Aku tak mau lagi kau tinggalkan
Dengan selembar tikar harap ini kupanjatkan
Kepada langit penebar malam 1000 bulan
Jiwa-jiwa kerdilku hanya berputar-putar dengan ritual tahunan
Padahal… engkau sunggu agung untuk disia-siakan ya… Ramadan.

Dari niat hati yang terlantun setiap malam
Sejak awal diri ini memang merasa timbul dan tenggelam
Di antara himpunan rakaat dan lantunan syariat kalam
Aku menangis karena segera kembali dalam kerinduan mendalam.

Betapa aku merasa belum cukup puas bersamamu
Seakan baru kemarin aku menyambutmu
Namun karena kesibukan aku jadi tak lagi menghiraukanmu
Sehingga kini aku hanya bisa menyesal segera kehilanganmu.

Ramadan, jangan kau penggal kerinduanku ini
Biarkanlah aku terkatung dalam sejuta harap sepanjang hari nanti
Karena aku tak tahu pasti apakah mungkin masih ada izin ilahi
Untuk dapat menemui yang masih setahun lagi…

Ya.. Allah, jangan biarkan aku kikir dalam kesombongan
Bukakan rezekiku tanpa kekufuran
Panjangkan umurkan dengan kemaslahatan
Dan pertemukanlah aku dengan kesejukan Ramadan tahun depan.
Amin…


Surabaya, 10 Oktober 2007

(puisi: abdur rohman)





Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)