Tepat seminggu pasca tergelarnya Festival Jajanan Bango di Lapangan Brawijaya Surabaya (10/5), pecinta kuliner Surabaya disuguhi Festival Rujak Ulek.

SURABAYA adalah kota Rujak Ulek. Oleh sebab itu, untuk kesekian kalinya diselenggarakan Festival Rujak Ulek, dalam rangka hari jadi Kota Surabaya yang ke-715. Acara yang dihelat di sepanjang Kya-Kya jalan Kembang Jepun Surabaya (18/5) itu diikuti oleh 1200 peserta.
Dalam sambutan pembukaan, Wali Kota Surabaya, Bambang DH mengatakan, “Rujak Ulek sudah menjadi bagian dari makanan khas warga Surabaya. Setiap tahun kita selalu menyelenggarakan Festival Rujak Ulek agar makanan khas Surabaya ini tetap lestari. Mudah-mudahan untuk penyelenggaraan tahun-tahun berikutnya bisa diikuti juga oleh dearah-daerah lain. Apalagi penyelenggaraannya kali ini lebih baik dari tahun-tahun kemarin,” papar Wali Kota.

Dalam acara yang dimulai pada pukul 14.00 sampai selesai itu, selalu mendapat apresiasi dari masyarakat. Bahkan jauh sebelum acara dimulai, para pengunjung yang notabene adalah penyuka rujak, dan sporter dari masing-masing peserta sudah menyemut, memadati sepanjang jalan Kya-Kya di timur Jembatan Merah itu.
Turut hadir sebagai tamu undangan adalah para konsulat dari negara sahabat, juga para mahasiswa asing yang tengah melakukan studi di Surabaya. Para undangan istimewa tersebut tampak begitu menikmati acara, yang siang itu dihibur oleh aksi kocak para MC yang terdiri atas Pria Aljabar dkk.
Di atas panggung juga diisi penampilan para pengurus Dharma Wanita Kota Surabaya yang dipimpin oleh Ibu Dyah Bambang DH. Sementara peserta sendiri sangat antusias dengan rupa-rupa kostum, sehingga makin menambah maraknya suasana Festival Rujak Ulek siang kemarin.

Klatakan & Pisang Biji
Rujak Ulek merupakan makanan khas asli Surabaya yang bumbunya terdiri atas cabe, terasi, petes, kacang, garam, gula, kecap, dan kemiri yang kesemuanya diulek menjadi satu dalam sebuah cobek (bhs jawa: layah, cowek). Setelah bumbu siap, baru klatakan (isi)-nya disiapkan. Biasanya isi rujak ulek variasinya dari irisan tipis buah-buahan seperti bengkoang, ketimun, kerai, jambu monyet, jambu air, nanas, mangga, dan yang tidak boleh ketinggalan adalah pisang keluthuk (pisang biji). Yang istimewa, sayur godoknya. Biasanya sayur yang digunakan antara lain kangkung, kacang panjang, taoge dan kerai. Sebagai lauknya, biasanya disertakan juga irisan tempe maupun tahu.

Agar rasa sedapnya tak cepat hilang, maka penyajian yang paling tepat adalah di atas pincuk daun pisang. Pertama klatakan dimasukkan di atas pincuk, disusul sayur godoknya, baru setelah itu disiram bumbu rujak ulek di atasnya. Satu lagi, akan semakin mantap bila ditambah kerupuk.
Menyantap rujak ulek biasanya paling pas di siang hari. Karena cuaca yang gerah akan membangkitkan gairah mengonsumsi buah-buah yang sudah diiris menjadi klatakan. Belum lagi pedas dan sedapnya terasi dan petis yang telah teraduk jadi satu dalam ulekan bumbu rujak ulek ini. (arohman)