Sate padang merupakan satu dari sekian banyak jenis sate khas nusantara yang cukup familier, karena banyak dijumpai di berbagai tempat. Selama Ramadhan 1430 H, Anda yang gemar menyantap sate khas Sumatera Barat ini bisa mencobanya di Bazar Ramdhan depan Masjid Al Akbar Surabaya. Tempatnya bersebelahan dengan Nasi Kapau, menghadap ke arah timur (depan kantor PBNU Jatim).
Rasa khas daging sapi dibakar nan gurih begitu menggiurkan. Apalagi bumbunya yang hampir menyerupai kuah (karena begitu banyak, red) juga terasa sangat gurih sehingga membuat lidah dipenuhi liur kenikmatan.
Satu porsi sate padang dihidangkan di atas piring yang dilapisi daun pisang. Sebelum sate diletakkan, terlebih dahulu ditaruh irisan lontong, baru kemudian disiram dengan bumbu sate, baru ditaburi bawang goreng.
Irisan dagingnya yang tipis tidak membutuhkan ekstra tenaga untuk mengunyahnya, apalagi dalam kondisi usai puasa seharian, tentu tekstur makanan-makanan yang empuk dan lembut akan sangat membantu sekali pencernaan bekerja. Itu semua tak lepas dari proses pemasakan daging sapi yang terlebih dahulu direbus mengunakan ramuan bumbu sebelum diirisi ukuran dadu untuk ditusuk. Jadi, sebenarnya daging sate ini sudah masak dan bisa dimakan meski tanpa dibakar. Tapi, namanya buka sate kalau belum dibakar bukan...?
Soal bumbu satenya juga termasuk inik. Karena dalam kebanyakan sate biasanya hanya mengandalkan kacang tanah goreng sangrai dan kecep. Tetapi untuk sate padang masih ada tambahannya lagi, yaitu tepung beras. Maka dari itu bumbu sate padang menyerupai bubur atau kuah, karena ada tepung berasnya tersebut. Rasa bumbunya juga tidak manis seperti pada sate kambing dan lainnya, karena dalam membuat bumbu biasanya yang digunakan untuk membuat adonan bumbu sate tersebut berasal dari air rebusan daging sapi sebelumnya. Jadi khas masakan Padang yang kuat dengan unsur guri-gurian.
Seporsi sate padang lengkap dengan lontongnya dibandrol Rp. 8.000 cukup murah untuk mencoba sebuah sensasi makanan khas yang dalam keseharian jarang mencicipinya. Sungguh pengalaman kuliner di bulan Ramadhan yang maknyusss! (arohman)