Pria berambut gimbal ditemani papan selancar tampak dominan di antara para turis asing yang berjemur menikmati kehangatan sinar matahari tropis sembari menyusuri panorama indah pantai Kuta, Bali.

BERLIBUR ke Bali, belum lengkap rasanya tanpa menikmati keindahan Pantai Kuta. Di salah satu tempat wisata andalah Pulau Dewata ini, setiap hari tak pernah sepi oleh aktivitas tourism. Rata-rata yang berlalu lalang di atas lembutnya pasir putih yang membentang kiloan meter itu adalah para wisatawan mancanegara, yang berjemur menikmati kehangatan matahari tropis.
Berbagai aktivitas dapat disaksikan di antara deru ombak yang bersautan tanpa henti menjilati bibir pantai. Dari mereka yang sekadar jalan-jalan menanti matahari terbenam, sampai yang memacu adrenalin dalam gulungan ombak di atas papan selancar. Untuk yang terakhir ini, sepertinya Pantai Kuta merupakan surga surfing. Hal itu bisa dilihat dari deretan para anak pantai dan wisatawan yang menenteng papan selancar untuk kemudian mendayungnya ke tengah laut menggunakan tangan, dan sebentar kemudian larut dalam gulungan ombak membawanya meliuk-liuk di antara lidah-lidah ombak yang terlihat begitu mengasyikkan.
Pantai Kuta berjarak kurang lebih sekitar 10-15 menit dari Bandara Ngurah Rai. Keindahan pantai dengan pasir putihnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Tak terkecuali VENUS yang awal Juni kemarin berkesempatan jalan-jalan ke seputaran Kuta, Bali. Dan, benar sekali, surfing merupakan salah aktivitas yang langsung menarik perhatian.
Begitu kaki menyentuh pasir putih pantai Kuta, tampak sederet papan selancar berdiri berjajar di pepohonan rindang. Papan-papan itu dipajang untuk disewakan dengan tarif yang terbilang ’gila’. Coba berapa terkah berapa biaya sewa satu papan itu? Anda harus rela mengeluarkan sekitar Rp. 50-100 ribu. Eit…, tapi jangan keburu langsung dibawa. Bila Anda sedikit bersabar untuk menawarnya, maka Anda tak akan sampai mengeluarkan lebih dari 20 ribu rupiah. Ya itulah sebenarnya tarif sewa papan selancar untuk wisatawan lokal. Sementara untuk turis asing biasanya memang dikenakan biaya sewa sekitar 100 ribuan.
Bagi Anda yang belum bisa surfing, di sepanjang pantai Kuta itu juga terdapat para anak pantai yang menyediakan jasa privat singkat berselancar. Sekali lagi, Anda dituntut pandai bernegosiasi agar dapat memperoleh tarif yang murah. Maklumlah, di kawasan Kuta harga-harga melangit, karena merupakan sentra kunjungan turis dari berbagai penjuru dunia. Tak ada salahnya mencoba, siapa tahu dalam kunjungan berikutnya Anda bisa melanjutkan kemampuan menjadi peselancar profesional.
Namun yang harus diperhatikan selama berwisata di pantai adalah ketidakramahan alam. Seperti kunjungan VENUS sebulan sebelumnya, di sepanjang pantai Kuta ternyata tak luput dari sapuan gelombang pasang. Maka, sebagai wisatawan, sebaiknya Anda juga harus memerhatikan saran dan anjuran petugas pantai, agar liburan senantiasa tetap menyenangkan.

Cari Penginapan Murah
Selain tempat wisata yang mengasyikkan, di Kuta juga terdapat banyak sekali penginapan. Harga sewanya pun bervariasi antara yang berkelas Melati hingga Bintang 5, seperti Hadrock Hotel, Discovery Kartika Plaza Hotel, Fourseasons, Bvlgari Hotel, dan sebagainya.
Bagi Anda yang ingin mendapatkan hari-hari menyenangkan dengan keuangannya terbatas, di daerah pantai Kuta ini terdapat banyak hotel kelas Melati yang harga sewa kamarnya per malam mulai dari Rp. 50.000 (fan), Rp. 110.000 (AC), ataupun yang fasilitasnya sudah lengkap kamar luas termasuk makan pagi, TV kabel, dan kolam renang di hotel dengan harga sekitar Rp.180.000. Hotel-hotel murah ini berada di Jalan Poppies I dan Poppies II yang berjarak hanya 100 meter dari pantai Kuta maupun pusat belanja di Jalan Legian.
Memilih penginapan di daerah ini juga tepat, karena keterseiadaan akomodasi di sana cukup lengkap, seperti terdapat banyak warnet, minimarket maupun Circle K, bar, restoran, warung-warung kecil, pusat informasi pariwisata hingga tempat penyewaaan motor maupun mobil. So, Anda pasti akan terpuaskan dengan kantong terbatas.

Segarnya Rujak Manis
Pemandangan dominan lain di sepanjang pantai Kuta adalah penjual Rujak Manis. Rata-rata mereka yang berjualan rujak buah khas Jawa Timur itu adalah para pendatang dari Banyuwangi. Setiap beberapa meter di tepian pantai, Anda bisa mendapati penjual rujak. Harganya pun murah, satu porsi hanya seharga Rp. 4.000.
Rasanya memang tepat sekali menyantap rujak manis di antara semilir angin pantai. Dahaga akibat tekanan terik matahari akan segera terurai sirna begitu menyantap irisan buah yang terdiri atas nanas, bengkoang, ketimun, kedondong, dan mangga muda, serta tak lupa tahu goreng dengan bumbu yang terbuat dari adonan gula merah dan cabe. Namun sayang, keterbatasan waktu akhirnya harus membawa VENUS pulang untuk kembali mengerjakan rutinitas lainnya. (arohman/foto: boby noviarto)