Sajian khas makanan Gresik yang satu ini memang tak pernah membuat bosan penikmat kuliner nusantara. Sajiannya terbilang sederhana, namun di balik itu semua tersimpan berjuta kenikmatan rasa.

ADA banyak depot penyedia nasi krawu di kota Gresik, salah satunya adalah depot Bu Azzah di jalan Panglima Sudirman 83 A Gresik. Di depot Bu Azzah ini nasi krawu dihidangkan di atas piring berlapis daun pisang sebagai pengganti pincuk.
Nasi putih dikrawuk (diambil menggunakan tangan langsung) kemudian ditempatkan di atas piring, ditambah serundeng, mangut, daging suwir, dan sambal hitam yang khas (perpaduan antara terasi dan petis). Yang tak boleh ketinggalan adalah kuah semur yang dihasilkan dari kaldu daging dan jeroan. Hemmm... Benar-benar sulit dicari padanannya.
Nasi krawu Bu Azzah seporsinya dihargai Rp. 10.000, karena setiap sajian disertakan kuah semur secara tepisah dalam sebuah mangkuk kecil. Dengan dipisah seperti itu, penikmatnya bisa mencampur sendiri sesuai selera. Sementara di depot lain biasanya langsung dicampur setelah pengunjung/pelanggan ditawari mau pakai kuah atau tidak oleh penjualnya.
Yang istimewa lagi dari sajian nasi krawu Bu Azzah adalah rasa mangutnya yang gurih mengimbangi serundengnya. Mangut juga dibuat dari kelapa muda, namun prosesnya lebih lama. Karena kelapa mudah setelah diparut dan disangrai masih harus ditumbuk dengan tambahan bumbu pelengkap lainnya dan hasilnya padat, bukan encer seperti kuah mangut di dearah lain.
Serundeng dalam nasi krawu sendiri terdiri atas 3 jenis, yaitu serundeng biasa, serundengn kelapa merah atau yang disebut krawu berasa pedas, dan serundeng kelapa kuning yang dinamakan abon berasa manis. Perpaduan serundeng dan mangut inilah yang membuat rasa nasi krawu begitu nikmat, gurih dan nendang. Apalagi dikombinasikan dengan sambal hitam dan kuah semurnya.
Dinamakan nasi krawu, selain berasal dari salah satu jenis serundeng, sebagian sumber lain mengatakan bahwa julukan nasi krawu itu dari proses pengambilan nasi yang dikrawuk atau krawukan yaitu mengambil nasi atau lauk dengan jemari tangan langsung, tanpa alat bantu sendok atau lainnya, tantu menggunakan pengaman kantung tangan plastik agar sajian tetap hygienis.
Nasi krawu, di Gresik merupakan salah satu hidangan istimewa karena hanya bisa didapat di depotnya. Jarang nasi krawu dijual oleh penjual nasi pada umumnya, karena selama ini para penjual nasi krawu adalah para pendatang dari Madura yang sudah tinggal di Gresik puluhan tahun lamanya.
Di tetangganya seperti Surabaya, nasi krawu sebenarnya juga ada dan dijajakan di pinggir jalan. Biasanya nasi krawu yang dijual di jalanan seperti itu sudah dikemas dalam bungkusan sehingga bisa langsung dibawa pulang atau langsung di santap di tempat.


Keunikan nasi krawu ini memang pantas menjadi ikon kuliner kota Gresik. Popularitasnya memiliki nilai jual tinggi sehingga dapat memudahkan orang mengenal kota yang juga terkenal dengan pudak-nya ini. Apalagi kota Gresik sendiri merupakan salah satu tujuan wisata religi, karena di kota tersebut terdapat makam dan situs peninggalan Wali Songo, antara lain makam Sunan Giri, Maulana Malik Ibarahim, Fatimah Binti Maimun yang biasanya menjelang Ramadhan begini ramai diziarahi pengunjung. Selain itu, di sekitaran kota Gresik sendiri masih ada lokasi wisata lain yang mulai dipopulerkan oleh pemerintah setempat, di antaranya Telaga Ngipik.
Jadi, selain dapat menikmati kuliner Gresik yang nikmat, Anda juga bisa menenteramkan hati dengan ziarah ke makam aulia ternama atau berekreasi ke telaga Ngipik untuk sekadar naik perahu sembari menikmati kesejukan udara yang masih bersih. Jadi, kapan Anda meluangkan waktu mampir ke Gresik? (arohman)