tag:blogger.com,1999:blog-51509488740001643772024-03-25T13:09:18.063+07:00Ruang BacaMembuka wawasan baru...ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.comBlogger53125tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-67082067253525225882010-06-21T10:11:00.003+07:002019-07-31T17:51:30.926+07:00Tutut yang Bikin Ketagihan Nyedot<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht3nFzE-LVaJSpt1Fw20WgvoaSq6Q19cbXOdT42Z50AQXrDSeXs3kXwkPRDT7a1rQjuylzAgr-WdXXgEytXsSskLMhyV-CscgzJpZ9c0zrYfrwMfBxhE0Kuq1IzT9FQ8pZUh9e-1urIGQ/s1600/tutut.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485059795205743362" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht3nFzE-LVaJSpt1Fw20WgvoaSq6Q19cbXOdT42Z50AQXrDSeXs3kXwkPRDT7a1rQjuylzAgr-WdXXgEytXsSskLMhyV-CscgzJpZ9c0zrYfrwMfBxhE0Kuq1IzT9FQ8pZUh9e-1urIGQ/s320/tutut.jpg" style="float: left; height: 214px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 320px;" /></a><br />
TUTUT atau kerecoh termasuk jenis menu berbahan keong atau siput air tawar atau kul sawah. Disajikan dalam bentuk masak berkuah santan, dengan cara makan yang unik, yaitu langsung disedot dari cangkang-cangkang kecilnya guna mengeluarkan isinya yang lunak dan gurih. Bila tak mau juga keluar, bisa menggunakan bantuan tusuk gigi untuk mengungkitnya, sehingga dengan mudah dapat menyantapnya.<br />
<br />
Ketika acara santap malam Bangomania Surabaya (20/6) di Bumbu Desa, rupanya Tutut ini menjadi pilihan menu yang cukup difavoritkan. Berawal dari sekadar memperbincangkan nama Tutut yang kedengarannya ‘lucu’, karena di Surabaya menu ini lebih dikenal dengan kerecoh, ada juga yang menyebutnya kul nenek (daerah Gresik utara). Bahkan, karena begitu serunya memperbincankan makanan asal Sunda ini, sampai-sampai harus nambah hingga 4 porsi untuk disantap ramai-ramai. Tentu dengan menu-menu pendamping lainnya yang tak kalah enaknya. Karena malam itu, hampir setiap orang memiliki pilihan menu sendiri-sendiri seperti karedok, nasi bakar, dan lain-lain.<br />
<br />
Ya, sensasi terdahsayat menikmati Tutut adalah dengan menyedotnya. Selain cara ini digunakan untuk menarik keluar isi kerecoh, juga menyerap keluar bumbu-bumbu kuah santan segarnya yang sudah merasuk ke dalamnya. Sehingga ketika upaya menyedot ini tak membuahkan hasil, penikmat masih akan mendapatkan gurihnya rasa kuah yang berbahan bumbu seperti bumbu-bumbu masak kepiting tradisional.<br />
<br />
Di daerah persawahan, Tutut biasanya hidup di pemukaan lumpur sawah yang berair tidak terlalu dalam. Binatang mungil ini lebih suka bergerombol pada dahan tumbuhan yang jatuh di atas air, terutama dahan dan batang-batang pisang. <br />
<br />
Tutut yang sudah diambil dari sawah, kemudian akan dicuci untuk menghilangkan kotoran yang biasanya menempel di bagian cangkangnya. Untuk hasil bersih maksimal dalam menghilangkan lumpur yang terbawa, diperlukan waktu merendam sekitar satu malam. Setelah itu, Tutut akan direbus hingga masak, lalu ditiriskan dan dicuci sekali lagi sebelum diolah, baik menjadi Tutut kuah maupun sate kul, keripik, dan lain-lain.<br />
<br />
Kul atau tutut menyimpan banyak kandungan gizi yang tinggi. Menurut Positive Deviance Resource Centre, tutut kaya akan kandungan protein 12 % dan kalsium 217 mg serta rendah kolesterol. Dalam 100 gram keong terkandung air sekitar 81 gram air dan sisanya mengandung energi, protein, kolesterol, karbohidrat, kalsium dan posfor. Jadi, di samping enak dikonsumsi juga sangat baik bagi kesehatan badan.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZlp6msRk8yfTwKxL_JgEdyEoF0v7KFZR6LfTm7oilWgJhPmvZgVt6aTok1gkp44txOJVnA_u_Uo2n95Z8LQCF2Ql_cvUzyGOtu1RNZkZtXd_9sFkUjlksXhiTy4pT1C1sR3LPThsY-sY/s1600/bangomania.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5485060530457189250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZlp6msRk8yfTwKxL_JgEdyEoF0v7KFZR6LfTm7oilWgJhPmvZgVt6aTok1gkp44txOJVnA_u_Uo2n95Z8LQCF2Ql_cvUzyGOtu1RNZkZtXd_9sFkUjlksXhiTy4pT1C1sR3LPThsY-sY/s320/bangomania.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 196px; margin: 0 10px 10px 0; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
Selain ngobrol santai sambil makan-makan, malam itu menu yang cukup menyita perhatian kawan-kawan Bangomania adalah karedok. Dalam karedok yang berbahan sayur-sayuran mentah dengan bumbu kacang seperti gado-gado, diyakini berkhasiat bagi tubuh. Bahannya antara lain ketimun, tauge, kol, kacang panjang, daun kemangi, terong sayur yang kesemuanya diiris tipis dan kecil. Dalam penyajiannya, semua irisan ini ditaruh di atas piring kemudian disiram dengan bumbu kacang. <span style="font-weight: bold;">(arohman)</span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-45036686750982816342010-05-05T10:18:00.003+07:002010-05-05T12:43:15.070+07:00Enaknya Udang Penyet Bu Ria<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqyCYRr_wi7IRS3273t79Bx-c0NfFkUhDbTKaWDMbzonrv2vI8r1CLhlF06FmYDgSDJr5WS2ukRk53AXLPeuSKBTYnsEQ-ZmP-ThUY5M_ykes9MrCFOP6t93QabGRWvAslhngP0iX-J5s/s1600/penyet-udang.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqyCYRr_wi7IRS3273t79Bx-c0NfFkUhDbTKaWDMbzonrv2vI8r1CLhlF06FmYDgSDJr5WS2ukRk53AXLPeuSKBTYnsEQ-ZmP-ThUY5M_ykes9MrCFOP6t93QabGRWvAslhngP0iX-J5s/s320/penyet-udang.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5467620503597284978" /></a><br />Panasnya Surabaya yang belakangan hari ini terhapus oleh hujan yang turun berkepanjangan, membuat selera makan kian bertambah. Apalagi pada saat jam makan siang, ingin selalu mengudap jajanan tradisional yang nikmat seperti pisang goreng, ote-ote, dan sebangsanya yang penjualnya banyak berseliweran di sekitaran perkantoran. Sebagai menu utama, makanan bersambal sangat pas disantap sebagai pembangkit panas tubuh, seperti halnya aneka penyetan yang sumber kenikmatannya terletak pada sambal.<span class="fullpost"> <br /><br />Belum lama ini, ketika mendung tebal memayungi kota Pahlawan, saya bersama teman-teman kantor mencoba mencari pelipur lapar dengan bertandang ke depot Bu Ria di kawasan jalan Sulawesi Surabaya, tak jauh dari Mirota (toko buah tangan khas).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUKq-CZoEtHN7NZ6Dvrz_f3WCkWWJ8iybqc7LLM3Sdb7i4IoDSJw0mJxEKPhWnLtm_WlxWNiDh1SZrZIGha7s0HBu_JezaNjwSc6v-IOrnDjIgcNq4B-Py44Uvx0QUCO9XhfObdHd_qE8/s1600/penyet-terong.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUKq-CZoEtHN7NZ6Dvrz_f3WCkWWJ8iybqc7LLM3Sdb7i4IoDSJw0mJxEKPhWnLtm_WlxWNiDh1SZrZIGha7s0HBu_JezaNjwSc6v-IOrnDjIgcNq4B-Py44Uvx0QUCO9XhfObdHd_qE8/s320/penyet-terong.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5467620636479357490" /></a><br /><br />Suasana siang yang cenderung panas-panas dingin, membuat kawan-kawan serempak memesan menu sebagai santapan, di antaranya Udang Penyet, Terong Penyet, Gurami Bakar, dan lain-lainnya. Minumannya ada yang memilih Es Cincau, Es Jeruk, Teh Panas, dan lainnya pula.<br /><br />Sekitar 15 menit menunggu, akhirnya semua pesanan datang. Saya mencoba menikmati pesanan udang penyet dan terong penyet bersama es cincau. Yang cukup istimewa dari penyetan Bu Ria adalah hampir di semua menu penyetannya ditaburi kremesan yang berasa gurih untuk membangkitkan selera. Di samping sambal uleknya yang kuat pada tomat dan terasi, kremesannya bisa membuat orang ingin menambah nasi lagi. Pasalnya, masih ada tempe dan tahu goreng renyah yang bukan hanya enak untuk dikudap, tetapi tepat juga untuk pendamping menghabiskan nasi supaya perut makin kencang dibuatnya.<br />Anda mau mencobanya juga? Silakan mampir ke Ayam Penyet Bu Ria.<br /><br />Ayam Penyet Bu Ria<br />Jl Sulawesi 42, Surabaya.<br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-18319946189579205262010-03-25T17:24:00.004+07:002010-03-25T17:37:38.242+07:00Seger-Gurih, Sop Kaki Kambing Roxy Khas Betawi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZwxiGkgt5GuxYA8xZ4_IO0R8sKDOdiySROsHqUn281w1pXb36IWL1SdK6UtPNBgxg55z0UqNgi3NfdFmdJ7qxYbiGkHng6TzLGMkTkOYCO1TmSVUHa7KzyBLpDdQcUsJP9qSnINtuIfE/s1600/100215-paket+roxi+dua.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZwxiGkgt5GuxYA8xZ4_IO0R8sKDOdiySROsHqUn281w1pXb36IWL1SdK6UtPNBgxg55z0UqNgi3NfdFmdJ7qxYbiGkHng6TzLGMkTkOYCO1TmSVUHa7KzyBLpDdQcUsJP9qSnINtuIfE/s320/100215-paket+roxi+dua.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452518216935106946" /></a><br />Kabar gembira bagi Anda penggemar kuliner di Surabaya. Kini, telah hadir rumah makan yang menyediakan olahan Sop Kaki Kambing & Kaki Sapi khas Betawi yang segar dan lezat. <br />Rumah makan yang diusung dari Roxy, Jakarta ini berada di Ruko Surya Inti Permata II/C-6, Jl. HR Muhammad 175, Surabaya. Tepatnya, berada di sisi kiri Jalan HR Muhammad, tak jauh dari patung kuda (± 50 meter sebelum patung kuda, red).<br /><span class="fullpost"><br />Di rumah makan yang tertata rapi dan bersih itu, tersedia dua pilihan utama berupa olahan masakan sop. Ada sop kaki kambing dan sop kaki sapi. Hendri, sang owner, sengaja menghadirkan pilihan itu agar pengunjung yang tidak suka kambing bisa memilih sapi, atau sebaliknya. Selain olahan sop, tersedia juga sate kambing dan iga penyet.<br />Soal rasa, jangan ditanya. Sopnya baik yang kambing maupun sapi gurihnya terasa dan bumbunya berasa banget, segar dan tidak eneg. Kuahnya yang berbahan dasar susu sangat memanjakan lidah, baik ketika dicampur dengan nasi maupun sekedar diseruput biasa. Citasara itu semakin menggoda selera dengan taburan bawang goreng, irisan daun bawang, dan emping melinjo yang pas banget di lidah. Begitu pula dengan satenya yang memiliki tekstur daging yang empuk dan lumer di mulut.<br />Kalau memesan, Anda bisa memilih paket Roxy 1 atau Roxy 2. Paket Roxy 1 berisi sop kaki kambing atau sapi, nasi putih, dan teh atau air mineral dengan harga Rp. 18.000. Sementara, paket roxy 2 berisi sop kaki kambing/sapi, nasi putih, teh atau mineral dan sate dengan harga Rp. 25.000. <br />Selain itu, ada pilihan sop kaki kambing campur atau sop kaki sapi campur. Sesuai namanya, menu ini tidak hanya berisi irisan kaki kambing, tetapi ada macamnya seperti daging, jeroan, lidah dan sebagainya. <br />Hendri, berani menjamin bahwa menu sop di rumah makannya tak kalah dengan rumah makan sejenis. Bahkan bisa jadi lebih dahsyat rasanya. Pasalnya, selain rempah atau bumbu yang digunakan spesial, bahan kambing yang digunakan pun dipilih yang benar-benar berkualitas. <br />”Bila selama ini kebanyakan orang memilih kambing muda (cempe) untuk mendapatkan daging yang empuk, tetapi kami tidak. Kami memiliki cara tersendiri dalam memperoleh daging yang mampu menghasilkan tekstur dan citarasa spesial ini,” tutur Hendri kepada FR. <br />Sop kaki kambing ini sangat cocok dimakan kapan saja. Lebih-lebih, pada malam hari akan sangat cocok buat penghangat tubuh. Penasaran, segera kunjungi dan rasakan sensasi kelezatannya. Apalagi selama ini di Surabaya penyedia sop kaki kambing maupun sapi kebanyakan adalah sop biasa yang berkuah bening. Jadi, kini saatnya Anda mencoba sensasi sop khas Betawi ini. Yang penting lagi, semuanya bebas apek. <br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />Sate Kambing </span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4j2IOHFoIg6ub_3lOBVG-2OI9by1nsr2DUH9MvA4Qd2cv9kOfdXYxqop-ssWPh-qE4-knLsEPbO9YHMY3t6aHE0nQtH6SonS_X2kV83aFG1rF2jll54oajLSOnSNqOokYvZBpjVzjia4/s1600/100225-sate+kambing+roxi.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4j2IOHFoIg6ub_3lOBVG-2OI9by1nsr2DUH9MvA4Qd2cv9kOfdXYxqop-ssWPh-qE4-knLsEPbO9YHMY3t6aHE0nQtH6SonS_X2kV83aFG1rF2jll54oajLSOnSNqOokYvZBpjVzjia4/s320/100225-sate+kambing+roxi.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452518450493653746" /></a>Sate kambing spesial ini dipaket 10 tusuk per porsi. Dibakar di atas bara api yang telah disesuaikan, irisan dadu daging kambing yang telah ditusuk menjadi sate itu didiamkan agar aroma dan rasanya menyatu. <br />Olesan kecap manis plus bumbu kacang ketika dibakar akan meresapkan semua komponen bumbu yang ada. Setelah itu baru dihidangkan dengan tambahan irisan bawah yang bermanfaat juga untuk mengeliminir zat kurang bersabat dari daging bakar.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Iga Penyet</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT7iOphBqsqi2czYIU5vch37tiKv7o6PjhFCEyrVlEF3RtKIis0_umLxsaT3ztp_VV3p43Rf1VlJ_qSma3YZNtkImLOPYn5oRIlaQ2viQhuOO7HkzPuPQF4xEG1A5qCHivEKAP3eqr9PE/s1600/100225-penyet+iga+roxi+2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT7iOphBqsqi2czYIU5vch37tiKv7o6PjhFCEyrVlEF3RtKIis0_umLxsaT3ztp_VV3p43Rf1VlJ_qSma3YZNtkImLOPYn5oRIlaQ2viQhuOO7HkzPuPQF4xEG1A5qCHivEKAP3eqr9PE/s320/100225-penyet+iga+roxi+2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452518347890822674" /></a>Untuk menu yang satu ini, Anda harus memesan dua piring nasi sekaligus. Lho kok begitu? Ya, karena sensasi dan citarasa sambal ulek yang disajikan mengundang selera yang tak mampu mengerem makan. Pedasnya cabe yang sudah diulek menjadi satu bersama tomat dan terasi plus tambahan bumbu lainnya, benar-benar menghadirkan rasa sambal penyetan yang luar biasa. <br />Cukup mencolekkan iga bakar yang empuk ke atas sambal, masukkan ke mulut baru dorong dengan nasi putih. Hmmm... pelengkapnya ada kuah spesial yang disediakan peneman bersantap iga bakar istimewa ini.<br /> <br /><span style="font-weight:bold;"><br />Sop Kaki Kambing & Sapi Roxy</span><br />Ruko Surya Inti Permata II/C-6<br />Jl. HR. Muhammad 175, Surabaya (Dekat Patung Kuda)<br />Jam Buka: 10.00-23.00<br />Menu andalan: <br />- Sop Kaki Kambing<br />- Sop Kaki Sapi<br />- Sate <br /><br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-47435412452277077742010-02-09T16:48:00.003+07:002010-02-09T17:09:31.026+07:00Menikmati Kopi Tubruk Yukkk…!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5GvOyewwk85Grd2qc4ot4q4A6E_NsOkXs8LASz2uydP9JlC-98I_r41JQVrXr-wA-Yga9uR0Flmc4p0U9ju2AFtyWuOgBLNi2ev-80WHqL51iwsnkwan-glxoqg1phiJ2tnzoe86TQFc/s1600-h/kopi+tubruk+santika-arohman.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5GvOyewwk85Grd2qc4ot4q4A6E_NsOkXs8LASz2uydP9JlC-98I_r41JQVrXr-wA-Yga9uR0Flmc4p0U9ju2AFtyWuOgBLNi2ev-80WHqL51iwsnkwan-glxoqg1phiJ2tnzoe86TQFc/s320/kopi+tubruk+santika-arohman.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5436178790359943874" /></a><br />KOPI merupakan minuman khas yang keberadaannya bisa dihadirkan di segala suasana. Tak heran bila banyak yang menggemari miniman yang dihasilkan dari bubuk hasil tumbukan biji kopi ini. <br />Berbicara tentang kopi tentu tak bisa lepas dari keberadaan kedai atau pun warung kopi --yang sepertinya sudah menjadi ciri khas tersendiri bagi sebagian wilayah di negeri ini. Dengan aneka citarasa dan keunikan khas dalam cara penyajiannya, kopi kini telah menjadi bagian dari suguhan yang tak bisa dilewatkan begitu saja, di tengah maraknya serbuan aneka minuman global.<br /><span class="fullpost"><br /><br />Kopi sendiri juga merupakan minuman yang hampir ada di setiap penjuru dunia. Di negeri kita, Indonesia, juga memiliki beberapa jenis kopi yang cukup dikenal dunia. Kopi Sumatera, Jawa, Sulawesi (Toraja), dan kopi termahal di dunia yakni Kopi Luwak. Selain kekhasan aromanya, ciri khas kopi di Indonesia juga bisa dinikmati dari cara penyajiannya yang mengundang decak kagum. Salah satunya adalah kopi tubruk yang belum lama ini diusung oleh Hotel Santika Surabaya sebagai salah satu minuman andalan di Lounge Hotel Santika Surabaya.<br />Menurut Adita Putri, Sales & Media Communication Hotel Santika Surabaya, pihaknya menghadirkan kopi tubruk untuk memberikan sensasi yang luar biasa dalam penyajiannya yang unik, di samping juga kekhasan rasa kopi tubruknya sendiri. <br />“Untuk citarasa, kami memilih kopi Jawa yang memiliki aroma yang kuat. Dan dalam hal penyajiaannya, pengunjung tak perlu takut kopi yang akan dinikmatinya tumpah, karena peramu saji kami telah akan dengan cekatan meracik untuk kemudian membalik gelasnya, sehingga pengunjung tinggal menikmatinya dalam seruputan aroma yang tiada tara,” papar perempuan yang biasa dipanggil Putri itu seraya berpromosi.<br />Penyajian kopi tubruk ini memang lain dari kopi kebanyakan. Sebagaimana di daerah pesisiran Jawa Timur, seperti Tuban maupun Gresik, kopi tubruk sudah menjadi minuman sehari-hari di warung-warung kopi. Dalam penyajiannya, kopi dan gula dengan takaran yang pas diseduh menggunakan air panas di gelas, kemudian lepek ditutupkan di atasnya, lantas dibalik. Untuk meminumnya, gelas yang sudah terbalik berisi minuman kopi itu cukup diputar sedikit, dan cairan kopi pun keluar melalui celahnya ke permukaan lepek. Di situlah letak sensasi menikmati kopi tubruk. Tak salah bila kemudian Hotel Santika memboyongnya untuk dijadikan salah satu sajian plus atraksi sehari-sehari, sekaligus meningkatkan derarajat kopi tubruk ke kelas yang lebih elit. <span style="font-weight:bold;">(arohman)</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Lounge Hotel Santika Surabaya<br />Jl. Pandegiling No. 45, Raya Darmo Surabaya<br />Telp. 031.5667707 Fax. 031.5673242 HP. 081.5529.3403</span><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-79303405485836109222009-11-26T12:39:00.004+07:002009-12-03T11:25:03.254+07:00Bango Berbagi Kelezatan Hidangan Sate dan Gule di Hari Qurban<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf_BOP1FKQ6kyD2WnrPrGN4jUfVjMeg0lTX0A0CgYCCbhpZnfbzIU2fEfvwI6PSpBlwb3IQqzqfH2mE98N0ZlOHf_fzVcgM8drCE81L7enlQwyVQNV1Y55-WN8bmzwmqCOkQ15GcfzXac/s1600/bango-kurban.