FJB Jakarta 2010 (3-4 Juli 2010) memberikan pengalaman baru dalam menyantap kuliner khas nusantara bagi pengunjungnya. Setidaknya itu yang tecermin dari para ibu Jakarta yang semenjak pagi hingga petang berbondong-bondong hadir menyambangi tenda-tenda kuliner bersama keluarganya masing-masing, sebagaimana tema FJB kali ini yang mengetengahkan tema ”Pilihan Ibu Nusantara”.

Setidaknya ada 57 peserta Festival Jajanan Bango ini yang memenuhi arena Plaza Selatan Gelora Bung Karno, Senayan dari berbagai penjuru Jabodetabek, serta Duta Bango yang didatangkan khusus dari daerah. Meskipun beberapa kuliner langganan FJB tahun sebelumnya tak hadir, namun tetap saja menyimpan keistimewaan tersendiri. Apalagi 8 Duta Bango yang dihadirkan cukup spesial.

Terbukti, tenda Lontong Balap Pak Gendut asal Surabaya paling cepat ludes diserbu pembeli. Sampai-sampai tanpa lontong pun orang masih menyerbu, sehingga sempat terceletuk ucapan ”Wah, kalo gak ada lontongnya, ini sih namanya tauge balap.” karena isinya cuma berisi taoge, irisan tahu, dan kuah. Demikian pula Pedesan Entog Bang Combat asal Indramayu, yang workernya harus memasak ekstra demi memberikan memuaskan pelanggan atau sekadar menghapus penasaran citarasa menu ala gule itik ini.

Ya, pedesan entog Bang Combat memang dahsyat. Selain rasa pedasnya luar biasa, daging itiknya pun empuk dan tidak bau amis. Istimewanya lagi, pedas yang dihasilkan tak lama membakar bibir dan lidah, namun mampu menghangatkan badan sepanjang hari. Sebab, bumbu yang digunakan bukan menggunakan cabe semata melainkan lebih banyak menggunakan merica dan pala, serta rempah lainnya sehingga mampu menghangatkan tubuh. Apalagi pada hari pertama, menjelang petang, sekitaran Senayan diguyur hujan agak lebat dan lama, sehingga sangat pas menyantap pedesan entog yang panas mengepul didampingi sepiring nasi putih dan teh hangat.

Sekilas cita rasa pedesan entog sangat mirip dengan gule yang didominasi kuah santan pekat berwarna merah kecoklatan. Aroma yang mengemuka lebih muncul racikan rempahnya. Tak keliru bila ada yang mengatakan bahwa pedesan entog cocok sekali bagi mereka yang menderita flu. Sebab, usai menyanpat menu khas Indramayu ini dijamin langsong blong....

Pilihan Ibu Nusantara



Tahun ini, Bango mempersembahkan konsep yang unik, yaitu ”Festival Jajanan Bango – Pilihan ibu Nusantara” sebagai bentuk apresiasi Bango terhadap para ibu sebagai pengharmonisasi keluarga sekaligus agen pewaris tradisi kuliner warisan nusantara. Hal ini serupa dengan karakter yang dimiliki oleh Bango, yang menyatukan bahan alami pilihan untuk menghasilkan kecap berkualitas yang digemari semua anggota keluarga. Selain itu, Bango juga selalu konsisten mengajak masyarakat untuk mencintai kuliner tradisional Indonesia.

Hadrianus Setiawan, Foods Director PT Unilever Indonesia, Tbk dalam sambutannya mengungkapkan, Bango mempersembahkan FJB tahun ini untuk para ibu. Karena selama ini ibulah yang mampu menyatukan perbedaan di setiap anggota keluarga termasuk berbedaan selera makan melalui jajanan tradisional favorit keluarga. Selain itu, ibu juga berperan aktif dalam mewariskan tradisi kuliner warisan nusantara di dalam keluarganya dengan resep masakan tradisional.”

Ditambahkan oleh Senior Brand Manager Bango, Memoria Dwi Prasita, ”Sebagai bentuk apresiasi, Bango telah mengundang para ibu di wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk berpartisipasi dalam menyuarakan jajanan favorit keluarganya untuk dihadirkan di Festival Jajanan Bango – Pilihan Ibu Nusantara ini melalui medium yang unik, yaitu piring, sebagai ikon kuliner yang paling umum dikenal masyarakat. Dengan demikian, ibu memagang peranan sentral dalam penyelenggaraan FJB kali ini.

”Untuk Jakarta, terpilih 5 jajanan terfavorit pilihan ibu dan keluarga Jakarta, yaitu sate ayam, nasi goreng, bakso, ikan bakar, dan ayam bakar. Kelimanya akan dihadirkan di FJB bersama dengan jajanan pilihan lainnya, yang secara total mencapai 100 jajanan pilihan ibu dan keluarga yang akan diwakilkan oleh para legenda kuliner pilihan Bango,” tambah Memoria.

Selain disuguhi aneka jajanan tradisional yang unik dan bercita rasa istimewa, pengunjung FJB juga dihibur oleh aneka hiburan dan game-game berhadiah. Dan tak ketinggalan juga pengunjung dapat menyaksikan secara langsung proses pembuatan kecap yang didemokan di Kampung Bango.

Ajang FJB tahun ini juga menjadi sarana jumpa darat warga milis Bangomania. Mereka berkumpul di tenda Bangomania untuk bersilaturakhim sembari menyantap aneka jajanan kuliner nusantara sekaligus saling tukar informasi mengenai keistimewaan kuliner pilihan masing-masing(arohmanmail@yahoo.com)