Memoria Dwi Prasita memotong tumpeng, sebagai tandai dimulainya FJB 2008, di Lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya (10/5)

SETIDAKNYA kalimat tersebut tepat sekali disematkan untuk kesuksesan tergelarnya Festival Jajanan Bango 2008 di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya (10/5) kemarin. Meskipun cuaca panas menyengat kulit, namun antusiasme dan animo warga Surabaya untuk hadir dan menyantap aneka makanan khas pusaka kuliner nusantara sangat luar biasa. Terbukti, sejak dibuka mulai pukul 09.00 hingga usai pukul 17.00 (dari yang sedianya pukul 22.00, red), ribuan orang bergantian memasuki arena yang menyajikan 80 jenis makanan juara dan legendaris di Surabaya dan Jawa Timur.
Selepas acara seremonial, yang secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkot Suhartoyo, setiap stan makanan yang dihias penuh daya tarik itu langsung diserbu pengunjung. Tak terkecuali para kuli tinta, langsung turut larut mencicipi dan meresensi selera lidah masing-masing untuk disajikan bagi penikmat berita-berita wisata kuliner.
Ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Brand Manager Bango, Memoria Dwi Prasita, dan dilanjutkan pelepasan balon oleh perwakilan peserta dengan disaksikan oleh para undangan. Pagi itu, hadir juga Yuni Shara yang bertindak sebagai host FJB untuk acara Bango Cita Rasa Nusantara (BCRN) yang ditayangkan di Indosiar setiap Sabtu, pukul 09.00 WIB.
Acara semakin meriah, dengan dibagikannya voucher makan gratis bagi pengunjung FJB yang beruntung. Apalagi di panggung utama selalu disajikan live music sebagai pengiring pengunjung menyantap hidangan di meja-meja yang disediakan panitia. Sungguh kemasan acara yang sangat menarik. Lebih mengesankan daripada acara serupa setahun lalu, yang digelar di Lapangan Basuki Rahmat Surabaya. Apalagi, tahun ini penyelenggaraan FJB bertepatan dengan digelarnya Surabaya Big Sale dalam rangka HUT Surabaya ke-715.
Berikut berita-berita foto FJB 2008 di Surabaya yang diabadikan oleh Abdur Rohman:



Balon dengan rumbai pelakat simbol kejayaan BANGO dilepas pasca doa pembukaan FJB 2008 Surabaya.



Nurulita Novi Arlaida, External Communication Asst. Manager PT Unilever (kiri) dan Memoria Dwi Prasita saat jumpa wartawan di arena FJB 2008, Surabaya.



Nurulita Novi Arlaida mewawancarai Disbudpar Pemkot Suhartoyo (tengah) didampingi Memoria Dwi Prasita.



Para panitia FJB berfoto bersama para wartawan dan segenap undangan.



Para petani kedelai hitam yang turut memeriahkan acara FJB 2008 di Surabaya, berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.



Asap mengepul dari stan Sate Buntel yang kebanjiran konsumen. Tampak seorang penikmatnya tengah mengabadikan proses pemanggangan sate buntel yang unik.



Sekelompok pengunjung FJB 2008 di Surabaya berkumpul dalam satu payung untuk berunding stan mana saja yang akan disinggahinya. Karena jumlahnya 80 stand dengan aneka makanan khas jawara, mareka harus berbagi tugas untuk bisa mencicipi semuanya.



Stan Soto Wawan selalu menjadi yang paling inovatif. Seperti tampilannya tahun lalu, Wawan tetap mengandalkan dekorasi yang mencerminkan ciri khasnya, yaitu tataan aneka bahan dasar di seputar pikulan sotonya.