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 194px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf_BOP1FKQ6kyD2WnrPrGN4jUfVjMeg0lTX0A0CgYCCbhpZnfbzIU2fEfvwI6PSpBlwb3IQqzqfH2mE98N0ZlOHf_fzVcgM8drCE81L7enlQwyVQNV1Y55-WN8bmzwmqCOkQ15GcfzXac/s320/bango-kurban.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408283794133575410" /></a><br />PT. Unilever Indonesia Tbk., melalui merek kecap andalannya, Bango, ingin berbagi di Hari Qurban yang tiap tahunnya dirayakan umat Islam di seluruh dunia. Untuk itu, Bango menggelar acara bertajuk ”Berkurban Sepenuh Hati Bersama Bango” bertepatan dengan perayaan Idul Adha 1430 H. yang jatuh di hari Jumat, 27 Desember 2009. Acara yang digelar secara serentak di dua kota ini mengambil lokasi di Masjid Raya Pondok Indah Jakarta dan Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya.<br /> <br />“Acara ini baru pertama kalinya kami gelar, dengan tujuan utama untuk ikut merayakan Idul Adha dan berbagi kelezatan sepenuh hati hidangan tradisional kepada masyarakat tak mampu di hari nan suci,” tutur Memoria Dwi Prasita, Brand Manager Bango. “Pada momen istimewa ini kami memotong sebanyak 5 ekor sapi dan 30 ekor kambing, dengan pembagian untuk Jakarta sebanyak 3 sapi dan 20 ekor kambing, sedangkan untuk Surabaya sebanyak 2 sapi dan 10 ekor kambing. Usai dipotong dan dibersihkan, dagingnya lalu diolah oleh para legenda kuliner Nusantara menjadi hidangan yang pas dengan suasana Idul Adha yaitu Sate dan Gulai,” tambah Memoria yang akrab disapa Memor. <span class="fullpost"><br /><br />Di Masjid Raya Pondok Indah Jakarta dibagikan gratis sebanyak 1.050 porsi Sate Sapi, 1.200 mangkok Gulai Sapi, 600 porsi Sate Kambing, dan 800 mangkok Gulai Kambing. Jumlah kupon yang dibagikan kepada masyarakat total sebanyak 3.650 lembar. Sedangkan, di Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya dibagikan gratis sebanyak 700 porsi Sate Sapi, 800 mangkok Gulai Sapi, 300 porsi Sate Kambing dan 400 mangkok Gulai Kambing. Jumlah kupon yang dibagikan kepada masyarakat luas total sebanyak 2.200 lembar. Pengambilan makanan dengan sistem kupon dimulai pada pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB, dimana kupon tersebut telah dibagikan sebelum Hari-H kepada mereka yang berhak melalui panita Idul Qurban pada masjid setempat.<br /> <br />Di Jakarta, Bango menggandeng Pondok Sate Kambing Muda Pejompongan yang dikenal ahli memasak Sate dan Gulai dengan citarasa yang lezat. Sedangkan di Surabaya, Sate Irma dipercaya untuk mengolah Sate dan Gulai dengan sepenuh hati, yang tentu saja mantap citarasanya. Kedua penjaja Sate dan Gulai yang kesohor tersebut sudah beberapa kali menjadi peserta Festival Jajanan Bango dan program televisi Bango Citarasa Nusantara (BCRN). Khusus pada event ini, Pondok Sate Pejompongan memboyong tim sebanyak 60 orang, sedangkan Sate Irma di Surabaya mengerahkan 40 orang. Untuk mengolah daging menjadi Sate dan Gulai yang nikmat memang membutuhkan usaha ekstra. Semua persiapan ini sudah dilakukan sejak pukul 4 pagi. Di samping itu, mereka juga harus melakukan persiapan yang matang dalam menyiapkan bumbu dan bahan dasar lainnya. Mereka rela mengorbankan mengisi hari besar kali ini dengan keluarga, alih-alih berkumpul di masjid tempat acara diselenggarakan dan ikut serta membagikan kebahagiaan kepada masyarakat. <br /><br />Terlihat kesungguhan hati seluruh tim dalam mempersiapkan acara ini. Sejak subuh, Ibu Irma Ariani, pimpinan sekaligus pemilik Sate rma terlihat telah menyiapkan segala sesuatunya di lokasi masjid bersama puluhan karyawannya terkait dengan penyediaan ribuan porsi Sate dan Gulai. ”Semuanya sudah kami siapkan sejak subuh tadi. Kami juga sudah mempersiapkan tim kami secara khusus untuk kegiatan ini,’’ tukas Ibu Irma. Maklum, dalam mengolah kambing, seperti dikatakan Ibu Irma, dibutuhkan proses yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Mulai saat penyembelihan hingga pengolahan dan pemberian kecap Bango pada daging yang telah dipotong agar olahan daging kambingnya nanti teraza lezat dan empuk saat dinikmati sebagai Sate maupun Gulai.<br /> <br />Khusus acara di Jakarta, hadir pemandu acara Bango Cita Rasa Nusantara (BCRN) Surya Saputra untuk meramaikan suasana. ”Sebagai host BCRN saya ikut bangga, di Hari Raya Qurban ini Bango ikut berkiprah dengan membagikan daging yang diolah menjadi Sate dan Gulai. Saya berharap inisiatif ini dapat terus dilakukan oleh Bango di tahun-tahun berikutnya". Surya juga mengungkapkan kekagumannya dengan pembagian Sate dan Gulai dari Bango ini. Menurutnya ini tidak hanya menunjukkan kesepenuhatian Bango terhadap orang-orang yang membutuhkan, tetapi juga menunjukkan konsistensi Bango untuk terus mengedepankan kekayaan cita rasa tradisional Indonesia. <br />Ketua Panitia Penerimaan Qurban Masjid Muhammad Cheng Ho, H. Abd. Nurawi (Njo Gwan Wie) memberikan tanggapan serupa. "Ya, cara yang dilakukan Bango ini amat unik. Hal ini juga menunjukkan betapa perhatian Bango terhadap saudara-saudara kita yang hidup berkekurangan. Saya memuji Bango yang membagikan kegembiraan pada hari ini," kata Nurawi. <br /><br />Makna khusus acara “Berkurban Sepenuh Hati bersama Bango” ini memang mempunyai arti tersendiri bagi para penerima Qurban. Mereka tidak hanya dapat merasakan berkah dari pembagian Qurban tetapi juga dapat menikmati masakan tradisional yang kaya cita rasa. "Terima kasih terdalam saya sampaikan kepada semua pihak yang ikut serta mempersiapkan acara ini dengan sepenuh hati terutama panitia penerima hewan kurban di Masjid Pondok Indah dan Masjid Muhammad Cheng Ho, dua legenda kuliner nusantara, Pondok Sate Pejompongan dan Sate Irma serta masyarakat sekitar," tutup Memor. <br /><br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-17639866832146167362009-08-18T15:04:00.002+07:002009-08-18T15:08:54.131+07:00Ter-Mangut Nasi Krawu Bu Azzah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7S4g5pjCmnLoh-3h9DnRtHe2s-eAnQhA8yMO6iWAB6koxTMsuoB9-0GlUGehC61y_lv4OzBbAXYZF9NAfabkTnXXgM9-FLwpgiDSfohyphenhyphenZSrxty84KFmZ8mZwX84RjH46iXLLogaDbc8k/s1600-h/nasi-krawu-bu-azzah.gif"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7S4g5pjCmnLoh-3h9DnRtHe2s-eAnQhA8yMO6iWAB6koxTMsuoB9-0GlUGehC61y_lv4OzBbAXYZF9NAfabkTnXXgM9-FLwpgiDSfohyphenhyphenZSrxty84KFmZ8mZwX84RjH46iXLLogaDbc8k/s320/nasi-krawu-bu-azzah.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5371212314581045010" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Sajian khas makanan Gresik yang satu ini memang tak pernah membuat bosan penikmat kuliner nusantara. Sajiannya terbilang sederhana, namun di balik itu semua tersimpan berjuta kenikmatan rasa.</span><br /><br />ADA banyak depot penyedia nasi krawu di kota Gresik, salah satunya adalah depot Bu Azzah di jalan Panglima Sudirman 83 A Gresik. Di depot Bu Azzah ini nasi krawu dihidangkan di atas piring berlapis daun pisang sebagai pengganti pincuk. <br />Nasi putih dikrawuk (diambil menggunakan tangan langsung) kemudian ditempatkan di atas piring, ditambah serundeng, mangut, daging suwir, dan sambal hitam yang khas (perpaduan antara terasi dan petis). Yang tak boleh ketinggalan adalah kuah semur yang dihasilkan dari kaldu daging dan jeroan. Hemmm... Benar-benar sulit dicari padanannya.<br />Nasi krawu Bu Azzah seporsinya dihargai Rp. 10.000, karena setiap sajian disertakan kuah semur secara tepisah dalam sebuah mangkuk kecil. Dengan dipisah seperti itu, penikmatnya bisa mencampur sendiri sesuai selera. Sementara di depot lain biasanya langsung dicampur setelah pengunjung/pelanggan ditawari mau pakai kuah atau tidak oleh penjualnya. <span class="fullpost"><br />Yang istimewa lagi dari sajian nasi krawu Bu Azzah adalah rasa mangutnya yang gurih mengimbangi serundengnya. Mangut juga dibuat dari kelapa muda, namun prosesnya lebih lama. Karena kelapa mudah setelah diparut dan disangrai masih harus ditumbuk dengan tambahan bumbu pelengkap lainnya dan hasilnya padat, bukan encer seperti kuah mangut di dearah lain.<br />Serundeng dalam nasi krawu sendiri terdiri atas 3 jenis, yaitu serundeng biasa, serundengn kelapa merah atau yang disebut krawu berasa pedas, dan serundeng kelapa kuning yang dinamakan abon berasa manis. Perpaduan serundeng dan mangut inilah yang membuat rasa nasi krawu begitu nikmat, gurih dan nendang. Apalagi dikombinasikan dengan sambal hitam dan kuah semurnya. <br />Dinamakan nasi krawu, selain berasal dari salah satu jenis serundeng, sebagian sumber lain mengatakan bahwa julukan nasi krawu itu dari proses pengambilan nasi yang dikrawuk atau krawukan yaitu mengambil nasi atau lauk dengan jemari tangan langsung, tanpa alat bantu sendok atau lainnya, tantu menggunakan pengaman kantung tangan plastik agar sajian tetap hygienis.<br />Nasi krawu, di Gresik merupakan salah satu hidangan istimewa karena hanya bisa didapat di depotnya. Jarang nasi krawu dijual oleh penjual nasi pada umumnya, karena selama ini para penjual nasi krawu adalah para pendatang dari Madura yang sudah tinggal di Gresik puluhan tahun lamanya.<br />Di tetangganya seperti Surabaya, nasi krawu sebenarnya juga ada dan dijajakan di pinggir jalan. Biasanya nasi krawu yang dijual di jalanan seperti itu sudah dikemas dalam bungkusan sehingga bisa langsung dibawa pulang atau langsung di santap di tempat.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipni_GhbLYmw0k25ihYuhZdHZjZLcSWgQoYakSPun9jr3RV9O45dXNTLKykBQ9Jfp9Gy5-e5IoYIzKLufkBjRT-R2-SxOBdxDv0Hb6aaPbrMtyH6uJ8DSDwd0CqwaAwZBKtm1dR2XXRv4/s1600-h/nasi-krawu-bu-azzah2.gif"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 283px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipni_GhbLYmw0k25ihYuhZdHZjZLcSWgQoYakSPun9jr3RV9O45dXNTLKykBQ9Jfp9Gy5-e5IoYIzKLufkBjRT-R2-SxOBdxDv0Hb6aaPbrMtyH6uJ8DSDwd0CqwaAwZBKtm1dR2XXRv4/s320/nasi-krawu-bu-azzah2.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5371212547485996418" /></a><br />Keunikan nasi krawu ini memang pantas menjadi ikon kuliner kota Gresik. Popularitasnya memiliki nilai jual tinggi sehingga dapat memudahkan orang mengenal kota yang juga terkenal dengan pudak-nya ini. Apalagi kota Gresik sendiri merupakan salah satu tujuan wisata religi, karena di kota tersebut terdapat makam dan situs peninggalan Wali Songo, antara lain makam Sunan Giri, Maulana Malik Ibarahim, Fatimah Binti Maimun yang biasanya menjelang Ramadhan begini ramai diziarahi pengunjung. Selain itu, di sekitaran kota Gresik sendiri masih ada lokasi wisata lain yang mulai dipopulerkan oleh pemerintah setempat, di antaranya Telaga Ngipik.<br />Jadi, selain dapat menikmati kuliner Gresik yang nikmat, Anda juga bisa menenteramkan hati dengan ziarah ke makam aulia ternama atau berekreasi ke telaga Ngipik untuk sekadar naik perahu sembari menikmati kesejukan udara yang masih bersih. Jadi, kapan Anda meluangkan waktu mampir ke Gresik? <span style="font-weight:bold;">(arohman)</span><br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-12885847516791100072009-06-18T12:11:00.003+07:002009-06-18T12:16:48.608+07:00Bebek Bakar Madu: Manis, Gurih, Empuk Beraduk Jadi Satu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf7K40-r9fy9ZangdVdYYudC4l75CNsVqoEPlwYH9WqLSWyvWFNrcYQl7xwisGFEvCoRDT7wQ00f2XPX5iP3UYkunxKGhX57kS4_aBWqgC4TOP0kr9GxyPJ_jaV4f10XY3VerKA3fNnfQ/s1600-h/bebek+bakar+madu.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf7K40-r9fy9ZangdVdYYudC4l75CNsVqoEPlwYH9WqLSWyvWFNrcYQl7xwisGFEvCoRDT7wQ00f2XPX5iP3UYkunxKGhX57kS4_aBWqgC4TOP0kr9GxyPJ_jaV4f10XY3VerKA3fNnfQ/s320/bebek+bakar+madu.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5348531550401395106" /></a> <span style="font-style:italic;">Pernah mencoba bebek bakar? Bagaimana rasanya? Spesial banget, kan...? Ya, itulah pengalaman saya kali pertama menikmati menu bebek bakar madu di Waroeng Delta 5, Jalan Ketintang Barat, Surabaya. </span><br /><br />Di Surabaya, menu bebek bukanlah santapan aneh, meskipun juga bukan termasuk makanan biasa, alias istimewa dan terjangkau oleh semua kalangan. Kebanyakan warung penyedia sajian bebek mencatatkan pilihan menunya pada bebek goreng atau nasi bebek. Jarang yang melakukan inovasi menu bebeknya dengan aneka pilihan. Padahal daging bebek cukup enak untuk dijadikan sate atau pun dibakar.<br /><span class="fullpost"><br />Pada suatu kesempatan belum lama ini, saya tertarik mampir ke sebuah warung di bantaran anak sungai Kali Berantas dekat Rolak (pintu air) Karah, namanya Waroeng Delta 5. Hampir setiap petang, warung ini selalu ramai pengunjung, khususnya para kaum muda. Suasananya yang dikemas cukup artistik dengan dekorasi klasik mampu menciptakan kenyamanan tersendiri bagi pengunjung. Apalagi pemandangan malam yang memendar di permukaan air sungai penuh kelipan warna-warni lampu penerangan dan kendaraan yang seliweran dari kejauhan cukup menyejukkan hati.<br />Kenyamanan tersebut makin komplet dengan ketersediaan menu-menu istimewa. Salah satunya adalah bebek bakar. Ada sih, sebenarnya menu ’bakar-bakaran’ lain yang cukup mengundang selera yaitu iga bakar. Namun karena kurang gairah menyantapnya, maka petang itu cukuplah memutuskan pilihan pada bebek bakar madu saja.<br />Sekitar sepuluh menit pasca pemesanan, seorang pramusaji pria datang mengantar pesanan ke meja lesehahan. Sepiring menu bebek bakar madu plus nasi putih punel hangat dengan minuman jus jambu marah. Ehmmm... langsung saja menyantapnya. Karena menu bebek kalau dingin tersapu angin maka aroma kelezatannya akan berkurang.<br />Ketika mencoba menusuknya menggunakan garpu dan sendok untuk melepas daging bebek dari tulangnya, eh ternyata mudah sekali. Dagingnya bisa copot sendiri, sehingga tak perlu susah payah membongkarnya. Begitu masuk di mulut, rasa gurih dan manis benar-benar padu dengan empuknya sang bebek. Tak ada komentar lain, selain uewenaakk tenaaann!<br />Bumbu yang didominasi kecap manis untuk proses pembakaran dan sapuan madu pada kuas saat pemanggangan, benar-benar merasuk ke pori daging bebek sehinggga terciptalah rasa begitu luar biasa. Jadi, proses masakanya sangat sederhana sehingga tidak butuh waktu lama bagi customer dalam menunggu pesanan. Apalagi sajiannya pun cukup ditambah irisan mentimun dan tomat buah sebagai lalapannya. <br />Untuk pendorong rasa haus, minumannya bisa memilih jus buah, di antaranya jus jambu merah yang menggoda. Jadi, meskipun bebek cukup tinggi kandungan kolesterolnya, rasanya impas sudah bila usai makan langsung digelontor minuman jus buah sebagai pelarutnya. <span style="font-weight:bold;">(www.arohman.co.cc)</span><br /><br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-29095295684290265292009-06-12T09:40:00.004+07:002009-06-12T09:50:54.513+07:00Berburu Menu Istimewa Khas Gresik<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj78C43Gm5-zXZd_4PAsgbgB8XoYgvBMQTw704G_I-gsV_XJ1EIb0xzB2FVmCYIrdvzDybKYrXVfro5dWvXci83BXWXXVynbxPN3omaud-ht0tvbiGloRbw4hUfkMGLTT_lKJHclvW0gco/s1600-h/nasi+krawu+gresik.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj78C43Gm5-zXZd_4PAsgbgB8XoYgvBMQTw704G_I-gsV_XJ1EIb0xzB2FVmCYIrdvzDybKYrXVfro5dWvXci83BXWXXVynbxPN3omaud-ht0tvbiGloRbw4hUfkMGLTT_lKJHclvW0gco/s320/nasi+krawu+gresik.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346267255026563570" /></a> Makanan khas memang kerap kali menimbulkan kerinduan tersendiri bagi penikmatnya. Terbukti, saya selalu merasa kangen terhadap makanan khas Gresik, yaitu Nasi Krawu. Sajiannya sih sederhana, hanya terdiri atas nasi putih, serundeng, dan sambal petis. Lauknya berupa empal daging, namun kebanyakan berupa jeroan. Disajikan kering, berarti tanpa kuah. Sedangkan bagi yang suka kuah biasanya disiram sedikit kuah dari jeroan yang dimasak seperti semur.<br /><span class="fullpost"><br /><br />Belum lama ini, ketika pulang kampung, saya menyempatkan diri mampir ke Depot Nasi Krawu ”Bu Ria” di jalan Jaksa Agung Suprapto, depan radio RKPD Gresik. Ada beberapa tempat (depot) nasi krawu ternama di kota pudak ini, namun yang cukup legendaris adalah, warung Bu Tiban di jalan Abdul Karim, Terate, Gresik atau selatan pasar lama.<br />Nasi krawu cocok untuk menu dalam segala suasana; sarapan, makan siang, maupun santap malam. Untuk itu, bertandang ke Gresik kapan pun Anda bisa mencoba nasi krawu ini dengan cita rasa apa adanya. Untuk setiap porsinya harga nasi krawu termasuk tidak mahal. Biasaya dihargai antara Rp. 7.000 untuk paket biasa. Sedangkan bagi yang nambah lauk nambah sekitar Rp 3000 an, sesuai lauk pilihan tambahannya.<br />Nama nasi krawu sendiri diambil dari cara penyajiannya yaitu dikrawuk, atau mengambil nasi tanpa entong (sendok nasi), namun cukup dengan telapak tangan kosong. Untuk menjaga kehigienisannya, biasanya penjual menggunakan sarung tangan plastik, sehingga terjamin kebersihan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Iwak Manuk</span><br />Bergeser terus ke utara, wilayah Gresik pesisiran yang notabene terdiri atas tambak ikan seperti di kecamatan Manyar, Desa Sembayat, maka di sana banyak dijumpai warung-warung makan yang menyediakan menu hasil tambak. Dan yang paling terkenal adalah iwak manuk, atau menu dengan lauk daging burung.