Orang Surabaya pasti akrab sekali dengan menu soto. Makanan berkuah yang terkenal ini, di Surabaya identik dengan daerah Lamongan dengan soto ayamnya dan Madura bersama soto dagingnya. Tapi, tahukan Anda bahwa jenis soto daging Madura ada beberapa jenis sesuai kota asalnya?
Salah satu varian soto dari Madura adalah Soto Sabreng Sumenep. Mengapa dinamakan Soto Sabreng? Karena dalam penyajiannya soto ini bukan hanya dihidangkan dengan irisan lontong, tetapi juga disertai pula irisan ketela pohon (pohong; yang dalam bahasa Maduranya adalah sabreng).
Mendapatkan Soto Sabreng khas Sumenep ini memang tidak mudah. Namun bila Anda di Surabaya, tak perlu jauh-jauh menyeberang ke Sumenep, Madura. Silakan saja mampir ke warung Reng Oneng yang berada di Jl. Bratang Binangun 67 (depan pertokoan RMI) Surabaya.
Dalam penyajiannya, Soto Sabreng dihidangkan terpisah antara kuah dan isinya. Kuah ditempatkan dalam sebuah mangkuk, sementara irisan lontong dan ketela diletakkan di sebuah piring. Di permukaan lontong dan ketela ditimpali suhun putih kemudian disiram dengan bumbu kacang sebelum ditaburi bawang dan kecamba goreng.
Bumbu kacangnya rasanya sama dengan bumbu sate, hanya saja tanpa kecap. Namun kadang kala ada juga yang menambahkan kecap saat sudah dicampur dengan kuahnya.
Kuahnya mirip dengan kuah sup buntut, rasanya segar sekali karena resapan kaldu daging campur jadi satu dengan jeroan sebagai isi kuah. Apalagi bila ditambah air jeruk nipis, tentu semakin berasa. Bagi yang menyukai rasa pedas, bisa ditambahkan sambal cabai secukupnya.
Sebagai pelepas dahaga, Anda bisa menyeruput minuman khas Madura, yaitu Pokak. Menurut Riano Dwi Permana, owner Reng Oneng, minuman ini diramu dari tujuh rempah dan gula merah. Makanya rasanya sangat hangat dan harum.
Paduan yang pas sekali, Soto Sabreng dan Pokak. Keduanya enak disantap dalam berbagai suasana. Mengapa demikian, karena biar pun dihidangkan panas maupun dingin tetap saja rasa dan aromanya tak berubah. Silakan cicipi sendiri deh, bila tidak percaya! (arohmanmail@yahoo.com)