NASI GORENG Kambing Kebon Sirih Jakarta sudah saya kenal sejak tahun 2009. Waktu itu saat penyelenggaraan Festival Jajanan Bango (FJB). Kebetulan saya mendapat undangan khusus dari penyelenggara untuk menyaksikan langsung gelaran FJB di lapangan Timur Senayan.

Nah, yang kemarin nih (23/07/2019) saya datang langsung di tempat usaha yang didirikan H Nein itu pas bermalam di Mercure Sabang. Usai maghrib saya bersama dua punggawa MediaGuru, Eko Prasetyo dan Mohammad Ihsan coba berburu kuliner malam di kawasan Kebon Sirih.

Tak perlu lama mencarinya. Jalan kaki dari Mercure Sabang sekitar 10 menit ke arah kiri hotel kami langsung menemumukannya. Dari seberang Raya Kebon Sirih yang ramai kendaraan, tampak keriuhan pelanggan yang memenuhi bangku dan meja panjang di warung sederhana ujung gang tersebut. Warung ini menempati sisi kanan dan kiri jalan.

Di sisi kiri paling luar merupakan dapur utamanya. Ada dua wajan besar seukuran parabola 4 feet. Satu berisi nasi goreng siap masak dan satu lagi berisi nasi goreng kambing sudah siap saji. Sementara sisi kanan jalan paling ujung ditempati kasir bagi pelanggan yang hendak makan di tempat, sedangkan di kanan ujung dalam merupakan tempat kasir khusus pesanan yang dibawa pulang atau layanan pesan online.

Kami bertiga dapat tempat duduk di sisi kanan dekat kasir yang melayani online. Tak perlu menunggu lama setelah pesan dan langsung bayar di tempat, tiga piring nasi goreng kambing langsung datang menghampiri meja kami. Setelah itu menyusul tiga gelas minuman pesanan yang datang.

Mas Ihsan merapat ke meja dan tempat duduk kami belakangan sambil membawa tiga plastik kerupuk ikan khas Padang. Dan, setelah memastikan pesanan benar, kami pun langsung konsentrasi terhadap porsi nasi goreng kambing yang kebul-kebul di hadapan masing-masing.

Seperti ritual kuliner ala sosmedmania, hal yang terlebih dahulu saya lakukan setelah berdoa sebelum makan adalah sesi foto. Yup, jangan sampai nasi goreng kambing langka yang didirikan H Nien sejak tahun 1958 itu amburadul dan hancur sebelum terdokumentasi. Akhirnya, buka HP, cekkrak-cekrik sebentar, baru setelah itu perlahan-lahan menyantapnya sampai titik nasi penghabisan.

Secara rasa, tak salah nasi goreng ini mengidentikkan kambing dalam rangkaian nama sekaligus menunya. Sebab, di dalam hidangan porsi nasi goreng ini ada irisan daging kambing yang lumayan banyak. Dagingnya empuk plus bumbu rempahnya cukup nendang seperti menu-menu Arabian.

Sepiring nasi goreng kambing toppingnya adalah keripik melinjo ditambah sebuah ceplok telur. Paduan nasi goreng beraroma bumbu rempah yang hangat memang pas sekali disantap dengan selingan kriuk-kriuk melinjo nan renyah. Kadang juga langsung tersendok irisan daging kambing ke dalam mulut, sehingga enggan rasanya berhenti mengunyah nikmatnya. Bila masih belum puas, bisa langsung memecah lebarnyanya ceplok telur yang kuningnya sengaja dibiarkan setengah matang, yang pada akhirnya menciptakan sensasi rasa tersendiri saat dipadu jadi satu dalam kunyahan perlahan di dalam mulut.

Usai menyantapnya habis, barulah diakhiri dengan minum jeruk hangat manis. Semua sudah impas terbayarkan. Antara hasrat menikmati nasi goreng kambing yang penuh cita rasa dan tinggi lemak, disempurnakan dengan segelas air jeruk panas sebagai peluruhnya. Barokallah, sehat selalu.

Bagi Anda yang penasaran harga menu di Depot Nasih Goreng Kambing Kebon Sirih, bisa simak daftarnya berikut ini:
Nasi Goreng Kambing Rp41.000
Nasi Goreng Ayam Rp41.000
Nasi Goreng Sosis Baksi Rp41.000
Nasi Goreng Kambing Jumbo Rp67.000
Nasi Goreng Sosis Bakso Jumbo Rp67.000
Sate Kambing Rp60.000
Sate Ati Kambing Rp60.000
Sate Ayam Rp25.000
Sop Kambing Rp45.000
Nasi Putih Rp7.000
Ceplok Telur Rp6.000