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF2H1dWhmUKU7sRRm-PPmzxEzdNOLpkQglgQhrJXQAdUYkw8wAdbCoAO5HgWw5_kS7XDT7RLwnEesjQ0gPJ9ogJMhstzgK1N2cOGnDqRKVyxc8Qrlog3YqV1zlof3GDucqArvmnmReXMU/s1600-h/iwak+manuk+%26+udang+sembayat.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF2H1dWhmUKU7sRRm-PPmzxEzdNOLpkQglgQhrJXQAdUYkw8wAdbCoAO5HgWw5_kS7XDT7RLwnEesjQ0gPJ9ogJMhstzgK1N2cOGnDqRKVyxc8Qrlog3YqV1zlof3GDucqArvmnmReXMU/s320/iwak+manuk+%26+udang+sembayat.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346267427326014274" /></a> Biasanya, burung yang diolah merupakan burung-burung hama tambak, seperti bango dan belkok. Para petani tambak biasanya mengambil anakan burung yang jatuh dari sarangnya, atau burung-burung tua yang tak lagi bisa terbang. <br />Jauh waktu sebelum burung tambak ini populer sebagai bagian dari menu istimewa di depot dan warung pinggir jalan, biasanya burung-burung itu didapat dengan cara menyambit sekawanan burung yang terbang di atas pertambakan menggunakan benang layang-layang. Namun seiring perkembangan zaman, kini kerap juga pemburu burung tambak itu menggunakan senapan angin, pancing, atau bahkan pestisida ikan.<br />Harga per porsinya pun tidak mahal, hanya berkisar Rp. 6.000 an, sementara potongan burung goreng (bagian dada plus sayap, atau bagian paha plus kerongkongan) dihargai antara Rp. 3.000 sanpai 5.000 an.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ikan Sembilang</span><br />Untuk jenis ikan yang banyak dijadikan menu pilihan adalah ikan sembilang. Biasanya ikan sembilang ini sangat segar dengan dimasak bumbu kuning atau asem-asem. Dengan kuah yang berlimpah, menu ikan sembilang yang panas sangat nikmat disantap di tengah garingnya udara pesisir Gresik di musim kemarau seperti sekarang ini.<br />Ikan sembilang merupakan jenis ikan laut yang biasa didapat oleh nelayan setempat di muara sungai Bengawan Solo yang masuk ke laut. Bentuk dan teste ikan sembilang menyerupai lele. Hanya saja sembilang hidup di air asin.<br />Kepiting dan udang juga banyak dijadikan menu istimewa pada sebagian warung pinggir jalan di sepanjang raya Deandeles, dari Manyar hingga Sidayu, bahkan Ujung Pangkah. So, sepertinya masih belum puas menyantap menu-menu istimewa tersebut... <span style="font-weight:bold;"><span style="font-style:italic;">(arohmanmail@yahoo.com)</span></span><br /><br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-9492456439431718172009-05-19T08:49:00.004+07:002009-05-19T09:23:41.616+07:00Unilever Gelar Festival Jajanan Bango “Festival Kelezatan Sepenuh Hati”<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs019.snc1/4237_1060879285439_1329654156_30134777_6416472_n.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 350px; height: 230px;" src="http://photos-b.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs019.snc1/4237_1060879285439_1329654156_30134777_6416472_n.jpg" border="0" alt="" /></a><br /><br /><span style="font-style:italic;">Diselenggarakan sepenuh hati oleh Bango untuk terus wujudkan misi lestarikan warisan kuliner Nusantara, dengan menghadirkan Duta Bango dari beberapa kota di Indonesia.<span style="font-weight:bold;"></span></span><br /><br />PT. Unilever Indonesia Tbk., melalui merek kecap andalannya, Bango, kembali menunjukkan konsistensinya dalam melestarikan warisan kuliner Nusantara dengan menyelenggarakan acara tahunan bertajuk ”Festival Jajanan Bango” (FJB), dimana FJB yang digelar kali ini telah memasuki tahun kelima. Jakarta mendapat kehormatan sebagai kota perdana untuk ajang festival jajanan yang bergengsi tersebut. Kota persinggahan berikutnya adalah Bandung (Jawa Barat) dan Surabaya (Jawa Timur). “Penyelenggaraan Festival Jajanan Bango dari tahun ke tahun selalu kami tingkatkan kualitasnya demi memuaskan para pengunjung. Kebetulan pada tahun ini kami mengusung kampanye bertajuk Kekuatan Sepenuh Hati (The power of whole-heartedness) yang diterapkan secara menyeluruh untuk segala aktivitas komunikasi pemasaran Bango, termasuk pada FJB,” tutur Adeline Ausy S. Suwandi, Marketing Manager Spread Cooking Category & Savoury PT Unilever Indonesia Tbk. <span class="fullpost"><br /><br />Menurut Ausy, kampanye pemasaran ini mengemas pesan: “Segala sesuatu yang datangnya dari hati akan menciptakan hasil yang istimewa.” Seperti halnya dalam pembuatan kecap Bango, mulai dari proses awal bahan baku utama melibatkan peran para petani kedele hitam dan pengrajin gula kelapa binaan Yayasan Unilever Indonesia (YUI). Dengan sepenuh hati, para petani kedele hitam menanam, merawat, memanen dan menyortir biji kedele jenis Mallika, dimana hasil akhirnya adalah kedele hitam bermutu tinggi. Kampanye pemasaran ini juga menyentuh para ibu rumah tangga yang tanpa kompromi dan sepenuh hati menggunakan kecap Bango untuk memasak hidangan buat anggota keluarga tercinta. Terakhir, kampanye pemasaran ini menggaungkan pesan kepada para penjaja makanan yang dengan sepenuh hati menyajikan hidangan lezat khas Indonesia demi kepuasan para pelanggannya.<br /> <br />Ausy menambahkan, FJB diselenggarakan sebagai wujud konsistensi Bango untuk terus mengajak masyarakat luas ikut melestarikan berbagai makanan tradisional Nusantara warisan nenek moyang kita, sebagai misi sosial yang akan terus menerus digemakan.<br /> <br />“Digelarnya FJB juga merupakan upaya untuk ikut menggerakkan dunia pariwisata Indonesia melalui wisata kuliner. Dengan lebih menghidupkan kegiatan wisata kuliner melalui ajang FJB, diharapkan dapat ikut memajukan sektor pariwisata di Indonesia,” jelas Ausy. ”Kami menyadari bahwa makanan adalah bagian yang amat penting dari budaya. Festival kuliner tahunan ini diharapkan dapat mendukung kemajuan pariwisata Indonesia dan menjadi agenda tahunan wisata kuliner bagi kota-kota yang disinggahi dan yang ikut serta dalam FJB,” imbuhnya. Ia berharap, makanan tradisional khas Nusantara dapat menjadi duta budaya yang ampuh untuk mempromosikan Indonesia ke mancanegara”.<br /> <br />Indonesia memiliki beribu macam makanan khas dari Sabang hingga Merauke. Banyak sekali olahan makanan khas Indonesia yang menggunakan kecap sebagai salah satu bahannya. Kecap, terutama kecap manis, menjadi bagian penting dalam kekayaan kuliner Nusantara. Penggunaan kecap yang terbuat dari kedelai hitam dan gula kelapa berkualitas tinggi dapat memberikan kekayaan rasa terhadap masakan. Selain untuk bahan memasak, kecap juga kerap dipakai untuk dicurahkan pada makanan (topping) ataupun sebagai cocolan. “Selama lebih dari 80 tahun hadir di tengah masyarakat, selama itu pula kecap Bango yang terbuat dari 4 bahan alami pilihan - kedelai hitam, gula kelapa, garam dan air - selalu konsisten menjaga kualitas rasa yang telah teruji sejak 1928,” pungkas Ausy.<br /> <br /><span style="font-weight:bold;">Jakarta, Kota perdana untuk ajang Festival Jajanan Bango 2009</span><br /> <br />Digelar selama 2 (dua) hari pada Sabtu, 23 Mei dan Minggu, 24 Mei 2009 di<br />Plaza Selatan Gelora Bung Karno Senayan, arena FJB mulai dibuka untuk umum pada pukul 12.00 WIB hingga 22.00 WIB di hari pertama. Sedangkan di hari kedua, arena FJB akan dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. ”Sesuai dengan pilihan tema, kami hadirkan ratusan penjaja makanan pilihan berdasarkan keunggulan pada resep warisan, bahan baku pilihan, cara memasak otentik dan penyajian tradisional,” ucap Memoria Dwi Prasita, Brand Manager Bango, yang akrab disapa Memor. “Melalui FJB, kami ingin mengajak masyarakat luas untuk melestarikan aneka masakan tradisional yang sudah dikenal luas dan dinikmati secara turun temurun dimana keberadaannya saat ini kalah populer dengan makanan siap saji dari mancanegara,” papar Memor. “Dalam festival<br />kuliner inilah kita bisa memperkenalkan salah satu kekayaan budaya Nusantara, terutama keanekaragaman makanannya,” tambahnya.<br /> <br />Menurut Memor, dengan adanya kegiatan semacam FJB, diharapkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap warisan kuliner Nusantara kian tumbuh dan berkembang secara meluas.<br /> <br />Selain penjaja makanan lokal, FJB kali ini juga akan menghadirkan 8 Duta<br />Bango yang mewakili kota Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Medan dan Jakarta. Para Duta Bango yang ikut serta dalam FJB 2009 di Jakarta adalah Kupat Tahu Gempol Yang Jempol (Bandung), Soto Udang Medan RM. Rinaldy (Medan), Tengkleng Ibu Edi (Solo), Rujak Cingur Sedati Ibu Nur Aini (Surabaya), Sop Saudara Jl. Irian (Makassar), Brongkos Ibu Suprih (Yogyakarta) , dan Tahu Bakso Ibu Pudji - Ungaran (Semarang). Sedangkan Pondok Sate Pejompongan terpilih sebagai Duta Bango wakil Jakarta yang juga bakal mengikuti festival jajanan di kota Surabaya dan Bandung. “Ini adalah kesempatan langka, dimana kita bisa mencicipi aneka ragam masakan Nusantara khas daerah masing-masing dengan citarasa enak dan kondang yang bisa dinikmati dalam satu kesempatan. Inilah salah satu keunggulan FJB, dimana kita bisa menikmati berbagai makanan khas Nusantara tanpa harus mengunjungi satu-persatu tempat makan enak yang tersebar di berbagai daerah,” jelas Memor.<br /> <br />Menurut Memor, berbeda dengan FJB tahun-tahun sebelumnya, FJB 2009 akan menghadirkan Kampung Bango, etalase perjalanan dan kiprah Bango selama ini. Sebuah upaya Bango untuk semakin dekat di hati pecintanya. Pengunjung akan dibawa ke sebuah tur yang menguak proses pembibitan kedele hitam hingga produksi. Juga tampil Dapur Bango Cita Rasa Nusantara yang akan berbagi resep khas Nusantara dan tips memasak dipandu oleh Koki Bango. Sebagai ucapan rasa terima kasih Bango kepada para pecinta kuliner Nusantara, akan dibagikan secara cuma-cuma ribuan porsi Rujak Bango sebagai ide resep baru kepada para pengunjung.<br /> <br />FJB kali ini benar-benar lebih memanjakan para pengunjung. Sambil menyantap kelezatan aneka makanan dan jajanan khas Nusantara, tersaji berbagai acara hiburan yang menawan. Menyadari bahwa makanan merupakan bagian dari budaya, FJB juga menampilkan berbagai macam kesenian tradisional yang ikut meramaikan acara ini, seperti pagelaran tari khas Betawi dan Barongsai dengan aksi yang penuh kejutan. Juga akan tampil penyanyi tenar Kris Dayanti yang akan menghibur pengunjung FJB. Khusus buat para pengunjung yang membawa balita dan anak kecil, tersedia juga tempat bermain untuk anak, sehingga FJB dapat menjadi hiburan bagi seluruh anggota keluarga.<br /> <br />Para pengunjung juga punya peluang untuk mengikuti kuis dan permainan<br />interaktif dengan aneka ragam hadiah menarik. Selain dinikmati para<br />pengunjung, adanya FJB juga memberi pengaruh positif kepada para penjaja<br />makanan yang berpartisipasi, karena dengan keikutsertaan mereka, pelanggan menjadi bertambah dan usaha mereka dapat lebih berkembang. Sebagai catatan, jumlah pengunjung FJB tahun lalu sebanyak 680.000 orang dan total penghasilan penjaja makanan sebesar Rp 4,991,000,000 (hampir Rp 5 milyar).<br /><br /><br /> <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Untuk infomasi lebih lanjut, hubungi:</span><br />PT Unilever Indonesia, Tbk.<br />Nurulita Novi Arlaida<br />Media Relations Manager<br />Tel: (+62-21) 526 2112<br />Fax (+62-21) 526 2046<br />e-mail: info-uli@unilever. com<br /> <br /><span style="font-weight:bold;">BizzComm!</span><br />Radityo Djadjoeri<br />Consultant<br />Tel: (021) 790 2806<br />Fax: (021) 790 2806<br />E-mail: mediacare@cbn. net.id<br />Mobile: 0817-9802250<br /> <br /><span style="font-weight:bold;">“Bersama Bango, mari kita lestarikan warisan kuliner Nusantara”</span><br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-70555257121412524622009-01-31T11:09:00.003+07:002009-01-31T11:16:32.821+07:00Ayo...! Wisata Jajan Surabaya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitfaey7uiVjI9f7kzptKpyYtHwrJ-kK4auAVJKrnjSy9YJ44geG1tv05FiioUdSi2NXO_5o5CM1_B64PUqcqyyr21VJuaPFvjH-Fb8yPAdgl3INjx3spAhbSBgfypBaIWMS7zPDFjbLHw/s1600-h/wisata+jajan+surabaya.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 186px; height: 283px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitfaey7uiVjI9f7kzptKpyYtHwrJ-kK4auAVJKrnjSy9YJ44geG1tv05FiioUdSi2NXO_5o5CM1_B64PUqcqyyr21VJuaPFvjH-Fb8yPAdgl3INjx3spAhbSBgfypBaIWMS7zPDFjbLHw/s320/wisata+jajan+surabaya.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5297306128714932978" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Anda termasuk pecinta kuliner khas Surabaya? Bila ya, berarti Anda pantas sekali mengoleksi majalah Intisari edisi khusus Wisata Jajan Surabaya. Saya sendiri sebagai orang Surabaya juga merasa perlu mengoleksinya lho, karena di samping di dalamnya terdapat lebih dari 50 tempat makan kategori enak dan ueenak dari kelas kaki lima sampai restoran.</span> <br /><br />BUKAN hanya itu, untuk memudahkan Anda yang baru kali pertama berwisaya kuliner di Surabaya, dalam majalah tersebut juga dilengkapi bonus peta. So pasti Anda tak lagi perlu guide khusus, karena dengan bekal peta kuliner Surabaya tersebut dijamin tak akan nyasar deh. Pasalnya, yang merangkum dan memilih menu serta memetakan adalah para penjelejah makanan khusus yang referensinya dari Kobama alias Komunitas Bango Mania (hehehe… betul nggak ya…? Lha sponsornya full Kecap Bango sih…).<span class="fullpost"><br />Oke, bagi Anda yang belum memiliki edisi khusus Wisata Jajan Surabaya ini, saya bisa kasih gambaran bahwa tampilan majalah ini cukup cantik. Mungkin bagi yang sudah punya edisi Wisata Jajan Yogyakarta pasti tidak akan begitu terkejut dengan sosok luar Intisari ini. Namun soal isi praktis beda sama sekali. Artinya, benar-benar Surabaya punya dech.<br />Ya, dari makanan yang hampir punah seperti Semanggi Suroboyo sampai tempat nongkrong unik ala Cak Mis ada di dalam majalah mingil ini. Khusus tentang Semanggi saya juga punya pengalaman menarik hunting makanan ini. Sejak saya tinggal di Surabaya tahun 1994, nama Semanggi Suroboyo sudah sangat akrab di telinga, namun baru mencobanya pada Festival Jajanan Bango 2008 di Lapangan Makodam.<br />Setelah itu, saya coba menelusuri tempat-tempat khusus yang menjadi tempat mangkal beberapa penjaja semanggi keliling yang menggunakan gendongan. Bersama seorang teman fotografer kami pun hunting sampai ke Benowo, tempat para penjual semanggi keliling berasal.<br />Sebenarnya di Surabaya Hotel kata teman-teman LeZAT semanggi merupakan salah satu menu special di sana. Trus kalo tempat permanen yang dapat dikunjungi (semacam depot khusus semanggi) terdapat di Pujasera Kartika Jl. Dipenogoro. Dan, akhirnya Semanggi Suroboyo tetap bisa dicicipi kapan saja asal Anda datang di Surabaya.<br />Tentang warung unik pasti saya selalu rekomendasikan untuk mampir ke Cak Mis di Jl. Bintoro. Bagi yang belum pernah ke sana pasti akan terkejut bukan kepalang begitu mengetahui menu-menunya yang superunik. Jenis jajanannya sih sama hanya namanya oleh si penjual (Cak Mis) diganti dengan sebutan yang aneh-aneh. Misalnya saja Sembako untuk nama lain nasi bungkus, Risoles Goreng dinamai Bantal Guling, Sate Usus dijuluki Krisdayanti (mungkin karena Krisdayanti pernah mengenakan model rambut yang melilit-lilit seperti sate ususnya Cak Mis. Ada juga Larangane (yang dilarang) Gus Dur, yaitu dideh (darah sapi beku yang digoreng). Mengapa dinamakan Larangane Gus Dur? Karena darah sesuai ajaran Islam haram dimakan. Kemudian Gus Dur identik dengan sebagai tokoh Islam. Lalu Cak Mis mencetuskannya sebagai salah satu menunya, dan masih banyak lagi yang unik lainnya. <br />Mau tau makanan dan tempat nongkrong serta oleh-oleh khas Surabaya lainnya? Segera aja buru majalah ini, ya… (sedikit membantu promosi… hehehe). <span style="font-weight:bold;">(arohman)</span></span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-43719220806760948852008-12-04T18:07:00.006+07:002008-12-05T10:25:37.836+07:00Jamuan Gulai Kambing & Ayam Kremes di Food City ITC Surabaya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSJDHbqmb5h3tkFWdNp-gx3glUusrWMfIwbsF_SToRg6kTxb9u02zGurwPLcfOXK3Xys5WPutvoV78PiVTyGZCr3XAC51YoLmDKqFJvR7wyTyWDlwHPRXgSV260gyE4ocRM6gKGJ2sbSs/s1600-h/ayam+kremes.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 283px; height: 209px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSJDHbqmb5h3tkFWdNp-gx3glUusrWMfIwbsF_SToRg6kTxb9u02zGurwPLcfOXK3Xys5WPutvoV78PiVTyGZCr3XAC51YoLmDKqFJvR7wyTyWDlwHPRXgSV260gyE4ocRM6gKGJ2sbSs/s320/ayam+kremes.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275892036618379810" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Lama tidak jalan-jalan dan makan-makan, akibat tumpukan pekerjaan di kantor yang tak bisa ditinggalkan, membuat selera menciut. Buktinya, ketika mendapat undangan makan malam dari Humas ITC Mega Grosir Surabaya, tak sampai mencicipi banyak variasi makanan di sana. Padahal, di kompleks Food City, yang berada di Lt. 3 ITC Surabaya terdapat 80 stand/outlet/resto makanan-makanan enak berbagai macam jenis.