Ukraina akhirnya harus mengubur ambisinya di babak perdelapanfinal Euro 2020. Hal itu terjadi setelah Tim berjuluk Zhovto-Blakytni kalah telak dari The Three Lions 0 – 4 tanpa balas. Alhasil Inggrislah yang berhak maju ke babak semifinal bareng Denmark, Italia, dan Spanyol.
Sebelum pertandingan, Andriy Shevchenko
sang pelatih Ukraina sempat menebar optimismenya mampu merepotkan Inggris. Rasa
percaya diri itu tak lepas dari status kuda hitam yang disandang Ukraina usai
mampu menyingkirkan Swedia di babak 16 besar. Ukraine juga cukup bagus dalam
penyisihan Grup C dan bersaing ketat bareng tim hebat seperti Belanda, Austria,
dan Macedonia. Tak heran banyak pengamat menganggap Ukraina sebagai Kuda Hitam
dalam turnamen kali ini.
Sepertinya inilah akhir bagi sang Kuda
Hitam. Harus angkat koper dari satu sisa pertandingan menuju final. Namanya
saja kuda hitam.
Nah, ngomong-ngomong tentang Kuda Hitam
sepertinya seru juga untuk dikulik. Idiom Kuda Hitam dalam KBBI diartikan:
peserta pertandingan (perlombaan) yang semula tidak diperhitungkan akan menang,
tetapi akhirnya menjadi pemenang. Istilah Kuda Hitam sendiri sebenarnya diambil
dari kisah dalam novel ‘The Young Duke’
(1831) karya Benjamin Disraeli yang hidup pada 1804-1881.
Dalam bagian buku tersebut diceritakan,
“Seekor kuda hitam yang tidak pernah terpikirkan, dan yang bahkan tidak pernah
diamati oleh St James, bergegeas melewati tribune dalam kemenangan besar.”
Kutipan dalam The Young Duke ini
mengisahkan tentang seorang Amerika kisaran abad 19-an yang berkelana
menunggang kuda berwarna hitam. Orang dan kudah hitam tersebut tampak biasa
saja, namun hebatnya dalam setiap perlombaan sering menjadi pemenang.
Begitulah, bermula dari karya Benjamin
Disraeli —yang kebetulan juga menjadi perdana Menteri Inggris kala itu—istilah
Kuda Hitam ini kemudian dipakai untuk menggambarkan atau jadi idiom untuk orang
atau tim yang kemampuannya tidak begitu diperhitungkan, tapi kemudian mampu
meraih kesuksesan.
Bagaimana, Anda siap menjadi Kuda Hitam?