Siang ini cuaca Surabaya begitu panas. Aktivitas pun selalu berasa gerah dan haus. Entah sudah berapa botol air mineral diteguk sebagai pelepas dahaga, namun tetap saja serasa kering kerongkongan ini. Namun sekonyong-konyong kehausan itu sirna terhapus segarnya rujak es krim yang dijajakan oleh pedadang keliling yang melintas di depan kompleks Niaga Permai, Jl. Veteran Surabaya.
Pertama sih tidak begitu tertarik, namun ketika kawan-kawan berjubel mengerubungi penjualnya, eh tiba-tiba saja rasa penasaran untuk mencobanya pun lantas menggoda selera. Dengan harga Rp. 4.000-an per gelas yang porsinya cukup untuk membunuh penasaran. Apalagi cara penyajiannya cukup praktis, karena penjualnya sudah mengemasnya sedimikian rupa sehingga begitu ada pembeli langsung bisa diambilkan tanpa menunggu lama.
Gelas plastik hampir separo sudah terisi rujak serut (hasil serutan buah yang dipasrah), yang terdiri atas pasrahan buah mangga, pepaya, nanas, ketimun, bengkoang, dengan bumbu rujak manis yang terbuat dari gula merah dicampur irisan cabe kecil-kecil. Ketika ada pembeli, sang penjual yang mengaku asli Sukoarjo, Jawa Tengah itu pun langsung membuka termos seterefom, kemudian mengambil satu gelas berisi rujak dan satu plastik yang berisikan es puter (es krim tradisional). Es krim kemudina ditaruh di atas rujak, dan siap dinikmati.

Tiga Perpaduan Rasa
Inilah rasanya rujak es krim: manis, masam, dan gurih. Manis berasal dari bumbunya yang berasal dari gula merah. Masam bersumber dari buah mangga, nanas dan jenis buah lainnyanya. Sementara gurihnya dari es puter yang bahan dasarnya berupa santan juga susu.
Keistimewaan inilah yang menyatu dalam satu kecapan lidah. Aromanya pun harum dan segar. Apalagi dingin es yang pas menjadikan minuman khas Jawa Tengah ini sangat tepat dinikmati di tengah panasnya cuaca Surabaya. Makanya, kawan-kawan kantor kok selalu berbondong-bondong menyerbunya. Sayangnya tidak setiap hari Bapak penjual rujak es krim ini singgah di depan kantor kami, sehingga harus menahan rindu bila ingin menjadikannya menu pendamping makan siang. (arohman)