</span><span class="fullpost"><br /><br />DATANG di ITC pasca Maghrib bersama seorang rekan kantor, kami berdua disambut oleh Ibu Avy Chujnijah dengan ramah, dan langsung mengajak ke Food City. Banyaknya menu pilihan membuat kami jadi bingung menentukan pilihan. Namun tak perlu waktu lama, kami pun diajak ke bagian agak ujung dari Food City. Di sana kami langsung dipersilakan duduk di Kedai ONENG (Spesial Penyet dan Nasi Goreng).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6K4ygiYrp54hIeUkvh3_xJPOrSysF7gvw3Da595Z2SMpAq-QyYjbsgm4YqUSQ2IhKZsF0INu0QwexTfzY1MBcgER3bi246BkD8EwlmwsrG2kJmLzHGZZDsye0ds4iCzs99GiAWPvXCO0/s1600-h/food+city+itc+surabaya.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 283px; height: 215px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6K4ygiYrp54hIeUkvh3_xJPOrSysF7gvw3Da595Z2SMpAq-QyYjbsgm4YqUSQ2IhKZsF0INu0QwexTfzY1MBcgER3bi246BkD8EwlmwsrG2kJmLzHGZZDsye0ds4iCzs99GiAWPvXCO0/s320/food+city+itc+surabaya.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275892619731101922" /></a><br /><br />Ketika daftar menu diberikan, ada sekitar 35 jenis makanan, 8 jenis snack, dan 16 macam minuman. Saya agak bingung menentukan pilihan untuk menyesuaikan selera petang itu. Sementara kawan saya sudah menjatuhkan pilihan kepada seporsi Ayam Kremes dan Teh Botol, sedangkan sang tuan rumah hanya memilih Soda Gembira. Akhirnya aku pun memilih menu yang bisa menghangatkan tubuh, yaitu satu porsi Gulai Kambing dengan segelas jus jeruk.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi96mWvXA-K0NRLPv2aX-BU2AQ2ectcSYZGgaQT1Z-MbdQqFgHczNwCpauC-GrtUVce0aldr-aX9juQZNZ_VZF10ZpaFXQ1qR3zPnrY3Uv1w7dW9kYcBVRMCMV0LDrJxxLN-IwcRZndVT4/s1600-h/gulai+kambing.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 283px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi96mWvXA-K0NRLPv2aX-BU2AQ2ectcSYZGgaQT1Z-MbdQqFgHczNwCpauC-GrtUVce0aldr-aX9juQZNZ_VZF10ZpaFXQ1qR3zPnrY3Uv1w7dW9kYcBVRMCMV0LDrJxxLN-IwcRZndVT4/s320/gulai+kambing.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275893197362845602" /></a><br /><br />Bicara mengenai Gulai Kambing, rasanya menjelang Idul Adha begini cukup cocoklah sebagai pemanasan dan penyesuaian lidah. Apalagi, Gulai Kambing di Kedai Oneng rasanya tidak terlalu “keras” sehingga masih tergolong aman bagi kesehatan.<br />Sebagaimana kebanyakan gulai kambing, aroma sajian menu ala timur tengah ini dominan oleh rasa rempah yang begitu mengigit. Dipadu dengan sepiring nasi, kuah gulai yang begitu menggiurkan itu terasa segar dan hangat sekali menggelontor tenggorokan. Gurih dan maknyusss. Sayang porsi isi (daging kambing)-nya cuma 3 potong, itu pun lengket di permukaan pecahan tulang tetelan. Namun, cukuplah untuk membasuh kerinduan untuk mengonsumsi makanan kelas berat seperti itu.<br />Sedangkan rekan saya, begitu mendapat seporsi ayam goring kremes dia langsung menyantapnya dengan tambahan sambal dan lalapan plus nasi. Sembari berbincang kami pun akhirnya dengan sempurna menyantap hidangan di Depot Oneng hingga finish pada kata “sampai jumpa lagi…” <br /><br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-86325476853781547052008-10-29T12:49:00.003+07:002008-10-29T12:56:14.496+07:00Kisah Sukses Klenger Burger<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfdJOmm76lsSFOActFsNRhg9pIsDkIWgAEVuCvuj1cUvH7JurnlymCpRG9BKx4bYil11_6LUCY0hmzZSXl45b5IURxwcjgzjmvzSFOqEhfx071O-JTxsHDRxAdJ4Eb7f5pitkjLRAoJyo/s1600-h/klenger+burger.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 283px; height: 190px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfdJOmm76lsSFOActFsNRhg9pIsDkIWgAEVuCvuj1cUvH7JurnlymCpRG9BKx4bYil11_6LUCY0hmzZSXl45b5IURxwcjgzjmvzSFOqEhfx071O-JTxsHDRxAdJ4Eb7f5pitkjLRAoJyo/s320/klenger+burger.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5262449669317484338" /></a><span style="font-style:italic;">Burger ternyata memiliki pasar tersendiri di Indonesia, khususnya pangsa pasar kaum muda. Nah, untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan prospektif bisnis ini, tabloid <span style="font-weight:bold;">LeZAT</span> mengulasnya lengkap pada Edisi Khusus 02 --terbit 28 Oktober 2008. Salah satunya, mengulas Kisah Sukses Klenger Burger.</span><br /><br />MAKANAN yang berbau kebarat-baratan seperti burger atau orang sering menyebutnya sebagai hamburger, kini sudah bukan makanan mewah lagi di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Di Jakarta misalnya, hampir di setiap sudut pusat-pusat perbelanjaan dan perkantoran bisa kita temui outlet-outlet yang menjual Burger, makanan yang identik dengan prestise dan gaya hidup anak-anak muda jaman sekarang. <br />Menyebut nama burger, pasti sebagain besar warga ibu kota Jakarta sudah tidak asing dengan nama Klenger Burger. Salah satu pioneer makanan fast food di Jakarta. Klenger Burger terkenal di kalangan anak-anak muda karena selain memiliki cita rasa yang sangat Indonesia , juga namanya yang unik dan mudah diingat. <br /><span class="fullpost">Berawal dari usaha mendirikan sebuah restoran Sunda, pemilik dan pendiri Klenger Burger yakni sepasang suami istri, Velly Kristanti (34) dan Gatut Cahyadi (34), akhirnya banting setir dan membuka outlet burger pada bulan Februari 2006. Dengan pertimbangan bahwa memasak makanan tradisional Sunda memerlukan waktu yang cukup lama dan kurang praktis, sehingga Velly dan Gatut akhirnya memutuskan untuk membuka usaha fast food. Dan pilihannya jatuh pada burger, makanan cepat saji yang cukup praktis, enak, mengenyangkan, serta menjadi bagian dari gaya hidup anak-anak muda jaman sekarang. <br />“Dulunya membuka usaha restoran dengan makanan tradisional Sunda. Tapi makanan Sunda kan kurang praktis dan perlu waktu lama dari memasak hingga penyajiannya, sehingga saya dan suami saya berfikir kenapa nggak memilih makanan yang bisa dimakan setiap saat, praktis dan mengikutui gaya hidup anak-anak muda zaman sekarang,” tuturnya saat ditemui LeZAT di salah satu outlet Klenger Burger di Jl. Cipaku I No. 45 Jakarta Selatan. <br />Dengan modal seadanya sisa usaha restoran Sunda, akhirnya dibukalah sebuah outlet kecil Klenger Burger yang menempati lahan bekas usaha restonya. “Waktu itu dengan modal seadanya saja, karena modalnya sudah habis buat bikin restoran Sunda. Tapi karena kepepet, akhirnya kita berusaha bikin usaha burger, dengan manfaatin sisa modal yang ada, lahannya pun juga menempati bekas restoran Sunda dengan hanya membuat sebuah outlet kecil di kawasan Pekayon yang sekarang sudah menjadi gudang kita. Awalnya ngalir aja tapi lama-lama banyak juga peminatnya,” kata wanita yang pernah bekerja di advertising sebuah perusahaan di Jakarta itu. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">PERSAINGAN SEHAT</span> <br />Seiring dengan berjalannya waktu, Klenger Burger semakin berkembang sehingga yang semula hanya sebuah outlet kecil yang menempati lahan bekas restoran Sunda, dalam kurun waktu satu tahun saja langsung berkembang hingga 38 outlet. Ternyata, kesuksesan Klenger Burger diikuti oleh pengusaha makanan yang lain dengan rame-rame membuka outlet burger, sehingga semakin banyak brand-brand baru burger. <br />Bahkan, banyak yang mencoba meniru logo Klenger Burger hingga memasang foto Klenger Burger. Namun, Velly justru merasa tidak tersaingi sedikit pun, karena ia merasa persaingan yang sehat justru akan semakin meningkatkan kualitas burgernya. <br />Di tengah persaingan usaha burger yang semakin rame, Klenger Burger semakin melebarkan sayapnya hingga kini telah memiliki 55 outlet yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Bali, Surabaya, dan Malang. Bahkan sampai akhir tahun ini, masih akan ada beberapa cabang baru lagi di beberapa kota besar di Indonesia. <br />“Waktu itu yang bikin usaha burger belum terlalu banyak, tapi sekarang sudah banyak. Tapi bagus yah buat kita, karena kan sekalian koreksi diri juga. Memang bagus ada kompetisi, jadi kita bisa belajar juga,” kata wanita yang juga aktif sebagai pembicara di berbagai workshop tentang enterpreneurship. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">MILIKI KEUNGGULAN</span><br />Nama Klenger Burger memang mudah sekali mendapat tempat di hati para penikmat burger. Karena selain mengandalkan cita rasa burger-nya yang sangat Indonesia dari segi bumbunya, juga nama Klenger sendiri sangat mudah diingat orang. Klenger sendiri diambil dari Bahasa Jawa, yang artinya makan sampai kenyang tapi tetap bikin orang ketagihan untuk mencobanya lagi. Dengan filosofi itulah akhirnya nama Klenger Burger dipatenkan menjadi brand burger miliknya. <br />“Kenapa Klenger, karena suami saya orang Jawa. Jadi di Jawa itu, kalau makan sampai kenyang tapi bikin ketagihan, namanya makan sampai klenger. Makanya kita memilih nama Klenger Burger,” ungkapnya. <br />Keistimewaan Klenger Burger terletak pada daging dan rotinya yang empuk, serta bumbunya yang disesuikan dengan lidah orang Indonesia . Velly dan Gatut telah meracik bumbu burger yang sangat khas melalui riset yang cukup lama. Selain itu, porsinya pun cukup membuat orang yang makan sampai merasa klenger karena kenyang. <br />Selain varian menunya yang bervariasi, dari sisi harganya pun sangat terjangkau, yakni berkisar antara Rp 7000 hingga Rp 20.000. Tersedia juga paket-paket khusus, misalnya untuk acara-acara di kampus atau di sekolah-sekolah. <br />Untuk mencari outlet Klenger Burger sendiri tidaklah sulit, karena lokasinya selalu dekat dengan perumahan, perkantoran, dan tempat-tempat hang out anak-anak muda. <br />Untuk tetap bertahan di tengah maraknya bisnis serupa, Klenger Burger terus melakukan inovasi baik dari segi menu maupun kualitas pelayanannya. Termasuk menyediakan jasa pesan antar atau delivery order untuk area tertentu, meningkatkan brand communicationnya dan terus menerus mau melakukan inovasi produk. Termasuk inovasi untuk menambah varian menu dengan menambah menu burger dengan varian sea food. Selain menjual burger di outlet-outlet, banyak juga pesanan untuk acara-acara gathering, atau acara-acara ulang tahun. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">MENJAGA KUALITAS</span><br />Untuk menjaga kualitas rasanya, maka Klenger Burger menjalin kerjasama dengan para penyuplai bahan baku . Untuk rotinya, Klenger Burger disuplai oleh King Burger, yakni brand burger terkenal dari luar sehingga kualitasnya pun tidak kalah dengan burger dari luar negeri. Sedangkan dagingnya, menggunakan daging kualitas terbaik di negeri ini. Hebatnya, kapasitas produksi Klenger Burger justru lebih tinggi dibanding King Burger. Hingga saat ini, Klenger Burger mampu menjual hingga sekitar 150 ribu pieces burger per bulan. Besar kecilnya angka penjualan di setiap outlet memang tidaklah sama, tergantung tempatnya juga. Seperti di Salemba dan Bogor yang outletnya buka hingga 24 jam, tentu saja angka penjuaulannya lebih tinggi dibanding outlet yang lain. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">POLA KEMITRAAN </span><br />Untuk mengembangkan usaha burgernya, Velly dan Gatut memilih untuk bermitra dengan pengusaha lain. Dengan mengadopsi sistem dari luar, akhirnya dipilihlah cara franchise. Selain untuk lebih mengembangkan Klenger Burger, hal itu dipilih sebagai alternatif mengatasi keterbatasan modal. <br />Persyaratan untuk menjadi franchise Klenger Burger sendiri juga tidak terlalu sulit. Dengan modal sekitar Rp 200 juta, calon franchise sudah akan mendapat paket franchise selama 5 tahun, lengkap dengan peralatannya dan training karyawan. Selain itu, calon franchise harus merasa yakin dalam menjalani bisnisnya, karena itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan usahanya ke depan. <br />“Selain modal, yang penting orang itu harus yakin dalam menjalani bisnisnya. Kalau orang Jawa bilang, harus diopenin. Karena kalau ngambil franchise, nggak bisa langsung jalan dan sukses, jadi itu tergantung franchise-nya,” tegas wanita lulusan Sastra Belanda yang sangat ramah itu. <br />Hingga saat ini telah banyak permintaan dari calon frachise yang datang dari luar Jawa. Sehingga para penggemar burger yang berada di luar Jawa pun masih bisa menikmati kelezatan Klenger Burger, yang merupakan burgernya Indonesia. *<br /><br /><br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-11752382292963828762008-10-28T16:17:00.002+07:002008-10-28T16:20:22.405+07:00Sedapnya Cita Rasa Rawon Malang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjINHl0O_BiHconFTmvpOjyuCL8TTI7spIKP44Lx9LSWmtf5b9pPNORvD-tvrNaNgaci2ap1zfqMMhR0-XFKkU3jMZN-T0ST30ZRhPwgFCzVU06VcU0JnJSEZii3fW4dxPpohIAnpGTu5c/s1600-h/rawon+malang.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 218px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjINHl0O_BiHconFTmvpOjyuCL8TTI7spIKP44Lx9LSWmtf5b9pPNORvD-tvrNaNgaci2ap1zfqMMhR0-XFKkU3jMZN-T0ST30ZRhPwgFCzVU06VcU0JnJSEZii3fW4dxPpohIAnpGTu5c/s320/rawon+malang.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5262131736857977090" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Ada banyak jenis rawon di Jawa Timur, namun ada satu yang khas, yaitu Rawon Malang nan gurih. Salah satu jenis Rawon Malang ini, di Surabaya yang cukup terkenal ada di Depot Rawon Malang MM.</span><br /><br />BAGI Anda penikmat rawon istimewa ini dan tinggal di Surabaya tak perlu lagi jauh-jauh ke Malang, karena di Jl. Embong Kemiri, Ruko Kayoon 46 E telah tersedia. Silakan mampir ke Depot Rawon Malang MM.<br />Di sana Anda bisa menikmati berbagai jenis rawon malang yang lezat. Mulai Rawon Iga, Rawon Buntut, maupun Rawon Empal. Keistimewaan Rawon Empal selalu menggoda selera, karena aroma gurihnya yang begitu kental. Apalagi disajikan dengan potongan daging empal yang lembut plus sambal dan kecambah yang bikin sulit sekali untuk tidak tergoda olehnya.<br /><span class="fullpost">Dibandingkan dengan rawon-rawon lainnya, tekstur kuah Rawon Malang begitu terlihat agak bening, karena terbebas dari endapan lemak dari rebusan daging sapi. Dan hal itulah yang membuat rasanya begitu segar di lidah dan tenggorokan. ”Itu salah satu keunggulan dari rawon kami. Kuah yang kami sajikan sengaja kami buat tanpa lemak, sehinga terasa segar. Siapa pun bebas menikmati rawon kami tanpa perlu gangguan kolesterol,” ungkap Rudy didampingi Krisrtin Susilowati, sang pemilik depot.<br />Istimewanya lagi, bumbu-bumbu yang diracik didatangkan khusus dari daerah asalnya, Malang. ”Semua bumbu masakan dibuat sendiri tanpa koki,” sambung Kristin. Begitu juga dengan daging empalnya, berasa sedikit manis dengan potongan yang selaras dengan tekstur serat daging.<br />Rawon Iganya juga cukup mantap. Dengan potongan-potongan tulang iga sapi pilihan, dijamin Anda pasti sulit melupakan kekhasannya. ”Selain kuah, seluruh daging yang kami gunakan untuk rawon dan masakan lainnya diproses terlebih dahulu sehingga bebas lemak. Banyak pelanggan yang menyebut masakan yang kami sajikan tetap sehat,” pungkas Rudy. *<br /><br /><br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-13520606682497626932008-10-27T17:18:00.002+07:002008-10-27T17:25:31.440+07:00Bakwan Haujek Tegalsari<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPUSNR_uyAdM2pAd7MmkUGDNI6EBMzAN_m2NEp1p5mF7kHcmm3dFFmRHOdsJFJ1qP_D4nMjsy8pH7ysqUvWW-oOIe8p2wRyG8oSQx7vUid7ED6uEoA_6f6AGmdsDqtq-GUJJgTyGc0_2A/s1600-h/bakso+haujek.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 283px; height: 189px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPUSNR_uyAdM2pAd7MmkUGDNI6EBMzAN_m2NEp1p5mF7kHcmm3dFFmRHOdsJFJ1qP_D4nMjsy8pH7ysqUvWW-oOIe8p2wRyG8oSQx7vUid7ED6uEoA_6f6AGmdsDqtq-GUJJgTyGc0_2A/s320/bakso+haujek.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5261776722087892690" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Awas keliru! Maunya mampir ke depot Bakwan Haujek eeeh… nyasar ke yang Bakwan Huenak. Terserah sih, mana yang Anda pilih?</span><br /><br />BAKWAN, makanan yang cukup akrab dan bisa dinikmati dari kalangan bawah hingga atas ini, begitu mudahnya dijumpai dimana saja. Satu lagi gerai jajanan pinggir jalan yang menyemarakan khazanah kuliner di kota Surabaya. Salah satunya adalah Bakwan Haujek.<br />Bakwan Haujek yang memiliki citarasa sangat khas ini, gerainya menempati sebidang tanah di kawasan Jalan Tegalsari. Tak pelak lagi, namanya yang simpel dan mudah diingat, plus lokasinya yang strategis menjadikan gerai bakwan berspanduk kuning ini gampang dikenal. Sangat unik, begitu pelan waktu menunjukan pukul 10 pagi gerai bakwan sudah mulai bergeliat ramai, segmen keluarga, kantoran, dan ABG, semua berbaur di gerai dengan penataan yang cukup sederhana namun bersih ini. <span class="fullpost"><br />Ups, jangan keliru, sederet dengan Bakwan Haujek ada juga gerai bakwan yang namanya sepintas sama yakni Bakwan Huenak. Jadi jangan salah mampir, terserah mana yang Anda pilih? Namun kali ini, kita mencoba memanjakan lidah di Bakwan Haujek. <br />“Gerai ini lebih dulu ada, tapi tidak langsung di sini. Tiga puluh tahun yang lalu, awalnya bapak saya berjualan bakwan dengan naik sepeda berkeliling kampung. Mungkin saking enak rasa bakwannya, banyak pembeli yang berkomentar 'Haujek-Haujek' jadilah nama inilah yang selalu melekat,” jelas Endrik <br />Saat ditanya apa yang istimewa? Endrik, pemilik gerai Bakwan Haujek, menceritakan “Rasa basonya dibuat dari daging sapi sehingga begitu terasa baik yang kasar atau pun yang halus dan jika digigit terasa renyah.”