoran khusus penyaji menu seafood yang kini sudah cukup menjamur. Salah satunya adalah Sea Master Seafood Market & Restaurant. Resto yang berada di kawasan Surabaya barat ini termasuk salah satu tempat makan seafood jempolan yang ada di kota ini.
Tidak hanya menu olahan dalam negeri yang bisa dipilih, menu olahan luar negeri dari racikan chef manca dan domestik bisa dipesan dalam berbagai keinginan. Termasuk pengunjung yang gemar dengan makanan seafood yang dimasak ala makanan khas Asia, terutama untuk masakan khas Thailand.
Sup tom yam seafood paling dicari di resto yang mendiami food garden di kawasan HR. Muhammad ini selain masakan berjuluk tiga rasa. Dua jenis hidangan ini diakui paling diburu para pelanggan karena mengusung rasa bak di negara asalnya meski kadang pesanan pengunjung dimodifikasi dengan selera lidah masyarakat lokal.
Olahan tiga rasa dari ragam bahan seafood seperti kepiting, belut, ikan gurami, patin, udang, lobster, dan kerang menjadi menu khas dari resto ini. Bermodal chef atau koki kepala langsung dari Thailand, menu yang beraromakan rasa asam, asin, dan pedas ini disajikan tanpa mengurangi kelengkapan taste masakan itu sendiri.
“Sea Master sengaja mendatangkan koki asli dari Thailand untuk menjaga kualitas rasa sajian menu disini. Chef ini sebagai kepala untuk senantiasa mengontrol masakan-masakan yang dipesan, dengan begitu nantinya tidak mengurangi taste masakan itu sendiri. Seperti halnya tom yam dan masakan tiga rasa yang banyak digemari pengunjung,” kata Dian Sandrayani.

Seafood Market
Pengalaman berbeda juga ditawarkan di tempat ini, para pengunjung diberi keleluasaan untuk memilih sendiri jenis seafood yang akan dilahapnya. Artinya, pengunjung bisa melihat langsung jenis biota air dalam akuarium dan memesannya untuk dimasak dalam olahan sesuai selera.
Pola seperti ini akan memudahkan pembeli memilih ukuran bahan dasar seafood tanpa khawatir kantong jebol. Ragam jenis bahan seafood hidup dalam akuarium sudah ditempeli kertas bertuliskan harga beli bak toko swalayan. Bila enggan membeli bahan yang masih hidup, pengunjung bisa memilih seafood fresh yakni bahan yang sudah mati tapi masih segar dalam ‘balutan’serutan es. Sama seperti diatas, jenis fresh ini juga banyak ragam yang bisa dipilih mulai kerang, lobster, kerapu sampai aneka jenis ikan laut.
Tak cukup disitu, selain bahan dasar seafood hewani, beberapa jenis sayur-mayur turut dijual sebagai pelengkap olahan masakan. Di tempat itu, disediakan space khusus untuk mendisplay sayuran berjajar dengan seafood fresh. “Kami memang menerapkan sistem market sebagai pembeda dengan tempat lain. Dengan begini, pembeli bisa leluasa memilih dan memesan makanan yang disuka tanpa membatasi porsi sajian,” kata wanita yang menjabat komersial manager ini.
Setelah pengunjung puas dengan bahan-bahan itu, berikutnya pengunjung bisa melongok langsung cara pembuatannya. Setelah pilih-pilih bahan dan request menu masakan, pengunjung bebas melihat pola memasak para koki resto.
Menurut Dian, di restoran tersebut sudah menerapkan sistem open kitchen. Jadi pembeli bisa melihat langsung proses pembuatan masakan dari dapur ‘terbuka’ yang hanya tersekat kaca, dengan begitu pembeli tidak akan merasa kecewa dengan pola pembuatan yang dirasa kurang bersih atau meragukan kehalalannya. “Disini pengunjung tidak usah merasa sangsi karena bisa melihat langsung pola pembuatan dan penyajiannya. Selain kebersihan, resto ini juga menjamin 100 % halal dan terbebas vetsin,” kata Dika.
Puas melihat proses memasaknya, berikutnya pengunjung bisa memilih posisi makan yang pas. Selain bisa memilih di hall utama, bisa juga memilih di lokasi dekat kolam ikan. Atau kalau sedang ramai-ramai, bisa memesan ruangan khusus atau privat room. Setidaknya di resto ini mampu menampung 1000 ruang, atau sekitar 100 meja. *venus/f&r


Ragam Olahan Seafood Antar Negara

ASIA
Indonesia: tekwan, pempek, otak-otak, sambel be tongkol, be pasih mepanggang
Jepang: sashimi, sushi, tempura, kamaboko
Korea: mae-un tang, okdom-gui
Kamboja: samla mchou banlé, dan khor trey
Myanmar: mohinga
Singapura dan Malaysia: kepiting lada hitam, yong taufu
Thailand: tom yam, tom som pla
Vietnam: canh chua cha, chạo tôm cuốn, cá chiên nước mắm gừng

EROPA
Bulgaria: Tikvitchki s Anshoa
Italia: Brodetto di Pesce Veneziano
Jerman: Hamburger Aalsuppe
Perancis: Bouillabaisse, Anguille Médocaine, Morue à la Bordelaise, Saumon en Pain de Caudebec, Alose au Four
Polandia: Sledz w Smietanie
Portugal: Caldeirada
Spanyol: Caldereta, Lubina a la Santanderina
Turki: Balık Corbasi Bodrumlı
Yunani: Kakaviá, Athenaikí Mayonaísa

AFRIKA
Maroko: Sharmoola

AMERIKA
Amerika Serikat: clam chowder, crab cake