BICARA soto memang tak bisa lepas dari Jawa Timur, karena dari ujung timur pulau Jawa inilah soto yang maknyuzz berasal. Tentu kita semua tahu bahwa soto identik dengan daerah Madura lewat soto dagingnya dan Lamongan dengan soto ayam. Daerah lain yang punya hirarki erat dengan menu soto adalah Jakarta dengan Soto Betawi-nya dan Medan yang terkenal dengan Soto Udang-nya.
Nah, kali ini VENUS menghidangkan Soto Udang khas Medan yang memiliki selera tersendiri untuk Anda coba. Kebetulan, belum lama ini (10/5), dalam rangka HUT Kota Surabaya ke-715 digelar Festival Jajanan Bango 2008 di Lapangan Makodam V Brawijaya. Di sana VENUS sempat mampir dan mencicipi keunikan dan gurihnya Soto Udang Medan. Pasalnya, tidak gampang menemukan makanan yang satu ini, karena keberadaannya hanya bisa didapat di daerah asalnya, Medan, plus di Jakarta. Maklum, menurut penjualnya yang didatangkan khusus dari RM. Rinaldy, pihaknya masih menjajaki kemungkinan buka cabang di kota Pahlwan.



Sato Udang cukup mendapat respons pengunjung FJB 2008, di Surabaya.


Soal rasa dan performa, Soto Udang Medan memang tidak sama dengan soto khas Jawa Timuran yang berkuah bening. Karena Soto Medan kuning pekat keputih-putihan karena berbahan utama santan kelapa murni. Sekilas mirip Soto Betawi. Namun ketika disinggung masalah kesamaan tersebut, sang penjual menandaskan bahwa Soto Medan dan Betawi berbeda. Karena Soto Betawi biasanya berbahan santan dicampur sari kedelai. Sementara Soto Medan asli santan.
Secara penampilan, Soto Udang Medan lebih cenderung mirip dengan masakan kare atau gule. Rasanya sangat dominan gurih, karena bahan utamanya santan. Yang membedakan lagi sudah pasti dalam hal isi utama yang berupa Udang. Yang sedikit menyamakan dengan soto lain asal Jawa terletak pada suun dan taoge juga irisan telur godog yang tak boleh ketinggalan.



Penikmat Soto Udang, tampak harus antre menunggu giliran mendapatkan menu soto khas Medan idamannya.


So, sebuah pengalaman mengasyikkan menyempatkan diri hadir di arena Festival Jajanan Bango 2008 di Surabaya, dan menemukan makanan khas nusantara yang benar-benar berbeda. (arohman)