<br />Sebagaimana lazimnya bakwan di tempat lain, untuk menyantap Bakwan Haujek disediakan pelengkap khusus yaitu Jaipo atau semacam tongcay, yang rasanya asam gurih dan cocok bila disantap dengan bakwan. Dengan taburan bawang goreng dan daun bawang, seporsi Bakwan Haujek terdiri dari baso kasar & halus, tahu, gorengan dan kekian dalam semangkuk kuah panas, bisa jadi tolok ukur kelezatan bakwan yang sangat populer di semua kalangan. <br />"Kerap sekali saya mencicipi bakwan di sini, selain bisa dimakan di sini juga bisa dibungkus" cetus Ibu Kusnadi, salah seorang pembeli dari Sidoarjo.<br />Karena memiliki beberapa cabang yang cukup banyak di Surabaya, seperti di kawasan Manyar (dekat Bonnet), Kalianyar dan Jalan WR Supratman, dalam setiap harinya Bakwan Haujek bisa menghabiskan daging sapi sebanyak 40 kg untuk baso. Harga yang ditawarkan pun tergolong enak di kantong. Bila masih kurang kenyang disediakan juga nasi putih sebagai pelengkapnya. Nah, begitu terasa haus di sini juga terselinap es teler 45 yang telah siap saji dalam kemasan gelas.<br />Penasaran? Jika belum pernah nyicipi Bakwan Haujek ini, segera sisihkan waktu Anda, lalu meluncurlah ke kawasan Tegalsari saat siang hari dan nikmati rasanya. Apalagi di tengah suasana mendung kota Surabaya seperti akhir-akhir ini. *<br /><br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-59298601566936823512008-10-20T11:13:00.002+07:002008-10-21T09:33:10.199+07:00Bubur Ayam Jakarta Istimewa di Surabaya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdr-NILkfWgmfuJG4jWovBwiOIUT4OugXywESnca89rmKlAZDzAfNe0WK1P6wWjN9TASyclB0t1TfMN7jrj5yLYFay3XYErnF1PbJgkcRdSbKrVXEQl7tLcRlJa-LZANw_GF30t2OlTmg/s1600-h/buburayamjakarta.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdr-NILkfWgmfuJG4jWovBwiOIUT4OugXywESnca89rmKlAZDzAfNe0WK1P6wWjN9TASyclB0t1TfMN7jrj5yLYFay3XYErnF1PbJgkcRdSbKrVXEQl7tLcRlJa-LZANw_GF30t2OlTmg/s320/buburayamjakarta.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5259084964381529090" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Dari sekian banyak jenis bubur yang populer di pasaran, Bubur Ayam Jakarta barangkali yang paling banyak dijual. Mulai di depat berkelas dan modern, dijual keliling model kaki lima hingga warung rumahan.</span><br /><br /><a href="http://www.arohman.co.cc">www.arohman.co.cc</a> MAKANAN yang bukan asli Surabaya ini bisa berkembang dan mendapat tempat di hati masyarakat karena rasanya yang mungkin pas dengan lidah orang Surabaya. Karena kebanyakan lidah Surabaya itu gemar sekali terhadap rasa asing atau gurih. <br />Kalau bukan karena faktor rasa, bisa juga karena makanan seperti Bubur Ayam Jakarta ini tergolong fleksibel dalam penyajian dan dapat dinikmati kapan saja. Pagi oke, siang boleh, bahkan malam hari pun tetap nikmat disantap selagi hangat.<br />Mencari menu Bubur Ayam Jakarta di Surabaya tidaklah sesulit mencari Pecel Semanggi. Karena sekarang ini, penjual bubur ala Jakarta ini sudah bertebaran di seluruh wilayah Surabaya, bahkan kebanyakan sudah mantap dengan menetap di suatu tempat dan dengan jam buka permanen. Salah satunya adalah Depot Mungil.<br /><span class="fullpost">Depot ini terletak di Jl. Raya Manyar No. 83 Surabaya (depan Kebun Bibit). Hadir sejak tahun 2001, depot Mungil dirintis oleh Andi Kristyono. Anda yang cukup lama tinggal di Jakarta ini menyajikan Bubur Ayam Jakarta dengan porsi yang cukup mengenyangkan dan dengan harga terjangkau pula.<br />Sebagaimana standart Bubur Ayam Jakarta yang asli, bubur racikan Depot Mungil ini menggunakan pelengkap seperti emping, cakue, kerupuk udang, daun bawang, bawang goring, dan daging ayam yang disuwir-suwir. Sebagai pelengkapnya, tersedia pula kecap asin, lada bubuk, dan sambal.<br />“Selera orang Surabaya dan Jakarta memenag berbeda. Orang Surabaya lebih suka makan bubur ayam ditambah kecap manis dan tidak suka ditambah kacang tanah atau kacang kedelai. Sedangkan orang Jakarta sendiri terbiasa menikmati bubur atam dengan tambahan tersebut bahkan masih ditambah lagi dengan kuning telur ayam kampong. Meski bubur ini dicampur kuning telur ayam, bubur ini tidak berbau amis sama sekali. Maklum, bubur ayam ini memang mempunyai keistimewaan pada racikan bumbu kaldunya,” terang Andi menjelaskan.<br />Ada juga keistimewaan lain dari bubur ayam Jakarta ini. Dalam keadaan hangat bubur ini mampu bertahan selama 4 jam tanpa mencair. Tak heran bila banyak juga para pelanggan yang dating dari luar kota memasan bubur dengan cara dibungkus untuk dikirim ke Sidoarjo, Malang, Banyuwangi, bahkan Manado.<br />Depot Mungil buka dalam dua shift. Pertama buka jam 06.30 sampai 12.00, kemudian kedua pada pukul 17.00 hingga 23.00. Khusus hari Rabu minggu ke-1 dan ke-3 depot ini libur. Jadi, jangan sampai kecele. *<br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-65633732810188755992008-10-18T15:20:00.003+07:002008-10-18T15:23:41.247+07:00Jelajahi Kuliner Khas Tuban<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVaAxfKGHMm0UvqqRn7s2T3zetr8GkgVwyvCwMRf5THuJpwMqrkS9lvHL1qi1PAKhi3urmxwVmxw7oTMqJoGyqwb9YSQD_NSCpwqKWBZD6ANVqgK6sk_zVCvh7L6f1fEOP8mOyDnnmOjA/s1600-h/jumblek+dkk.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVaAxfKGHMm0UvqqRn7s2T3zetr8GkgVwyvCwMRf5THuJpwMqrkS9lvHL1qi1PAKhi3urmxwVmxw7oTMqJoGyqwb9YSQD_NSCpwqKWBZD6ANVqgK6sk_zVCvh7L6f1fEOP8mOyDnnmOjA/s320/jumblek+dkk.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5258406407212090322" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Sebagai kota tua yang cukup legendaris, Tuban yang terletak di pesisir pantai utara pulau Jawa ternyata kaya akan sudut menarik untuk dikunjungi dan dinikmati keberadannya. Termasuk menu dan makanan khasnya.</span><br /><br /><a href="http://www.arohman.co.cc">www.arohman.co.cc</a> BILA Anda sempat jalan-jalan ke Kota Bumi Ronggolawe ini, maka jangan sampai melewatkan beberapa kuliner istimewanya, seperti Dawet Sagu, Dumplek, Intip Goreng, Keripik Gayam, maupun sajian serba pedas khas Tuban.<br />Letak geografis kota pusat pemerintahan kota Tuban yang berada tepat di kawasan pantai, menjadikan suhu udara selalu hangat dan cenderung panas. Nah, untuk itu jangan lewatkan kesegaran Dawet Sagu sebagai pelarut rasa dahaga Anda. Di pusat wisata kota Tuban yang berada di sekitaran Alun-Alun, Anda bisa mendapatkan minuman khas ini di gerobak-gerobak kecil pinggir jalan. Seperti di sekitaran Jl. Kartini Tuban tak jauh dari Masjid Agung dan Kompleks Makam dan Museum Sunan Bonang, Anda memeperoleh minuman unik ini.<br /><span class="fullpost">Dawet Sagu disajikan dalam gelas yang terdiri atas dawet sagu, santan, sirup manis gula siwalan, plus es batu. Sembari menyeruput kesegarannya, Anda pun bisa mencicipi jajanan lain seperti intip goring, wingko, juga jenang krasikan. Kesemuannya tergolong menu-menu khas Tuban.<br />Bila menginginkan varian menu yang lebih banyak lagi, cobalah dating langsung ke Pasar Baru Tuban. Sekalian Anda juga bisa mampir ke Goa Akbar, yang lokasinya persis di belakang Pasar Baru ini. Di sini akan dengan mudah memperoleh Dumplek juga Kue Serabi. Kue Serabinya benar-benar tradisional, karena proses memasaknya masih menggunakan wajan tanah yang di atas anglo. Ada pula Ketan Bubuk, Tahu Lontong, serta Kue Sablak. Samblak merupakan kue yang terbuat dari tepung tapioca (kanji) dipadu dengan kacang tolo. Biasanya Sablak disantap dengan terlebih dulu dicocol kelapa parut. Di Pasar Baru Anda pun akan dengan muda mendapat Keripik Gayam yang gurih dan kemremes.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">SEAFOOD SUPERPEDAS</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6hYM-e72lJyVPiPtxfdEuN_vTsBhimCZ9v8F8VEosFSPJyMCGz7Cll9LypmyuGnWY4V0kSKhBzAWIr1IoRWrsHyXFDm-EAkIfGlQ5kXn4MX47gl1oUP-dhBf_vXEdEKTmuD5ACJPSlec/s1600-h/rajungan+balsem.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6hYM-e72lJyVPiPtxfdEuN_vTsBhimCZ9v8F8VEosFSPJyMCGz7Cll9LypmyuGnWY4V0kSKhBzAWIr1IoRWrsHyXFDm-EAkIfGlQ5kXn4MX47gl1oUP-dhBf_vXEdEKTmuD5ACJPSlec/s320/rajungan+balsem.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5258406230480177154" /></a><br />Bagaimana dengan menu utamanya? Ternyata Tuban memiliki sajian yang pantas untuk dicoba. Sekali lagi, nuansa kulinernya tak jauh dengan masih berkaitan dengan hasil laut setempat. Ya, seadfood di sepanjang jalan utama dekat Kelenteng Kwan Sing Bio bisalah dicoba. Berderet-deret warung tenda seafoof di sepanjang Jl. Panglima Sudirman hingga Jl. RE. Martadinata siap memanjakan lidah Anda. Ikan Dorang, iklan Kerapu, Udang, hingga Cumi-Cumi. Selain itu Rajungan di sana lebih terkenal daripada kepiting biasa.<br />Bila Anda kesulitan menentukan pilihan tempat makan, coba saja mampir ke warung bernama “Cak Mad Jaya”. Di tempat ini Anda bisa memesan sajian khas Tuban yang begitu tersohor, yaitu Rajungan Balsem. Dinamakan “Balsem” karena rasanya superpedas.<br />Menu khas lain di Tuban, Anda bisa coba di depot milik Ibu Suartiah di kawasan Jl. Manunggal Tuban. Cumi-cuminya begitu maknyuss dengan aroma dan rasa pedasnya yang luar biasa. Depot pinggir jalan ini ada sejak tahun 1985 dan buka mulai jam 09 pagi sampai 09 malam. Semoga bila Anda jalan-jalan ke Tuban tak lupa untuk mencoba menu-menu istimewa Kota Tuban. *<br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-88724564487160245612008-10-13T09:41:00.002+07:002008-10-13T09:48:02.142+07:00Menjinakkan Kedahsyatan Rasa Kuliner Nusantara<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglteizy3NveaUCoohlCTxXm5izimpDc-pjl-aI3h_fjWnvPos5xmXl0NCaKtK3dSzyCqTgAoqlHC0JW6yJbRAHP1lXmToouk2EkpDbpxChIB4PPC1NmPuHsllpNGhnQfWFJEdhLAl3lmU/s1600-h/buku+80+warisan+kuliner+nusantara.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglteizy3NveaUCoohlCTxXm5izimpDc-pjl-aI3h_fjWnvPos5xmXl0NCaKtK3dSzyCqTgAoqlHC0JW6yJbRAHP1lXmToouk2EkpDbpxChIB4PPC1NmPuHsllpNGhnQfWFJEdhLAl3lmU/s320/buku+80+warisan+kuliner+nusantara.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5256464326215834194" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Makanan merupakan bagian dari keaneragaman budaya nusantara yang jumlahnya termasuk paling variatif, namun sangat mudah diadaptasi oleh siapa saja, dengan bersenjatakan lidah, sebagai indera perasa. Tak mengherankan, bila belakangan ini wisata kuliner seakan menjadi tren tersendiri, dan termasuk bagian dari gaya hidup masyarakat.</span><br /><br /><a href="http://www.arohman.co.cc">www.arohman.co.cc</a> DEMAM wisata kuliner yang terjadi pada masyarakat kita saat ini, tentu tak dapat dipungkiri dan merupakan hal positif bagi kelangsungan makanan tradisional itu sendiri. Apalagi, hal tersebut didukung oleh media massa yang secara spontanitas memanfaatkan ‘kepedulian masyarakat’ itu lewat rubrik maupun acara khusus. Hasilnya, kampanye kuliner pun berjalan dengan sendirinya, sehingga mampu meningkatkan daya jual sekaligus mengangkat perekonomian para penjual makanan tradisional sekaligus memopulerkannya.<br />Selama ini, orang datang ke sebuah tempat makan (warung, depot, resto) biasanya didasarkan atas kefamilieran lidahnya terhadap makanan favoritnya. Lebih dari itu, suasana penunjang dan lain-lainnya adalah perhitungan nomor ke sekiannya. Padahal bila dicermati secara seksama, setiap makanan khas yang ada di negeri ini memiliki kelebihan lain di samping kelezatan rasanya. Dan, itulah yang tertuang utuh dalam buku 80 Warisan Kuliner Nusantara ini.<br /><span class="fullpost"><br />Dalam buku yang dikemas eksklusif ini, terdapat 80 makanan juara; yaitu makanan-makanan dari berbagai daerah di Indonesia yang tak terbantahkan lagi kedahsyatan rasanya. Dihadirkan sebagai food guide, disertakan pula 3 lembar peta makan khusus yang meliputi lokasi makan enak di kota Surabaya, Jakarta, dan Bandung.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Reverensi Terlengkap</span><br />Sebagai buku yang ditujukan bagi pecinta kuliner, buku ini termasuk paling komplet di antara buku-buku kuliner yang telah terbit sebelumnya. Bukan hanya performanya yang sangat istimewa (format hardcover dan isi artpaper, full color) tentu sangat menarik. Desainnya pun excellent. Kontensnya pun benar-benar lengkap. Selain setiap makanan diulas detail dengan bahasa yang simple dan mudah dipahami, diceritakan pula asal muasalnya. Diikutsertakan juga resep-resepnya, dan tak ketinggalan tempat makan atau depot tempat makanan tersebut berasal dan pupuler di daerah asalnya maupun perwakilannnya di daerah lain.<br />Misalnya ketika Anda membaca tentang menu soto, maka dalam buku ini Anda langsung dapat memperoleh informasi berbagai jenis soto dan keistimewaanya. Mulai dari soto Madura, Betawi, Makassar dan lain-lainnya. Bahkan ada pula sejarah mengenai soto-soto itu sendiri. Misalnya saja Soto Tangkar. Pada halaman 24 dipaparkan bahwa Soto Tangkar adalah sotonya orang Betawi, yang ada sejak zaman penjajahan Belanda. <br />Alkisah, nama Soto Tangkar diambil dari isi soto yang dibuat dari tulang iga (tangkar artinya tulang iga). Karena pada zaman perang, masyarakat kita sangat miskin, hanya bisa mendapatkan tulang iga dengan sedikit daging yang menempel pada tulangnya atau yang oleh orang Surabaya dinamakan tétélan. Resep dan cara membuatnya pun langsung bisa diaplikasikan untuk dicoba langsung di dapur. Sementara bagi yang tidak hobi memasak, bisa langsung mencobanya di tempat yang telah direkomendasikan oleh buku ini untuk mencicipi keaslian Soto Tangkar. Misalnya saja, Soto Tangkar ini bisa didapat di Rumah Makan Soto Tangkar Omah Sendok di Jakarta yang buka pada pukul 10.00 – 17.00. Begitu seterusnya dengan makanan khas lainnya, dijelentrehkan oleh tim penyusun yang merupakan para pakar kuliner Indonesia.<br />Contoh lain adalah, misalnya ketika kita yang tinggal di Surabaya kemudian ngidam kepingin Rujak Soto Banyuwangi, maka telah tersedia rekomendasi tempatnya, yaitu di Depot Dahlia, Jl. Ngagel Jawa Barat. Sedangkan bagi yang penasaran apa itu Rujak Soto, terlebih dahulu dapat mengetahui deskripsi performa dan cara penyajiannya melali buku ini. Bahkan resepnya juga sangat lengkap, tinggal dicoba melihatnya di halaman 105.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kitab Wajib Kuliner</span><br />80 hidangan yang merupakan makanan khas pilihan dari seantero nusantara dalam buku ini, kesemuanya merupakan warisan adiluhung nenek moyang kita. Pertautan budaya dan suku di negeri ini menghasilkan aneka rasa dan warna yang memperkaya kekhasannya kuliner nusantara. Diperlukan ketajaman lidah untuk membedakan setiap jenis masakan. Karena ada jenis masakan yang serupa namun komposisi bumbu dan penampilannya berbeda jauh.<br />Trik dan tips dalam menyiasati bumbu agar masakan tetap enak serta menyehatkan juga terselip di antara paparan kekhasan masakan daerah. Misalnya saja rahasia gurih Sroto Banyumas yang ternyata bukan berasal dari penyedap rasa, melainkan dari bumbu kemiri, kacang, dan kelapa parut sangrai.<br />Dari total 80 makanan warisan kuliner nusantara yang ada, buku ini mengategorikannya ke dalam 8 bagian untuk memudahkan mengenali jenis masakannya. Jenis sate disajikan 9 pilihan aneka sate; dari sate Meranggi sampai sate Padang. Kemudian Soto juga ada 9 macam. Disusul jenis nasi ada 13 varian, mulai nasi Uduk hingga nasi Buk. Kategori lontong ada 7 jenis. Mi ada 5 jenis. Sop dan hidangan berkuah ada 12 macam. 7 buah masuk kategori Ayam, Bebek dan Ikan, dan 18 jenis masakan lainnya.<br />Sepertinya, buku ini juga pantas sekali dijadikan inspirasi bagi mereka yang memiliki usaha di bidang makanan, atau akan memulai bisnis depot makanan. Sajian resepnya bisa dijadikan rujukan, sementara falsafah dan hikayat ke-80 makanan itu dapat menjadi modal untuk lebih mengenal dan melanggengkan kuliner nusantara ini.<br />Yang lebih penting lagi dari buku ini, adalah efek pasca membaca yang menimbulkan gairah untuk mencoba setiap menu yang benar-benar menggiurkan selera itu. Dijamin Anda pasti akan menahan liur untuk sekadar menjinakkan kedahsyatan setiap rasa. * <span style="font-weight:bold;">(RADAR SURABAYA; 12 Oktober 2008)</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Judul Buku :</span> 80 Warisan Kuliner Nusantara<br /><span style="font-weight:bold;">Penyusun :</span> Samijati Purwadari<br /><span style="font-weight:bold;">Genre :</span> Kuliner<br />Cetakan : Pertama, September 2008<br /><span style="font-weight:bold;">Tebal </span>: 168 halaman<br /><span style="font-weight:bold;">Penerbit :</span> PT Media Boga Utama<br /><span style="font-weight:bold;">Harga :</span> Rp. 50.000,-<br /><span style="font-weight:bold;">Peresensi :</span> Abdur Rohman, S.Pd<br /> <br /></span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-90144240937256887512008-10-08T10:53:00.003+07:002008-10-08T10:58:04.425+07:00Tradisi Kupatan Pelengkap Lebaran<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikC5kohO567l98dZQqwgZqhTRUXn0VdD1E7vtiTXkUPQAhmvDwzhreoOK4L2nYL-wGjY5za4RcJG85IcSknn1uivC3YtrU7nRWoiAV1nHjuGR-PQysnD6ddu1fB4iquvaUfHo8Sd_Dabs/s1600-h/ketupat.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikC5kohO567l98dZQqwgZqhTRUXn0VdD1E7vtiTXkUPQAhmvDwzhreoOK4L2nYL-wGjY5za4RcJG85IcSknn1uivC3YtrU7nRWoiAV1nHjuGR-PQysnD6ddu1fB4iquvaUfHo8Sd_Dabs/s320/ketupat.