Pernah mencoba bebek bakar? Bagaimana rasanya? Spesial banget, kan...? Ya, itulah pengalaman saya kali pertama menikmati menu bebek bakar madu di Waroeng Delta 5, Jalan Ketintang Barat, Surabaya.
Di Surabaya, menu bebek bukanlah santapan aneh, meskipun juga bukan termasuk makanan biasa, alias istimewa dan terjangkau oleh semua kalangan. Kebanyakan warung penyedia sajian bebek mencatatkan pilihan menunya pada bebek goreng atau nasi bebek. Jarang yang melakukan inovasi menu bebeknya dengan aneka pilihan. Padahal daging bebek cukup enak untuk dijadikan sate atau pun dibakar.
Pada suatu kesempatan belum lama ini, saya tertarik mampir ke sebuah warung di bantaran anak sungai Kali Berantas dekat Rolak (pintu air) Karah, namanya Waroeng Delta 5. Hampir setiap petang, warung ini selalu ramai pengunjung, khususnya para kaum muda. Suasananya yang dikemas cukup artistik dengan dekorasi klasik mampu menciptakan kenyamanan tersendiri bagi pengunjung. Apalagi pemandangan malam yang memendar di permukaan air sungai penuh kelipan warna-warni lampu penerangan dan kendaraan yang seliweran dari kejauhan cukup menyejukkan hati.
Kenyamanan tersebut makin komplet dengan ketersediaan menu-menu istimewa. Salah satunya adalah bebek bakar. Ada sih, sebenarnya menu ’bakar-bakaran’ lain yang cukup mengundang selera yaitu iga bakar. Namun karena kurang gairah menyantapnya, maka petang itu cukuplah memutuskan pilihan pada bebek bakar madu saja.
Sekitar sepuluh menit pasca pemesanan, seorang pramusaji pria datang mengantar pesanan ke meja lesehahan. Sepiring menu bebek bakar madu plus nasi putih punel hangat dengan minuman jus jambu marah. Ehmmm... langsung saja menyantapnya. Karena menu bebek kalau dingin tersapu angin maka aroma kelezatannya akan berkurang.
Ketika mencoba menusuknya menggunakan garpu dan sendok untuk melepas daging bebek dari tulangnya, eh ternyata mudah sekali. Dagingnya bisa copot sendiri, sehingga tak perlu susah payah membongkarnya. Begitu masuk di mulut, rasa gurih dan manis benar-benar padu dengan empuknya sang bebek. Tak ada komentar lain, selain uewenaakk tenaaann!
Bumbu yang didominasi kecap manis untuk proses pembakaran dan sapuan madu pada kuas saat pemanggangan, benar-benar merasuk ke pori daging bebek sehinggga terciptalah rasa begitu luar biasa. Jadi, proses masakanya sangat sederhana sehingga tidak butuh waktu lama bagi customer dalam menunggu pesanan. Apalagi sajiannya pun cukup ditambah irisan mentimun dan tomat buah sebagai lalapannya.
Untuk pendorong rasa haus, minumannya bisa memilih jus buah, di antaranya jus jambu merah yang menggoda. Jadi, meskipun bebek cukup tinggi kandungan kolesterolnya, rasanya impas sudah bila usai makan langsung digelontor minuman jus buah sebagai pelarutnya. (www.arohman.co.cc)
Bebek Bakar Madu: Manis, Gurih, Empuk Beraduk Jadi Satu
byruang baca
-
Posted by: ruang baca
Praktisi media, mengawali karier sebagai penyiar radio, pernah menjadi copy editor koran nasional terbitan Surabaya, memimpin media lifestyle majalah dan tabloid di Surabaya, menjadi redaktur koran, dan menggawangi beberapa penerbita, sampai sekarang menjadi konsultan media kehumasan di universitas ternama di Surabaya.
huahhh kok kethok wenak mas....
Kebetulan aku penggemar berat bebek bakar nih , di tangerang ada gak ya bebek bakar madu?? kalo langganan saya sih bebek bengis yang ada di perumnas II tangerang . enak banget tuh . katanya yang diolah adalah bebek muda jadi masih halus dan lembut daging nya....