Era tahun 70-an tembang-tembang irama melayu cukup menyita perhatian. Zaman itu terdapat beberapa grup dan penyanyi yang begitu tenar, misalnya saja Orkes Melayu (OM) Sinar Kemala, OM Awara, OM Purnama dan lain-lain. Sementara biduan/biduanita yang tersohor pada saat itu antara lain ada A Kadir, Ida Laila, S Ahmadi, dan beberapa lagi yang lainnya, yang kalau tidak salah berasal dari Jawa Timur (Surabaya) semua.

Grup musik dan para penyanyi itu tersohor berkat karya-karya emas yang hingga kini begitu melegenda bagi pecinta musik melayu (baca dangdut), misalnya saja lagu Menanti Kekasih oleh A Kadir, Kenangan Masa Lalu-nya Ida Laila serta masih banyak lagi. Termasuk juga lagu Keagungan Tuhan karya A Malik Bz yang hingga kini banyak dilantunkan penyanyi lain ketika bulan Ramadan seperi sekarang ini.

Menjelang bulan puasa kemarin, saya sempat jalan-jalan ke kampung Ample mengantar kerabat yang ingin berziarah ke makam Raden Rahmat. Saya masuk melalui salah satu gang yang langsung menghubungkan ke pintu areal masjid Ampel. Ternyata, dari salah satu rumah di deretan bangunan tua era kolonial itu, saya mendengar lamat lagu-lagu lama itu berkumandang kembali dengan indahnya, yang sepontan mengingatkan saya pada masa-masa kecil ketika hidup di kampung halaman. Ya, saat kanak-kanak dulu, lagu-lagu tersebut begitu akrab di telinga karena kerap diputar keras-keras melalui speaker TOA pada setiap orang punya hajatan, terutama mantenan.


Kini, di tengah berselancar di dunia maya mencari bahan-bahan pekerjaan, saya iseng mampir ke Youtube dan mengetik A Kadir dan Ida Laila, ternyata lagu-lagu kuno tersebut dan beberapa tembang lama tersohor lainnya ada di sana, seperti lagu pop remaja yang dinyanyikan oleh Oma Irama (sekarang Rhoma Irama yang kondang dengan grup rokc dangdut Soneta).

Menyimak kembali tembang-tembang irama melayu lama terasa begitu syahdu. Beriringkan alat musik sederhana berupa akordion, gendang, biola, plus seruling, sang penyanyi mampu mengumandangkan tembang yang syarat makna. Meski syairnya pendek-pendek dan menyerupai sajak, namun pesan yang terkandung di dalamnya menyiratkan pesan-pesan petuah.

Bandingkan dengan musik anak muda zaman sekarang yang begitu penuh ingar bingar. *