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5254626903517205410" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Secara tradisi, sepakan setelah Idul Fitri oleh sebagian umat Islam di Jawa dirayakan sebagai <span style="font-style:italic;">Riyaya Kupat</span> (Hari Raya Ketupat). Tradisi ini masih merupakan rangkaian dari hari Lebaran, atau bisa juga dikatakan sebagai hari kemenangan kedua setelah Idul Fitri 1 Syawal. Sebab, biasanya kaum muslimin usai membatalkan puasa pada hari raya, esoknya mereka menyambung puasanya kembali selama 6 hari, atau dikenal sebagai puasa Syawal. Nah, pada hari ke-8 dirayakanlah Hari Raya Ketupat.</span><br /><br /><a href="http://www.arohman.co.cc">www.arohman.co.cc</a> BIASANYA, pada hari tersebut disediakan hidangan <span style="font-style:italic;">kupat-lepet</span>. Kupat (Ketupat) adalah makanan yang dikemas cantik yang terbuat dari anyaman janur (daun kelapa). Isinya adalah beras, sehingga bentuk matangnya menyerupai lontong. Sementara Lepet juga dikemas dari daun kelapa namun bentuknya tidak dianyam, melainkan dibentuk sedemikian rupa dengan isi ketan, paruran kelapa, dan biasanya dicampuri biji kacang panjang (kacang <span style="font-style:italic;">tholo</span>) lalu diikat kuat menggunakan tali khusus dari serat batang pohon pisang.<br />Sebagai pelengkap menyantap kupat disediakan bumbu khusus yang bahannya berasal dari poyah kelapa yang dimasak dengan bumbu lainnya. Kadang dikombinasi bumbu sambal goreng, gulai, atau opor. Hasilnya, kuahnya pun begitu berlinang minyak yang berasal dari endapan poyah kelapa. <span class="fullpost"><br />Kalau Lepet langsung bisa disantap. Karena rasanya sudah sangat enak meski tanpa bumbu. Unsur gurih begitu mendominasi yang berasal dari parutan kelapanya. Belum lagi apabila ditambah kacang tholo.<br />Dalam tradisi Lebaran Ketupat, setiap keluarga akan menyediakan porsi khusus untuk dibawa ke musalah atau masjid setempat. Setelah membaca salawat juga tahlil yang dipimpin oleh Kaur Desa dalam hal ini Modin, hidangan kupat-lepet itu pun disantap bersama-sama.<br />Sebelum kembali dibawa pulang, sebagian kupat, lepet, dan lauknya disisikan sebagian untuk dihadiahkan kepada Pak Modin. Baru setelah itu kupat-lepet dibawa pulang dan bias disantap berramai-ramai bareng keluarga.<br />Ya, itulah sedikit tradisi yang Lebaran Ketupat yang hingga kini masih dilestarikan oleh sebagian kaum muslim di Jawa. Bahkan, di Gresik, di sebuah desa bernama Pekauman, tradisi tersebut masih dipegang teguh. Hampir semua warganya merayakan hari kemenangan pada hari ke-8 dalam bulan Syawal. <br />Dalam setiap perayaan Idul Fitri, ada satu tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat Kampung Pekauman yakni tradisi puasa sepekan atau tradisi puasa syawal. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan KH Wahid Hasyim tersebut telah berlangsung secara turun temurun dan dilaksanakan selama enam hari setelah hari pertama perayaan Idul Fitri. <br />Hidangan yang disajikan untuk berbuka pun tergolong istimewa yakni sajian berupa sego tomat, nasi kebuli, harisah, dan makanan khas Timur Tengah yang lain. <br />Para masyarakat Kauman baru melaksanakan kegiatan silaturahmi pada hari raya ketupat atau enam hari setelah puasa syawal, pada saat itulah mereka saling bermaaf-maafan dengan kerabat, saudara, maupun teman yang tinggal di perkampungan tersebut dengan Ketupat sebagai hidangan yang paling banyak disajikan oleh penduduk setempat. * <br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-68102152038280162202008-10-07T12:20:00.003+07:002008-10-07T12:25:01.207+07:00Tengkleng, Bikin Jadi Ketagihan Nyedot<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEBSCCEz42TReuAlDXZAH4EHqnZfVHdgT-LinA1wElLvgdHap2-jovbN1obL2CCBlBxe1vF88WSB6DNxxRUlrGN_8Hfv1tDyfTlWy88FqRuiZlvLV0-5iESIO0CRGIi0j5BGctp9YDHeU/s1600-h/tengkleng-karmen29.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEBSCCEz42TReuAlDXZAH4EHqnZfVHdgT-LinA1wElLvgdHap2-jovbN1obL2CCBlBxe1vF88WSB6DNxxRUlrGN_8Hfv1tDyfTlWy88FqRuiZlvLV0-5iESIO0CRGIi0j5BGctp9YDHeU/s320/tengkleng-karmen29.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5254277725810618722" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Bicara hidangan lebaran, tentu banyak sekali jenis dan variasi menunya. Silih bergantinya tamu ke rumah, pasti tidak akan mudah bagi tuan rumah dalam menyediakan hidangan. Nah, alternatif paling gampang dalam menjamu tamu istimewa adalah dengan ’menggiringnya’ ke resto/depot/warung bermenu khas.</span><br /><br /><a href="http://www.arohman.co.cc">www.arohman.co.cc</a> SEORANG kawan yang saya tamui saat lebaran kemarin melakukan hal seperti itu. Agaknya dia memilih kepraktisan dan menghindari capek memasak dan membersihkan piring dengan mengajak saya makan di sebuah depot khas tak jauh dari rumahnya. Di samping itu, agaknya dia juga sangat mengapreasiasi saya beserta seorang teman jurnalis yang cukup sering mencicipi menu-menu khas di penjuru Surabaya dan sekitarnya. Sehingga akhirnya, dia pun memasrahkan pilihan kepada saya. Dan, menujulah kami ke depot Karmen 29 yang menyediakan menu spesial khas Solo berupa Tengkleng dan Sate Buntel.<br />Tengkleng merupakan menu berkuah dengan isi berupa <span style="font-style:italic;">tetelan</span> tulang kambing dengan sedikit daging yang masih melekat. Tulang-tulang <span style="font-style:italic;">tetelan</span> tersebut merupakan bagian tersisa setelah daging utamanya diambil sebagai bahan utama sate. <br /><span class="fullpost"><br />Pada kebanyakan warung sate di Surabaya, tetelan kebanyakan dibuat gulai. Namun khusus di depot Karmen 29 ini tulang-tulang tersebut disulap jadi Tengkleng. Tapi, sekilas sih menu kita ini juga seperti gulai, hanya saja kuahnya tanpa menggunakan santan. Istimewanya lagi juga tanpa penyedap rasa. Aroma dan rasa gurihnya murni berasal dari komposisi garam dan mungkin gerusan kemiri.<br />Tengkleng termasuk menu paling anyar di depot Karmen 29. Sebelumnya menu favorit di sana adalah Tongseng, yang bahannya dasanya juga tak beda jauh dengan Tengkleng yang kita santap hari itu.<br />Soal rasa mungkin Tengkleng memang tidak begitu istimewa, namun yang mengasyikkan adalah saat harus melalap daging-daging yang lengket di tulang-tulang itu sembari mengisapnya dalam-dalam. Apalagi kalo mendapatkan tulang belakang dengan sumsum yang begitu maknyusss. Tak cukup dengan sekali sedot, karena ada rasa ketagihan dalam mengisap tulang-tulang kambing tersebut.<br />Tengkleng disajikan dalam piring penuh dengan taburan bawang goreng. Bagi yang suka jeruk nipis bisa juga juga ditambahkan sebagai pelengkap rasanya. Dan sebagai pendamping utamanya adalah nasi dalam piring lainnya. Di tempat asalnya sana, di Solo, Tengkleng disajikan di atas pincuk daun pisang.<br />Untuk melengkapi kenikmatan Tengkleng, makin afdol dengan hadirnya Sate Buntel. Sebab, gurih dan manisnya kecap sate buntel dapat melengkapi kenikmatan bersantap di depot Karmen 29. Apalagi penyapu dahaganya adalah es beras kencur yang betu-betul <span style="font-style:italic;">kemelenyer</span> di tenggorokan. Benar-benar jamuan lebaran teristimewa tahun ini. Kapan-kapan lagi masih mau dong diajak mampir lagi ke sana… (*)<br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-84795199184068775052008-10-06T09:22:00.003+07:002008-10-06T09:33:43.883+07:00Reuni dengan Soto Buntut<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjboMpoQcYnJQjQMSn4fSHZ3yY1CJz5pK-9wkk6L_3Njh-c45GEYIC2cd8zfodRyFQczaIIk-mce6mzY3mF972KhxXdDdI651e84qU-ug-OcZTUzopPMcJn01IKuXqgXwDRX5zGp1GxNcw/s1600-h/reuni+soto+buntut.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjboMpoQcYnJQjQMSn4fSHZ3yY1CJz5pK-9wkk6L_3Njh-c45GEYIC2cd8zfodRyFQczaIIk-mce6mzY3mF972KhxXdDdI651e84qU-ug-OcZTUzopPMcJn01IKuXqgXwDRX5zGp1GxNcw/s320/reuni+soto+buntut.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253862935674439170" /></a><br /><br /><span style="font-style:italic;">ADA yang tersisa dari Ramadan Tahun ini. Kenangan buka bersama menyantap Soto Buntut di kedai Cak Agus depan Masjid Al-Akbar Surabaya. Malam ganjil, yang bertepatan dengan 27 Ramadan 1429 H juga merupakan malam reuni. Setidaknya bagi saya dan teman-teman ex-pengurus Senat FPBS IKIP Surabaya periode 1996-1997. Juga malam kangen mantan penghuni PTT IV/22.</span><br /><br />Senyum ceria penuh bahagia seketika memencar, manakala kami berlima dipersatukan kembali oleh kesempatan di tengah padatnya rutinitas yang sangat sulit disela. Saya yang hampir tak pernah memiliki waktu jedah dari kisaran deadline ke deadline berikutnya sama persis dengan Mas Memed. Selalu full day. Maklum, saya dan dia sama-sama pekerja media. Saya di sebuah media cetak, sedangkan Mas Memed di televisi. <br />Sebenarnya hari itu, Mas Habe yang juga seorang jurnalis menjanjikan hadir. Namun karena pagi harinya dia baru tiba di Lamongan setelah semalaman menempuh perjalanan mudik bersama keluarganya, akhirnya dengan berat hati dia tidak jadi gabung. Dari suaranya yang tetap melengking di ujung telepon, tebersit kekecewaan luar biasa. Maklum, setahun sudah kami tidak bersua. Dan moment seperti kemarin sangatlah sulit diulang.<br /><span class="fullpost"><br />Tiga sahabat seperjuagan lainnya adalah Mas Mulyono. Dia alumnus Bahasa Jawa yang kini mengabdikan ‘kejawaannya’ di sebuah sekolah di Pacitan. Meskipun seminggu sekali harus Pulang Pergi Surabaya-Pacitan, namun hal tersebut tak pernah menyurutkan semangatnya sebagai guru. Sama halnya dengan Mas Mulyono adalah Mas Faruq. Dia merupakan angkatan termudah dari komunitas kami waktu itu. Tapi bicara mengenai prestasi dalam dunia pendidikan tak perlu ditanyakan. Tak heran, bila almunus Bahasa Indonesia ’95 ini kini berhasil menduduki kersi kepala sekolah MTs di daerah asalnya sana, Gresik. Nah, yang tak bisa dianggap sebelah mata adalah Cak Edy. Meski dia bukanlah alumnus FPBS, tetapi FPTK Jurusan ’setrum’ namun kesetiakawanannya begitu luar biasa. Dia menjadi komunitas kami, karena keluwesannya dalam bergaul di kompleks UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) waktu itu, yang kemudian menjalinkan kami untuk selalu bersama hingga kini. Tak mengherankan bila kemudian teman kita yang satu ini berhasil dan mampu menjadi pengusaha sukses.<br />Malam itu sebenarnya masih ada yang kami harapkan untuk bisa hadir bersama, yaitu Mas Yudi yang sekarang menjadi guru PNS di Mantup Lamongan, Om Catur yang aktif sebagai wartawan otomotif di Grup Gramedia, dan Kang Sugeng yang kami penasaran dimanakah rimbanya kini. Alangkah makin nikmatnya hidangan Soto Buntut malam itu, seandainya kami bisa menyatu kembali mengenang suka-duka masa di kuliah.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Sekilas tentang Soto Buntut itu...</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8i2zmQWsX0VXq3hPAzNK6ZsOdqdizzx4I6KakBqq0M3sUeqCh-znNzX0swwW1UHw1ii_VT_fYyc9GogZSkBcCJNsJkiEhmb1jz89DbP7y54NYTHBloIOJOubiTnRxraTkbjtii301Vj8/s1600-h/soto+buntut.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8i2zmQWsX0VXq3hPAzNK6ZsOdqdizzx4I6KakBqq0M3sUeqCh-znNzX0swwW1UHw1ii_VT_fYyc9GogZSkBcCJNsJkiEhmb1jz89DbP7y54NYTHBloIOJOubiTnRxraTkbjtii301Vj8/s320/soto+buntut.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5253862448289173842" /></a><br />Nah, bicara mengenai soto, malam itu kami sepakat usai salat Mahgrib langsung menikmati kelezatan Soto Buntut Cak Agus. Sebenarnya sih bukan hanya Soto Buntut, karena depot Cak Agus juga menyediakan Soto Daging, juga Soto Ati. Jadi cukuplah dijadikan alternatif pilihan bagi yang merasa ’berat’ menyantap Soto Buntut.<br />Makan soto pada saat perut kosong setelah seharian puasa tentu sangat nikmat. Kesegaran kuahnya yang melimpah dan berasa gurih tentu akan seketika menyuplai energi baru ke dalam tubuh. Apalagi, cabikan daging sapi yang melepuh lembut dan lumer dengan sendirinya dari potongan ruas-ruas tulang yang telah direbus seharian itu dipercaya penuh protein dan aneka zat aprodesiak pembakar gairah.<br />Tampilan Soto Buntut Cak Agus mirip dengan Sop Buntut pada umumnya. Namun ketika ditilik dari bahannya, sepertinya Soto Buntut Cak Agus ini tidak sepenuhnya menggunakan bahan daging buntut yang lembut namun agak kenyal itu. Akan tetapi mencampurkan juga tulang tetelan api tertentu lain seperti halnya Soto Tangkar asli Jakarta. <br />Kuahnya bening seperti kuah Sop Buntut dengan taburan irisan daun seladri dan bawang daun juga bawang goreng. Disajikan dalam satu mangkuk penuh, sementara nasi ditempatkan dalam piring terpisah. Untuk menyantapnya, nasi bisa dicampur langsung ke dalam mangkuk, atau kuah disendok sedikit-sedikit ke dalam piring. Aromanya makin sedap menggugah selera dengan perasan jeruk nipis ke dalam kuah sebelum menyantapnya. Sungguh, buka puasa dan reuni yang tak kan pernah telupakan. <br />Akhir kata, saya mengucapkan taqoballahu minna waminkum taqobal yaa karim... minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Sampai jumpa di buka dan reuni pada Ramadan mendatang. Semoga personalnya semakin komplet.*<br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-47272343761093372342008-09-26T10:47:00.009+07:002008-09-26T11:17:18.850+07:00Menyiapkan 6 Hidangan Lebaran ala Hotel<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieTpdLaU3vj7NbdweSSWriYnYRkMgfjpGhCN-TJzFWLF4VWO2s0y6ntXq_hYPJLrRj9noULbrtCzhjJPBCnYv3lmnVr-HIPq-SCG48fLGoKiyuBMaIsFn8vIAabGENQIFZj0HwPJoA0M4/s1600-h/soto+daging+paragon.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieTpdLaU3vj7NbdweSSWriYnYRkMgfjpGhCN-TJzFWLF4VWO2s0y6ntXq_hYPJLrRj9noULbrtCzhjJPBCnYv3lmnVr-HIPq-SCG48fLGoKiyuBMaIsFn8vIAabGENQIFZj0HwPJoA0M4/s320/soto+daging+paragon.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5250173857062642946" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Memasuki hari-hari akhir puasa, banyak di antara kita sudah disibukkan dengan persiapan Lebaran. Selain menyediakan isi meja untuk suguhan tamu, yang tak ketinggalan pula adalah menyiapkan menu special Idul Fitri-nya. Nah, menu apa sajakah yang pantas disajikan untuk keluarga tercinta? Berikut beberapa set menu lebaran pilihan ala hotel yang bisa Anda coba.</span><br /><br />ADA enam hidangan istimewa yang resepnya bisa Anda racik di rumah. Tak perlu ragu lagi akan keandalan rasanya, karena semuanya sudah diuji oleh para chef khusus Java Paragon Hotel & Residences. Mereka antara lain Chef Edy, Chef Dwi, & Chef Agustin.<br />Apa saja yang tersaji: antara lain adalah Soto Daging Paragon, Es Tawadhu Paragon, Selada Banjar, Telur Petis Kenangan, Opor Ayam Kemenangan, dan Udang Pencet Sambal Abang. Hmmm… rasanya sudah biking kemerenseng. Menu lainnya ada di <span style="font-style:italic;">Tabloid LeZAT edisi 116.</span><br />Nah, agar Anda bisa berbagi, berikut resepnya:<br /><span class="fullpost"><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Soto Daging Paragon</span><br />Bahan:<br /><span style="font-style:italic;">- Daging sapi 500 gram, potong setebal 1 cm<br />- Pekak 2 buah<br />- Kapulaga 2 buah<br />- Cengkih 2 buah<br />- Air 1 liter<br />- Minyak goreng secukupnya</span><br /><br />Bumbu perebus daging:<br /><span style="font-style:italic;">- Bawang putih 2 siung<br />- Ketumbar 1 sendok teh<br />- Garam 1 sendok teh</span><br /><br />Bumbu halus:<br /><span style="font-style:italic;">- Bawang merah 8 butir<br />- Bawang putih 2 siung<br />- Kunyit 5 cm<br />- Lengkuas 2 cm<br />- Serai 1 batang, memarkan<br />- Daun jeruk 4 lembar<br />- Daun salam 2 lembar<br />- Merica 1/2 sendok teh<br />- Garam secukupnya</span><br /><br />Pelengkap:<br /><span style="font-style:italic;">- Kerupuk<br />- Soun<br />- Perkedel kentang<br />- Seledri, potong halus<br />- Bawang goreng</span><br /><br />Cara Membuat:<br /><span style="font-style:italic;">1. Rebus daging dalam air bersama daun salam dan garam hingga setengah matang.<br />2. Tumis bumbu halus hingga harum, lalu masukkan dalam air rebusan daging bersama pekak, cengkih dan kapulaga, masak hingga bumbu meresap dan mendidih, tiriskan dagingnya.<br />3. Goreng daging dalam minyak panas sedang hingga kecokelatan dan mengering, angkat.<br />4. Sajikan soto dengan pelengkapnya.</span><br /><br />Catatan:<br /><span style="font-style:italic;">Lama Persiapan : 15 menit<br />Lama Memasak : 45 menit<br />Standar Hasil Jadi : 4 porsi</span><br /><br />-----------<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Opor Ayam Kemenangan</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxt5XP8LduzksQGvIOwC17RvzZBqf0njSx54AVWLuCKV06ZG6QqmOif7u83bza3SXZKExEmYLUkSPwzHkdFWCqL9GnJDvE2NZNs15FIt-naUtYfbcO6OeRuhFVNZPG9bx2jheH5flPpvk/s1600-h/opor+ayam+kemenangan.