ANDA suka menikmati buah durian? Selain enak dimakan segar, durian juga akan terasa mantap jika dipadukan dengan ketan. Tabloid LeZAT kali ini mencoba menikmati Ketan Durian Citras yang gaungnya cukup terkenal di Surabaya.
Seakan menambah kelengkapan ragam jajanan khas yang ada di Surabaya, pamor Ketan Durian Citra‘s memang bukan jajanan yang asing bagi masyarakat Surabaya. Saking larisnya, ketan durian Citra‘s bisa menjadi pilihan yang wajib disatroni begitu mencari jajanan hangat di malam hari.
Begitu menjelang petang, apalagi malam minggu, kawasan makan pinggir jalan Dharmawangsa tepatnya nomor 51, begitu banyak dipadati pengunjung yang hendak menikmati jajanan yang cukup ramah di kantong. Mulai dari pekerja kantoran, anak muda-mudi yang datang secara bergerombol maupun berpasangan tampak antusias menikmati suasana.
Jika larut malam sedikit, jangan harap kebagian tempat duduk, bisa-bisa Anda menikmati jajanan ketan durian sambil berdiri. Semangkuk ketan durian di tempat ini sekilas seperti kolak kental. Namun jika diperhatian dan dirasakan lebih cermat, pekatnya aroma durian begitu menusuk hidung dan rasa ketannya begitu meresap menyentuh lidah saat digigit.
Apa yang membuat ketan durian Citra‘s ini terasa mantap dan banyak pengemarnya sehingga harus rela antre untuk menikmatinya? Seperti yang diungkapkan Ny Dhewik Aan pemilik gerai Ketan Durian Citra‘s, bahwa sejak awal buka sekitar tahun 1987 lalu rasa ketan duriannya tak pernah berubah hingga sekarang. Menjaga kualitas adalah hal penting yang harus dipelihara agar pelanggan tidak kecewa.
“Saya bersyukur sekali sejak buka dua puluh satu tahun lalu, tempat ini tak pernah sepi pembeli. Meski sering kewalahan melayani banyaknya pembeli, kami tetap berusaha mengutamakan kelezatan, servis dan kebersihan,” menyebutkan motto usahanya.

Legitnya Ketan Durian
Keistimewaan rasa buah durian inilah yang coba ditawarkan oleh Ny Dhewik Aan (51). Bermodalkan hobi gemar memasak dan kegemarannya makan durian, ibu satu anak ini mengkreasikan buah berduri dengan mencampurkan pulut (ketan), dan santan sebagai kuahnya.

Ny Dhewik Aan (kanan) saat ditemui di sela kesibukannya melayani pembeli di stan Ketan Durian Citra's.

Ketan durian dibuat dari ketan yang dikukus dan diberi kuah kental atau vla yang diolah dari durian dan santan. Perpaduan rasa gurih dan legitnya durian begitu menggoda. ‘Walaupun durian tidak musim, saya menghindari penggunaan esens. Karena bagi saya buah durian selalu ada setiap hari, jika memakai esens rasa ketan durian akan berbeda begitu juga dengan warnanya bisa menjadi kuning kecokelatan’ lanjutnya.
Dari rasa kehati-hatian itulah, Ny Dhewik banyak menuturkan kalau penampilan dari makanan musti diperhatikan untuk menarik pembeli. Seperti ketan yang dimasak harus putih, jadi pilih beras ketan yang butirannya berwarna putih dan tidak banyak yang patah. Sebagai rasa gurih Ny. Dhewik selalu menggunakan santan segar ketimbang dalam kemasan. Santan dan durian dimasak sampai kental hingga menyerupai selai.
Untuk meracik ketan durian, Ny Dhewik harus turun tangan sendiri walaupun dibantu beberapa orang karyawan. ‘Bukannya saya tidak percaya dengan karyawan dalam membuat ketan durian sehari-harinya. Karena dalam rasa, saya harus berhati-hati, walaupun resep sama tapi kalau yang masak berbeda, rasanya juga beda lho...’ jelasnya.
Dan gara-gara keunikan itu pula, banyak yang tergoda untuk mencoba. Apalagi harganya cukup terjangkau Rp. 5000 per porsi. Dalam sehari sekitar 200 porsi ketan durian selalu habis. Makanya, tidak mengherankan bila setiap hari ketan durian Citra‘s menghabiskan 5 kg beras ketan, dan 8 buah durian. Untuk penyediaan bahan baku durian, Ny Dhewik mengaku tidak pernah pusing membeli durian, karena sudah ada pemasok dari pasar. *