Sudah pernah mencoba soto enak dan bebas kolesterol? Cicipi saja soto daging goreng yang satu ini…!


SOTO sudah menjadi menu favorit banyak orang. Jenis dan inovasi masakan berkuah ini juga banyak dijumpai di setiap daerah di Indonesia, tentunya dengan taste yang berbeda-beda. Misalnya saja di Jawa Timur, ada beberapa soto khas yang memiliki cita rasa dan pengagum tersendiri, seperti Soto Lamongan, Soto Madura, maupun Soto Kediri.
Nah, menurut sebagian pecinta soto, keunikan rasa dan aroma yang diracik dari bumbu-bumbu asli adalah magnit kuat untuk berkunjung ke suatu depot atau warung soto dan menyantapnya. Biasanya, secara umum bumbu soto terdiri atas bawang putih, kemiri, kunyit, jahe, merica, garam. Sebagai pelengkap terdapat tambahan minyak sayur, daun bawang, serai, dan daun jeruk purut, jeruk nipis, dan kecap. Bahan utama lain yang kerap menjadi identitas soto adalah daging, yang biasanya dipilih dari daging ayam dan sapi.
Seiring tren dunia kuliner yang bukan hanya menyajikan makanan enak, tetapi juga harus menyehatkan, para pebisnis makanan harus pandai membuat inovasi yang memerhatikan faktor bahan-bahan. Misalnya Soto Daging Goreng ‘Non Kolesterol’ Wak Attah di Kawasan Jambangan Kebon Agung, Surabaya.
Di depot sederhana yang selalu tampak bersih milik Pak Attah ini menyajikan soto yang diklaim bebas kolesterol. Inilah yang menjadi motto dan daya tarik banyak pengunjung pecinta soto sejati. Begitu pun ketika VENUS mencobanya sebagai menu sarapan beberapa waktu lalu, memang terasa ada sesuatu yang istimewa itu…!
Sepintas, rasa kuah sotonya tak jauh beda dengan soto kebanyakan. Unsur gurih sedikit dominan sehingga perlu langsung dicampuri perasan air jeruk nipis dan sedikit kecap manis sebelum menyantapnya agar lebih mantap rasanya. Yang membuat istimewa benar-benar terdapat di irisan dagingnya yang ternyata memang merupakan daging sapi pilihan. Menurut salah satu peramu saji yang pagi itu melayani VENUS, rahasia kenikmatan irisan daging soto Wak Attah adalah digoreng terlebih dahulu sebelum di masak lagi menjadi satu dengan kuah bumbu soto. Tak ayal rasanya pun lembut dan lumer saat di mulut.


Rasanya Mantap Kale…!
Dalam penyajiannya, kuah soto sudah termasuk daging ditempatkan dalam sebuah mangkuk kecil dan sendok bebek. Sementara nasi yang sudah ditaburi bawang goreng tersaji di atas piring tersendiri, sehingga memudahkan konsumen untuk memilih menyantapnya langsung atau perlu dicampur jadi satu dengan nasi. Semakin lengkap rasanya dengan kerupuk udang yang gurih dan renyah. Apalagi kriukannya dipadu dengan biji-biji taoge yang amat terasa pula. Pokoknya, mantap kale…! (pinjam istilahnya Benu Bolo, red).
Bila kurang antusias dengan soto, masih ada pilihan menu lain yaitu sup buntut goreng. Sekali lagi pengolahannya dibuat antikolesterol sehingga aman dikonsumsi. Tak seperti soto atau sup buntut kebanyakan yang kuahnya begitu mengilat karena endapan lemak yang mencari ke permukaan, masakan istimewa Wak Attah ini terlihat begitu bening. Yang tampak hanyalah keruhnya bumbu. Namun sayang, masih ada rasa MSG yang mestinya tak perlu terlalu banyak.
Mungkin sebagian pembaca VENUS kurang begitu familier dengan wilayah Jambangan Kebon Agung…? Gampang kok mencari depot soto bebes kolesterol ini. Ada beberapa rute alternatif, misalnya dari arah Jl. Karah (Jawa Pos) lurus ke tenggara dan melintasi jembatan di atas tol (Palm Regency). Kurang lebih 300 meter dari jembatan ini dapat ditemukan depot Wak Attah di sebelah kiri jalan. Sementara bagi yang datang dari Jl. Pagesangan atau Kebonsari langsung saja meluncur ke utara begitu memasuki perempatan Kebonsari Tengah. Kurang lebih 800 meter dapat ditemukan depot soto tujuan. Jadi, bila ada waktu senggang sesekali bisalah menikmati sajian soto bebas kolesterol ini. Soal harga pasti terjangkau, karena satu porsi hanya dibandrol Rp. 7.000 saja. (arohman)