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxt5XP8LduzksQGvIOwC17RvzZBqf0njSx54AVWLuCKV06ZG6QqmOif7u83bza3SXZKExEmYLUkSPwzHkdFWCqL9GnJDvE2NZNs15FIt-naUtYfbcO6OeRuhFVNZPG9bx2jheH5flPpvk/s320/opor+ayam+kemenangan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5250175590806315298" /></a><br />Bahan:<br /><span style="font-style:italic;">- Daging ayam 800 gram, potong menjadi 4 bagian<br />- Kentang 500 gram, kupas, potong-potong<br />- Santan encer 700 ml<br />- Santan kental 300 ml<br />- Serai 1 batang, memarkan<br />- Daun salam 1 lembar<br />- Daun jeruk 2 lembar</span><br /><br />Bumbu Halus:<br /><span style="font-style:italic;">- Bawang merah 6 butir<br />- Bawang putih 3 siung<br />- Ketumbar 1 sendok teh<br />- Jinten 1/4 sendok teh<br />- Lengkuas 1 ruas<br />- Kemiri 3 butir<br />- Merica 1/2 sendok teh<br />- Gula pasir 1 sendok teh<br />- Garam secukupnya</span><br /><br />Pelengkap:<br /><span style="font-style:italic;">- Lontong</span> <br /><br />Cara Membuat:<br /><span style="font-style:italic;">1. Tumis bumbu halus bersama daun salam, serai dan daun jeruk hingga harum, lalu masukkan daging ayam, aduk rata.<br />2. Tuang santan encer, lalu masukkan kentang dan masak diatas api kecil hingga cairan agak surut.<br />3. Masukkan santan kental, masak sambil sesekali diaduk hingga mendidih dan bumbu meresap, angkat.<br />4. Sajikan dengan lontong dan hias sesuai selera.</span><br /><br />Catatan:<br /><span style="font-style:italic;">Lama Persiapan : 10 menit <br />Lama Memasak : 30 menit <br />Standar Hasil Jadi : 4 porsi</span> <br /><br />--------------<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Telur Petis Kenangan</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioD-WhCAXi29Zc46jji88mYF7TFQ4ZJrZNt7aV6GvALO79VpnYTC_RGbgpYN9NvRpvaY2lXPMbefvpFJgKljIxoj_Ylb1rlHFcAhRgQZmRyozPMUyiXz1m221_dgFwG707mTQD7W25_Ls/s1600-h/telur+petis+kenangan.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioD-WhCAXi29Zc46jji88mYF7TFQ4ZJrZNt7aV6GvALO79VpnYTC_RGbgpYN9NvRpvaY2lXPMbefvpFJgKljIxoj_Ylb1rlHFcAhRgQZmRyozPMUyiXz1m221_dgFwG707mTQD7W25_Ls/s320/telur+petis+kenangan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5250177781433660226" /></a><br />Bahan:<br /><span style="font-style:italic;">- Telur ayam 6 butir, rebus, kupas kulitnya<br />- Bumbu dasar putih 1 sendok makan, siap pakai<br />- Kunyit 3 cm, bakar, potong tipis<br />- Jahe 3 cm, bakar, potong tipis<br />- Temu kunci 2 cm, bakar, potong halus<br />- Serai 1 batang, memarkan<br />- Daun jeruk 3 lembar<br />- Petis 2 sendok makan<br />- Cabe rawit 20 biji<br />- Santan kental 200 ml<br />- Gula pasir 1 sendok teh<br />- Garam secukupnya<br />- Minyak goreng secukupnya</span><br /><br />Cara Membuat:<br /><span style="font-style:italic;">1. Goreng telur dalam minyak panas sedang hingga permukaanya kuning kecokelatan, angkat dan tiriskan.<br />2. Tumis bumbu dasar putih bersama kunyit, jahe, temu kunci, serai dan daun jeruk, masak hingga harum.<br />3. Masukkan petis, santan dan telur, masak diatas api kecil sambil sesekali diaduk hingga bumbu meresap dan matang, angkat.<br />4. Sajikan.</span><br /><br />Catatan:<br /><span style="font-style:italic;">Lama Persiapan : 15 menit <br />Lama Memasak : 20 menit <br />Standar Hasil Jadi : 4 porsi </span><br /><br />-----------------<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Selada Banjar</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwCovF2X7kr53xTvlMWC_ppl0k_GPdMo7tUJLBcUKNhPwRk2anj03Nb4cl4cMhxEgs6DIAEGKYkEG64zFSWd2u44QKqFCDeg-QNWtCM3vE9kYsrxqaZOfG-9KSUX5A6VBSERqsH0r8-9c/s1600-h/selada+banjar.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwCovF2X7kr53xTvlMWC_ppl0k_GPdMo7tUJLBcUKNhPwRk2anj03Nb4cl4cMhxEgs6DIAEGKYkEG64zFSWd2u44QKqFCDeg-QNWtCM3vE9kYsrxqaZOfG-9KSUX5A6VBSERqsH0r8-9c/s320/selada+banjar.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5250178082977221266" /></a><br />Bahan:<br /><span style="font-style:italic;">- Daun selada 200 gram<br />- Wortel 200 gram, potong memanjang, rebus<br />- Kentang 200 gram, kukus, potong tipis<br />- Putih telur rebus 200 gram, potong-potong<br />- Ketimun 200 gram, potong-potong<br /></span><br />Saus:<br /><span style="font-style:italic;">- Kuning telur rebus 4 butir<br />- Kentang rebus 4 buah, haluskan<br />- Bawang merah goreng 4 sendok makan<br />- Margarin 400 gram, cairkan<br />- Merica bubuk 1 sendok teh<br />- Garam secukupnya</span><br /><br />Pelengkap:<br /><span style="font-style:italic;">- Emping goreng secukupnya</span><br /><br />Cara Membuat:<br /><span style="font-style:italic;">1. Saus: Campur semua bahan, aduk hingga tercampur rata.<br />2. Letakkan daun selada bersama wortel, kentang, putih telur dan ketimun dalam piring saji.<br />3. Tambahkan saus dan emping diatasnya, lalu hias sesuai selera.<br />4. Sajikan.</span><br /><br />Catatan:<br /><span style="font-style:italic;">Lama Persiapan : 15 menit <br />Lama Memasak : 15 menit <br />Standar Hasil Jadi : 4 porsi </span><br /><br />-------------------<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Es Tawadhu Paragon</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCyfv3AXThT9UHsW1YRoeJbgowHEJbWZlt32U8MELckj4msEPbHbVU741zTx4ddf-VS9wEa79-2t4ct2cPac-bfPiHyIXf1PkAy6vG-Cv0ioWpmAHaZHbTr8QJ-kxnpa-_zdpEsP-LPHY/s1600-h/es+tawadhu+paragon.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCyfv3AXThT9UHsW1YRoeJbgowHEJbWZlt32U8MELckj4msEPbHbVU741zTx4ddf-VS9wEa79-2t4ct2cPac-bfPiHyIXf1PkAy6vG-Cv0ioWpmAHaZHbTr8QJ-kxnpa-_zdpEsP-LPHY/s320/es+tawadhu+paragon.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5250178348106874930" /></a><br />Bahan:<br /><span style="font-style:italic;">- Tape ketan 8 sendok makan<br />- Kelapa muda 1 butir, ambil dagingnya<br />- Es puter rasa strawberry, durian, cokelat 250 gram<br />- Santan 400 ml<br />- Es puter strawberry 4 scoop<br />- Sirup merah 250 ml</span><br /><br />Cara Membuat:<br /><span style="font-style:italic;">1. Letakkan tape ketan dalam gelas saji, lalu tuang santan diatasnya, sisihkan.<br />2. Campur es puter strawberry dengan kelapa muda, lalu proses dalam blender hingga lembut, tuang dalam gelas saji.<br />3. Terakhir tambahkan es puter 3 rasa diatasnya dan tuang sirup merah, hias sesuai selera.<br />4. Sajikan.</span><br /><br />Catatan:<br /><span style="font-style:italic;">Lama Persiapan : 5 menit <br />Lama Memasak : 5 menit <br />Standar Hasil Jadi : 4 porsi <br /></span><br /><br />----------------<br /><span style="font-weight:bold;">Pencet Udang Sambal Abang</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpcz8idoAsklRfyDwvXmQejhdSHxRLAY8sPVTy-oCWJUXh8Am9ILi-2AUHfaWRbwSw-Lt6WPU5e2JduPPbMj7y84ZbibFmqgGCx-OMuNKRDMvxEmQvOTnxOPcEUr55EGEQY3BjH8Wwicg/s1600-h/udang+pencit+sambal+abang.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpcz8idoAsklRfyDwvXmQejhdSHxRLAY8sPVTy-oCWJUXh8Am9ILi-2AUHfaWRbwSw-Lt6WPU5e2JduPPbMj7y84ZbibFmqgGCx-OMuNKRDMvxEmQvOTnxOPcEUr55EGEQY3BjH8Wwicg/s320/udang+pencit+sambal+abang.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5250178752380559442" /></a><br />Bahan:<br /><span style="font-style:italic;">- Udang pancet 500 gram<br />- Gula pasir 1 sendok teh<br />- Jeruk nipis 1 buah, ambil airnya<br />- Garam secukupnya</span><br /><br />Bumbu perendam:<br /><span style="font-style:italic;">- Bawang putih 3 siung, haluskan<br />- Garam 1 sendok teh<br />- Air 50 ml</span><br /><br />Bumbu halus:<br /><span style="font-style:italic;">- Cabe merah 10 buah, buang bijinya<br />- Tomat 2 buah<br />- Bawang merah 10 butir<br />- Garam 1 sendok teh</span><br /><br />Cara Membuat:<br /><span style="font-style:italic;">1. Kupas kulit, kepala udang dan belah punggungnya, lalu cuci hingga bersih. Campur udang dengan air jeruk dan garam, aduk rata.<br />2. Bumbui udang dengan bumbu perendam yang telah dicampur rata, lalu diamkan selama 10 menit hingga bumbu meresap.<br />3. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan gula dan udang, lalu tambahkan sedikit air, masak hingga bumbu meresap dan matang, angkat.<br />4. Sajikan.</span><br /><br />Catatan:<br /><span style="font-style:italic;">-Lama Persiapan : 10 menit <br />-Lama Memasak : 25 menit <br />-Standar Hasil Jadi : 4 porsi</span> <br /><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-91254422224826789722008-09-25T11:58:00.003+07:002008-09-25T12:03:59.642+07:00Kurma-Kurma Primadona di Surabaya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAUSm3kKG1yBHB48xGEc9X6FLbSglsgNnYcwRiMzmQDVcMLDlOdKkNCcQeoJl7EF1o0zOpyKncuGb_3c0vO6Oc8TeYTP82NfNorXcYN44-3myHo4gf0w-A9hxPGoHH_0c7EotHusJMp70/s1600-h/kurma.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAUSm3kKG1yBHB48xGEc9X6FLbSglsgNnYcwRiMzmQDVcMLDlOdKkNCcQeoJl7EF1o0zOpyKncuGb_3c0vO6Oc8TeYTP82NfNorXcYN44-3myHo4gf0w-A9hxPGoHH_0c7EotHusJMp70/s320/kurma.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5249819508597162370" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Bulan puasa identik dengan kurma. Di Surabaya, buah yang berasal dari negara padang pasir ini bisa dijumpai di berbagai sudut kota. Salah satu toko grosir terbesar yang menjual kurma di Surabaya berada di kawasan Ampel. Namanya toko Lawang Agung. Berdiri sejak tahun 1950-an, toko ini diakui menyediakan kurma berkualitas, terlengkap, dan terbesar di Surabaya.</span><br /><br />DALAM jalan-jalan Ramadan tahun ini, tabloid <span style="font-weight:bold;">LeZAT</span> edisi 116 sempat mampir ke Toko Lawang Agung dan berbincang dengan pemiliknya, Yasir Salim. Menurut paparannya ia menjual lebih dari 20 jenis buah kurma. Istimewanya lagi, kurma-kurmanya langsung didatangkan dari Arab, Mekkah, Madinah, Mesir, Aljazair hingga Amerika. Yasir merasa beruntung karena banyak kerabatnya yang tinggal di negara Timur Tengah sehingga membantunya untuk mendatangkan kurma-kurma tersebut. Tentunya kurma-kurma yang didatangkan dari berbagai negara itu jenisnya berbeda-beda. <br />Berdasarkan tingkat kematangan ada dua jenis kurma yang umumnya dijual di pasaran yaitu jenis tamr yaitu kurma yang benar-benar masak pohon dan jenis kurma ruthob. Kurma ruthob merupakan jenis kurma yang dipetik sebelum buah tersebut matang. Kurma setengah matang ini memiliki rasa yang lezat, daging buahnya empuk, manis dan lembut. <span class="fullpost"> Karena ada jenis kurma yang tidak bisa bertahan lama, maka Yasir mendatangkan kurma-kurma tersebut menggunakan dua jasa angkutan laut dan udara. “Khusus kurma ruthob harus naik pesawat, karena dibiarkan sehari saja mudah rusak dan busuk. Lain halnya dengan jenis kurma lainnya, tahan satu hingga dua tahun”, jelas Yasir.<br />Di toko Lawang Agung, aneka jenis kurma ditawarkan dengan harga yang beragam begitu juga dengan macamnya. Dari Madinah begitu banyak jenisnya. Ada sekitar lebih dari 5 jenis, di antaranya ruthob, mabrum, sofri, helwi, safawi, ajwah, dan masih banyak lagi. Begitu juga dengan kurma Mesir, kurma Tunisia yang juga populer dan banyak disuka. Mengenai harga, kurma-kurma itu ditawarkan dari harga yang murah sekitar 16 ribu rupiah per kilo hingga 250 ribu perkilonya untuk kurma ruthob. <br />Buah-buahan ini makin laris saat musim haji dan bulan puasa, pembelinya pun bervariasi dari perseorangan hingga perusahaan besar. Baik dari sekitar Surabaya maupun dari luar kota.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kurma Berkhasiat Obat</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj9oSgzIOxCqIT9pTlmKiO2VU103lZ46NYtz9cAnCTw9cN0t-5dd85I16gwXLMYJ3-gEguvFJyovBxMKB5HRo4_Qcdwu4B9NONG6DdoO51JfApaj479ZQNtqtehkd8IVJNcHJK98Zoxyw/s1600-h/Yasir+Salim-Pemilik+Toko+Lawang+Agung.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj9oSgzIOxCqIT9pTlmKiO2VU103lZ46NYtz9cAnCTw9cN0t-5dd85I16gwXLMYJ3-gEguvFJyovBxMKB5HRo4_Qcdwu4B9NONG6DdoO51JfApaj479ZQNtqtehkd8IVJNcHJK98Zoxyw/s320/Yasir+Salim-Pemilik+Toko+Lawang+Agung.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5249819708097997378" /></a>Di balik cita rasanya yang legit, buah kurma merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan kalori terbilang cukup tinggi yang dihasilkan dari karbohidrat. Di antara sekian banyak jenis kurma, kurma jenis ajwah paling banyak dicari pembeli. Ada yang bilang kurma ini adalah kurma Nabi yang berkhasiat sebagai obat.<br />Kurma tersebut berwarna hitam pekat, bentuknya bulat dan rasanya begitu legit. Sebagai buah yang berkhasiat obat, kurma Ajwah dipercaya untuk menyuburkan kandungan, meningkatkan hemoglobin, meredakan demam, mengobati pilek, radang tenggorokan, radang pernafasan ataupun radang hati. <br />“Orang yang membeli kurma ajwah seringnya tidak untuk dikonsumsi sehari-hari, tetapi sebagai obat. Kadang juga, sebagai makanan pembuka saat puasa senin kamis. Karena berkhasiat Sebagai obat, kurma jenis ajwah, memiliki harga yang relatif cukup mahal, sekitar 250 ribuan perkilo” ungkap Yasir.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Macam Kurma & Penyimpanannya</span><br />Kalau diamati lebih detail, umumnya buah kurma memang mudah sekali dikenali. Berbentuk bulat lonjong nan mungil dengan diameter antara 1 – 3 cm, warnanya kuning hingga cokelat kemerahan, tekstur daging buahnya yang lembut, tebal dan berbiji, serta citarasanya yang legit. Dari sekian banyak jenis kurma, buah-buahan ini memiliki penampilan bentuk yang berbeda-beda.<br />Kurma Mesir dan kurma Tunisa yang popular dan banyak disuka, memiliki bentuk yang serupa, lonjong, kadar gula buahnya tidak lengket, dan untuk kurma Tunisia biasanya dijual dalam keadaan masih ada tangkainya. Sedangkan kurma California (Amerika), berukuran besar-besar dan rasanya cenderung legit. Jangan salah, ada juga lho kurma yang daging buahnya lonjong teksturnya agak keras, manis dan warna cokelat kemerahan, kurma ini jenisnya kurma mabrum.<br />Buah kurma memiliki kulit yang tipis sehingga memudahkan daging buahnya dimasuki ragi dari udara yang akan memfermentasi karbohidrat. Dengan kandungan kadar gula yang tinggi, maka buah kurma tidak perlu diawetkan lagi. <br />Sebagai pengusaha yang sudah berpengalaman dalam urusan kurma, Yasir menyarankan sebaiknya kurma disimpan dalam tempat yang sujuk, bersih, terhindar dari air dan bebas dari kutu kecuali kurma ruthob harus disimpan dalam lemari pendingin. Yang musti ingat musuh kurma adalah kutu. Serangga kecil ini bisa menembus daging kurma seperti rayap. Sehingga meninggalkan serbuk-serbuk putih saat kurma dibelah. Dengan begitu kualitas kurma sudah jelek.<br />Lantas bagaimana memilih kurma yang berkualitas? Yasir menjelaskan “Setiap orang memiliki lidah pengecap yang berbeda-beda untuk merasakan bagaimana jenis kurma yang enak atau tidak itu tergantung dari selera. Ada yang suka rasa kurmanya sangat manis sekali, ada juga yang tidak”, pungkasnya. <span style="font-weight:bold;">(LeZAT)</span><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-81034085576890010052008-09-25T11:27:00.004+07:002008-09-25T11:38:20.143+07:00Di Balik Sukses Kue Kering Ginos & Tutinos<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR74a-DSFN6AOb9VKWW1GZwUDrtfV7-TBvDG_CIw-7VxbGQvCE1YTnRI03wy-JB9zwFGYs7dlobZLdn4l-xPbe6q4oyralyBreSLOmQIWaHL4kiWsx9UwjURZ7q-p83lyQgoc505cJ7zg/s1600-h/kue+lebaran.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR74a-DSFN6AOb9VKWW1GZwUDrtfV7-TBvDG_CIw-7VxbGQvCE1YTnRI03wy-JB9zwFGYs7dlobZLdn4l-xPbe6q4oyralyBreSLOmQIWaHL4kiWsx9UwjURZ7q-p83lyQgoc505cJ7zg/s320/kue+lebaran.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5249812256611417490" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Momentum Lebaran atau Idul Fitri kerap dituding sebagai hari-hari paling konsumtif. Namun bagi mereka yang memiliki kejelian, justru pola konsumtif itu bisa dibalik jadi produktif. Contohnya adalah Pak Wagino dan Bu Tuti Karnasih. Berikut reportase tabloid <span style="font-weight:bold;">LeZAT edisi 116</span>.</span><br /><br />LEBARAN merupakan hari fitri yang sangat dinanti-nanti seluruh umat muslim setelah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa. Tak hanya saling bersilaturahmi dan memaafkan, namun saat lebaran tiba, tentu saja kita juga ingin menyuguhkan suguhan istimewa di hari yang istimewa pula. Suguhan lebaran tak lengkap rasanya tanpa kehadiran kue-kue kering yang identik disebut dengan kue-kue lebaran. Nah, menjelang lebaran, kue-kue kering pasti banyak diburu orang, baik untuk dijadikan suguhan maupun sebagai hantaran. Dimana kita bisa mendapatkan kue-kue kering untuk suguhan maupun hantaran saat lebaran nanti?<br />Menjelang lebaran, pasti banyak sekali toko-toko maupun supermarket yang menjual aneka macam kue kering. Sehingga, tak ada salahnya bila kita mengenal sosok pengusaha kue kering yang kini telah meraup kesuksesan besar setelah menggeluti usaha kue kering.<br /><span class="fullpost"><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Berawal dari Coba-Coba</span> <br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK2u0AvE7D5Q0dEE5kCluX3zMxwHzQO_VhmDWdzV0fWP9w_Ct_qMHE-FjgT0OIW9jNqUhS6VORyz5B0nj-k6BtwUhr7PKltNLKF_XD9Oamb92LAz-ftbQCpfaowRzz8zuJ-NqkXsJU9yw/s1600-h/Pak+Wagino+dan+Bu+Tuti+Karnasih.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK2u0AvE7D5Q0dEE5kCluX3zMxwHzQO_VhmDWdzV0fWP9w_Ct_qMHE-FjgT0OIW9jNqUhS6VORyz5B0nj-k6BtwUhr7PKltNLKF_XD9Oamb92LAz-ftbQCpfaowRzz8zuJ-NqkXsJU9yw/s320/Pak+Wagino+dan+Bu+Tuti+Karnasih.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5249812412629272098" /></a>Mereka adalah pasangan suami istri, Pak Wagino dan Bu Tuti Karnasih. Mereka merintis usaha kue-kue kering ini pun juga berawal dari coba-coba saja. Berawal dari hobi memasak dan membuat kue, maka pada bulan Mei 1997, Bu Tuti pun iseng-iseng membuat satu toples kue kering lalu menitipkannya di warung terdekat dengan rumahnya. Ternyata, baru sehari saja kue kering buatan Bu Tuti sudah laku terjual. Kemudian esoknya lagi, Bu Tuti kembali membuat 2 toples kue kering dan kembali menitipkannya di warung. Ternyata, 2 toples kue kering itu pun laku juga berkat promosi gratis dari mulut ke mulut orang yang sudah pernah membeli kue kering Bu Tuti. Malahan banyak yang mulai memesan kue kering buatan Bu Tuti. <br />Sejak saat itulah Bu Tuti dengan dibantu suaminya, Pak Wagino, mulai serius membuat kue kering dalam jumlah yang lebih besar dan menitipkannya ke warung-warung. Saat itu, Bu Tuti hanya membuat kue putrid salju, nastar, pia, kue kacang, dan kue gambang yang memang sudah familiar di masyarakat. <br />Semakin lama, pesanan kue kering yang datang ke Bu Tuti dan Pak Wagino ini semakin banyak hingga akhirnya mulai mempunyai karyawan. Apalagi bila menjelang bulan puasa dan lebaran, pesanan bisa meningkat berkali-kali lipat sehingga sering kewalahan memenuhi permintaan pembeli yang tidak saja datang dari kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor , Depok, Tangerang, dan Bekasi), namun juga mulai merambah ke kota-kota lain di Jawa Barat. <br />Akhirnya pada awal tahun 2003, Pak Wagino dan Bu Tuti mulai mencari pinjaman modal ke Bank, dan ternyata proposal yang diajukan langsung disetujui oleh BRI yang memberikan bantuan modal sekitar Rp 1,7 Milyar. Setelah mendapatkan kucuran modal dari bank, mulailah Pak Wagino mencari lokasi strategis untuk pembuatan sebuah pabrik kue. Kebetulan sekali, lokasi yang didapat untuk pembuatan pabrik seluas 2000 meter persegi ini berada di Jln Bougenville RT. 10/RW. 3 Kelurahan Kamal Kecamatan Kalideres Jakarta Barat yang tempatnya tidak begitu jauh dengan Bandara Soekarno Hatta. <br />Sejak saat itulah, Pak Wagino dan Bu Tuti mulai pindah rumah dan tempat usaha, yang semula tinggal di Pademangan Jakarta Utara kemudian sempat pindah lagi ke kawasan Sunter Jakarta Utara, akhirnya tinggal tidak jauh dengan pabrik kue kering miliknya tersebut. <br />Dengan tempat tinggal yang berdekatan dengan pabrik kuenya, maka lebih memudahkan Pak Wagino dan Bu Tuti dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja para karyawannya, sehingga kualitas mutunya tetap bisa dipertahankan. <br />Setelah pabrik mulai berdiri kokoh, mau tidak mau Pak Wagino harus membeli mesin oven skala besar yang bisa memanggang kue dalam jumlah besar. Maka, ia sering mendatangi acara-acara pameran mesin-mesin industri makanan. Ternyata, biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli mesin oven dalam skala besar ini lumayan besar, sehingga Pak Wagino dan Bu Tuti yang hanya lulusan SMA ini harus memutar otak untuk menciptakan mesin oven sendiri untuk menghemat biaya. <br />“Bapak kan memang pintar nggambar, jadi dengan mencari informasi di majalah akhirnya Bapak menggambar dan merakit sendiri mesin oven dan memesannya ke orang Depok. Dan ternyata oven yang didesain Bapak, bisa juga dibuat. Setiap oven memerlukan biaya hingga Rp 40 juta, dan kita sekarang memakai 3 buah oven,” terang Bu Tuti. <br />Dengan oven rakitannya sendiri itu, tidak kurang dari 40 – 45 loyang kue bisa dipanggang dalam setiap oven dengan memerlukan waktu panggang sekitar 30 menit. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Aneka Kue Kering Penggoda Selera</span> <br />Dari beberapa macam kue kering saja, seperti kue salju dan nastar, kini Bu Tuti dan Pak Wagino sudah bisa membuat 104 macam kue kering yang tentu saja menggugah selera. Ada kue Cokelat Blok, Cerry Green, Nastar Tulip, Carlous Wijen Coklat, Green Kenari Keju, Marlo Mede, Cokelat Carlous Mede, Marlo Double Mede, Keju Cokelat Blok, Sagu Keju, dan masih banyak lagi pilihan kue kering lainnya. <br />Untuk selalu menambah variasi kue, Pak Wagino dan Bu Tuti selalu melakukan inovasi dengan menciptakan kue-kue rasa baru. Karenanya, Pak Wagino dan Bu Tuti yang memang keduanya jago membuat kue ini selalu rajin membaca aneka majalah dan tabloid kuliner untuk memperkaya wawasannya menciptakan kue-kue rasa baru. <br />“Saya memang suka sekali baca-baca majalah atau tabloid kuliner. Dari situ saya mulai dapat inspirasi untuk mencoba-coba resep baru,” ungkap Pak Wagino. <br />Dengan pabrik seluas 2000 meter persegi dan listrik berkapasitas 14.000 watt, pabrik kue Pak Wagino dan Bu Tuti bisa memproduksi sekitar 2000 lusin kue kering setiap hari. Tentu saja dengan produksi selama 24 jam sehari dan dikerjakan oleh sekitar 270 karyawan yang bergantian shift. <br />Tak hanya menciptakan prospek usaha yang menguntungkan, namun usaha kue kering Pak Wagino dan Bu Tuti ini juga membantu mengurangi angka pengangguran dengan banyak memperkerjakan karyawan yang tinggal di daerah sekitar pabrik, sehingga turut membantu pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi remaja putus sekolah maupun ibu-ibu rumah tangga. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Paket Harga Menggiurkan</span> <br />Untuk memenuhi selera pembeli, selain menciptakan berbagai pilihan rasa Pak Wagino dan Bu Tuti juga menyiapkan berbagai pilihan harganya. Ada 4 klasifikasi harga, yang masing-masing dibedakan sesuai dengan merk jualnya. <br />Kue Asorted (paket lebaran isi 6 toples) merk Tutinos (merk termurah) dijual seharga Rp 75.000. Asorted (paket lebaran isi 6 toples) merk Tuti (merk agak murah) dijual dengan harga Rp 85.000. Asorted merk Ginos (merk agak mahal/sedang) dijual dengan harga Rp 150.000, sedangkan Asorted King’s Gin (merk termahal) dijual dengan harga Rp 200.000. Selain itu juga tersedia paket parcel berisi 3 toples. <br />Saat ini, kue kering Pak Wagino dan Bu Tuti telah menjangkau kota Sumatera dan Lampung, Batam, Bali , Kalimantan, dan juga Irian Jaya. Bahkan distribusi kue-kue Pak Wagino ini juga telah masuk ke berbagai mall dan toko ritel seperti Ramayana, Makro, Indomart dan Alfamart. <br />Kesuksesan yang diraih Pak Wagino dan Bu Tuti tentu diraih dengan semangat yang besar dan kerja keras, sehingga kurang dari 5 tahun saja sudah mencapai Break Even Point alias balik modal dan mengembalikan pinjaman bank. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Utamakan Kualitas Rasa </span><br />Agar tetap bersaing dengan usaha-usaha serupa, maka kue-kue kering Pak Wagino dan Bu Tuti ini selalu mengutamakan kualitas rasanya. Sehingga bahan-bahan pembuat kue pun merupakan bahan-bahan pilihan. Beberapa bahan bahkan ada yang diimpor dari luar negeri, seperti keju dari Belanda, Mentega dari Belanda, susu dari Australia . Sedangkan tepung dan gulanya tetap menggunakan pasokan lokal dengan kualitas terbaik. <br />Karena menggunakan bahan-bahan impor itulah maka Pak Wagino kadang menemukan hambatan, lantaran pewangi makanan yang diimpor dari Australia suka terlambat pengirimannya. <br />“Kesulitan kita itu justru saat mengimpor pewangi makanan yang khusus kita beli dari Australia . Kadang pengirimannya suka terlambat,” papar Pak Wagino yang kelahiran Cilacap Jawa Tengah, 7 Januari 1965 ini. <br />Sekali mencoba kue-kue kering Pak Wagino dan Bu Tuti ini, dijamin langsung ketagihan, terlebih dengan harga yang sangat menggiurkan. Berani mencobanya? <span style="font-weight:bold;">(LeZAT)</span><br /> </span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-49487010381977682622008-09-13T10:15:00.003+07:002008-09-20T14:11:35.749+07:00Seafood Basket, Renyah hingga Gigitan Terakhir<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaOEexDaCS2bK2vVGe20Xt4PzlJd9DZw7QQysjrSk7X4KvkvwWot6GIQVtgZL3rTSRdUl6rL1-q1mtTHYhlDCfcLqZpcEkLIi7xTgHrCchYql-XR8qvEJ_tmlG7hERrqBR4k8mmEwUFyg/s1600-h/Seafood+Basket+1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaOEexDaCS2bK2vVGe20Xt4PzlJd9DZw7QQysjrSk7X4KvkvwWot6GIQVtgZL3rTSRdUl6rL1-q1mtTHYhlDCfcLqZpcEkLIi7xTgHrCchYql-XR8qvEJ_tmlG7hERrqBR4k8mmEwUFyg/s320/Seafood+Basket+1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5245339764036153058" /></a><br /><br /><span style="font-style:italic;">Bagi penggemar seafood cobalah sajian yang terdiri dari ikan, udang, kerang dan cumi-cumi yang dibalut tepung dan disajikan dalam satu basket. Apalagi dipadu saus tar-tar, membuat sajian ini mempunyai rasa yang berbeda dan unik. Dimana kita bisa menikmati sajian seafood ini?</span><br /><br />KESAN mewah, megah dan mahal mungkin pertama kali terbesit dalam benak Anda, ketika mampir di Pakuwon Golf & Family Club yang terletak di kawasan Vila Bukit Regensi Pakuwon Indah Surabaya. Dengan panorama yang indah dan suasana yang nyaman seakan menjadi daya tarik tersendiri. <br /><span class="fullpost"><br />Di tempat ini, ada 3 tempat jujukan yang mampu membius Anda dalam menikmati makanan dengan nuansa yang berbeda, di antaranya Moonlight Bistro, Gazebo Pool Terrace dan Palm Cafe. Bersantap di resto-resto yang elegan dan nyaman ini, para tamu selalu dimajakan dengan pemandangan asri yang tertata cukup apik dan semua itu memberikan atmosfer yang indah yang bisa menenangkan hati. <br />Selain itu, untuk memuaskan selera tamu yang datang, Fahriansyah selaku Executive Sous Chef dan tim dapur Pakuwon Golf & Family Club cenderung lebih banyak menyediakan beragam menu populer. Pilihan menunya yang beragam, belum lagi ada tambahan menu pilihan yang selalu berganti setiap jangka waktu tertentu. “Menu yang beragam ini dimaksudkan agar tamu yang hendak makan di Moonlight Bistro, Gazebo Pool Terrace dan Palm Cafe selalu punya pilihan hidangan sesuai selera dan tidak cepat bosan meski sering berkunjung ke sini. Dan salah satu menu itu ada seafoodnya lho”, terang Fahriansyah kepada FR & VENUS. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Apa Istimewanya, sih?</span><br />Pilihan menu yang sengaja FR recomended kali ini adalah Seafood Basket. Hidangan ini boleh disebut bagian dari masakan Barat (western) yang cara memasaknya sangat khas dengan bumbu-bumbu yang praktis. Sajian seafood basket memiliki kelezatan dengan ciri khas tersendiri dan cocok dinikmati untuk lidah orang Timur maupun Barat.<br />Untuk hidangan seafood ini terdiri dari ikan, udang, kerang hijau dan cumi-cumi yang digoreng dengan balutan tepung roti. Sebelum digoreng bahan makanan tersebut dibumbui dengan merica dan garam, lalu didiamkan selama beberapa menit agar bumbunya meresap.<br />Bahan sari laut atau seafood dominan aromanya sangat amis. Nah untuk menyiasatinya Chef Fahriansyah memiliki trik tersendiri. “Bila seafood akan diolah menjadi masakan Barat bisa ditambahkan perasan air jeruk lemon atau bawang putih yang dicincang. Sedangkan untuk masakan oriental, penghilang aroma amis biasanya saya menambahkan jahe,” sarannya.<br />Pembuatan seafood basket sebenarnya tidak terlalu sulit cuma diperlukan keuletan, karena teknik pencelupan berkali-kali dalam telur kocok kemudian dilumuri tepung roti (bread cramb). Ketika semua bahan seafood tertutupi oleh tepung roti dan supaya benar-benar menempel, bahan tersebut harus disimpan terlebih dahulu dalam lemari pendingin.<br />Keunikan dari seafood basket, setelah bahan dipotong dan dibersihkan seperti cumi-cumi dipotong bulat-bulat atau udang yang telah dikupas dan tinggal ekornya itu dilumuri tepung roti hingga rata. Kemudian seafood-seafood yang telah digoreng itu disajikan dengan pelengkapnya saus tartar.<br />Saus tartar dibuat dari mayonnaise dan diaduk dengan putih telur rebus cincang. Agar lebih berasa tambahan bumbu merica dan garam tak pernah terlupakan. Sebagai pelengkapnya, kentang keriting goreng berbumbu siap menemani acara bersantap Anda.<br />Siap menyantap seafood basket? Begitu dinikmati, rasa daging seafoodnya sangat menggigit. Kerenyahan dari balutan tepung roti yang krispy, membuat seafood basket renyahnya sampai pada gigitan terakhir. Anda mau coba?<br />Menikmati Seafood Basket di Moonlight Bistro, Gazebo Pool Terrace dan Palm Cafe yang buka setiap hari ini serasa bersantap di hotel berbintang lima. Bagaimana tidak? Suasana nyaman, rasa sajian seafood basket yang mantap, penyajian hidangan yang begitu menggiurkan dan ditata apik. Harganya pun cukup fleksibel dan tidak membuat kantong bolong mengingat bahan yang digunakan selalu berkualitas. Bayangkan saja, hanya dengan Rp 27.000, kita bisa menyantap seporsi seafood basket lengkap dengan kentang berbumbu dan cocolan saus tartar, dijamin langsung puas. <span style="font-weight:bold;">*</span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5150948874000164377.post-80239368446255043192008-09-11T14:39:00.003+07:002008-09-20T13:42:24.242+07:00Bersantap Olahan Burung Dara Skala Resto<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig7NxJfMqOiYb0fZJ6ndRwwOAgpicYCZIzqDa6lpHvHjzSYbJ665cLEiM9mANfikOjBq4usuH0Gqcp6EttR-7B8hOrtuEGJ-zQX39DejOIEGMYqB35cdf7E_9NuB_Z_1IU1xokOkzQ-ik/s1600-h/burung+dara+goreng1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig7NxJfMqOiYb0fZJ6ndRwwOAgpicYCZIzqDa6lpHvHjzSYbJ665cLEiM9mANfikOjBq4usuH0Gqcp6EttR-7B8hOrtuEGJ-zQX39DejOIEGMYqB35cdf7E_9NuB_Z_1IU1xokOkzQ-ik/s320/burung+dara+goreng1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244665617889781378" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Di Surabaya, olahan ayam dan bebek sudah cukup populer sebagai lauk andalan. Bagaimana dengan burung dara skala restoran? Apakah juga semaknyuss dan dapat diandalkan seperti menu berbahan unggas lainnya?</span><br /><br />MENIKMATI hidangan nasi ayam dan bebek di Surabaya bukanlah hal sulit, karena penjaja kedua menu itu begitu menjamur di jalanan. Sementara untuk merasakan nikmatnya nasi berlauk burung dara (merpati), pembeli harus bersusah payah mendeteksi warung atau restoran penyaji santapan yang jempolan di kota ini. <br />Penjual makanan yang biasa dihidangkan dengan sambal ini umumnya pedagang kaki lima (PKL) yang mengelar dagangan di bahu jalan protokol. Hampir di setiap sudut jalanan Surabaya, penjual makanan ini bisa dijumpai dengan aneka rasa olahan.<br /><span class="fullpost"> <br />Burung dara goreng biasa dijual bersamaan dengan nama besar lauk ayam, dan bebek. Ini tidak lain karena nama kedua bahan lauk yang terakhir itu lebih familiar ketimbang burung dara. Tapi bila bicara selera, makan berlauk merpati ini tidak kalah nikmat. Bayangkan, gorengan kering lauk burung dara disajikan dengan sambal pedas berpadu lalapan segar. Nyamm…<br />Bila yang berhasrat enggan untuk menyantap makanan yang satu ini ke kedai atau warung pinggir jalan, ada satu alternatif mendatangi tempat makan yang lebih bersahabat dan berkelas resto. Menu hidangan berlauk merpati juga tidak kalah nikmat disajikan di restoran Mango Terrace.<br />Ada dua macam olahan burung dara yang dihidangkan di resto ini yaitu dimasak goreng kering dan disajikan dengan guyuran saus inggris. “Tidak ada nama khusus untuk menu ini. Kami hanya menyebutnya burung dara spesial, tinggal pembeli minta di goreng atau pakai saus Inggris,” kata Adji selaku manajer operasional.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Digoreng Renyah</span><br />Setelah disajikan, terlihat secara fisik burung dara tampak digoreng begitu kering. Kasat mata, sajian ini begitu renyah dan menggoda selera. Hampir di setiap sisi lauk tersebut terlihat matang, renyah, kering, namun tidak gosong. <br />Di atas sebuah piring, ‘dihuni’ dua ekor burung dara yang disajikan secara original berupa gorengan kering berpadu dengan lalapan yang berisi daun selada, mentimun, dan tomat. Agar tidak tampak tradisional food, nuansa chinnese food turut diusung dengan menyertakan garam oyong sebagai kombinasinya.<br />Sementara itu, olahan burung dara dengan saus inggris tidak kalah terkenal di tempat ini. Sama halnya dengan yang original, olahan berbahan saus inggris cukup disuka dengan alasan lebih familiar yaitu variasi masakan yang lebih dikenal ketimbang masakan asing lainnya. Bagi yang tidak suka dicampur bersama lauk, bisa mengorder bumbu saus secara terpisah.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Disajikan secara Alakat</span><br />Dalam satu porsi yang tersaji secara alakat, menu burung dara original dan saus inggris memang menghadirkan dua ekor burung dara berukuran tidak besar. “Di sini menu tersebut disajikan secara alakat. Sementara untuk ukuran porsi ya begitu itu, berisi dua ekor. Meski tidak besar, tapi kenikmatannya cukup terasa. Kami memang sengaja menggunakan bahan burung dara yang berusia muda, agar dagingnya lebih empuk. Masih bisa kok untuk 2-3 orang,” katanya. <br />Menurutnya, diperlukan upaya sortir terlebih dulu untuk bahannya. Burung dara yang dipilih untuk masakan harus berusia lebih muda agar daging yang ‘tidak besar’ itu bisa empuk dikonsumsi. Selain itu, bahan yang digunakan adalah unggas khusus ternak. Ini tidak lain untuk menunjang kesehatan dan kebersihannya.<br />Restoran yang bersegmen keluarga ini memasang harga burung dara original sebesar Rp.36.000 per porsi. Sementara untuk olahan saus inggris seharga Rp.37.000 per porsi.<span style="font-weight:bold;">(*)</span><div class="blogger-post-footer">Terima kasih atas kunjungan dan atensi Anda...</div>ruang bacahttp://www.blogger.com/profile/01016239582439195794noreply@blogger.com0