PENGERTIAN
Layout (manajemen bentuk dan
bidang): penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang
sehingga membentuk susunan artistik.
Tujuan utama layout:
Menampilkan elemen gambar dan
teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca
menerima informasi yang disajikan.
ISTILAH DALAM LAYOUT
Grid System:
• Untuk memecahkan permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah
ruang.
• Sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual.
• Menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang
sudah diciptakan.
Tujuan utama:
untuk menciptakan suatu
rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
The Golden Section:
Sebelum kita bisa membuat
grid, kita memerlukan sebuah halaman untuk meletakkannya.
Digunakan untuk menyusun
keseimbangan sebuah desain (proporsi).
The Symetrical Grid:
Dalam grid simetris, halaman
kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan cermin dari halaman kiri. Ini memberikan
dua margin yang sama baik margin luar maupun margin dalam. Untuk menjaga
proporsi, margin luar memiliki bidang yang lebih lebar.
Prinsip-Prinsip Layout:
· Urutan: menunjuk pada aliran
membaca.
· Penekanan: menunjuk pada
objek-objek penting dalam urutan pembacaan.
· Keseimbangan: menunjuk pada
pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela).
· Kesatuan: menunjuk pada usaha
menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan.
· Konsistensi: menunjuk pada
kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan
berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi
koordinasi keseluruhan material yang dilayout.
Di samping lima prinsip di
atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting terutama untuk layout penerbitan
berkala. Dua prinsip tersebut yaitu konstanta dan variabel.
“Konstant adalah elemen-elemen
yang konstan, elemen yang selalu dipertahankan… sedangkan variabel adalah
elemen-elemen yang berubah.”
UNSUR-UNSUR LAYOUT
1. Tipografi
Merupakan unsur penting dalam
layout.
Tipografi sebaiknya tidak
dipahami sebatas memilih jenis huruf tetapi juga soal mengorganisasikan huruf.
Pengorganisasian tersebut tak
sebatas memilih jenis huruf yang cocok untuk headline, subheadline, body text,
caption, dll.
Pengorganisasian di sini
meliputi pengaturan jarak antar baris, antar huruf, antar kata, spasi, termasuk
memastikan bentuk/anatomi huruf yang sebaiknya memiliki perbedaan dengan angka
(misalkan huruf i kapital sebaiknya tidak sama dengan angka 1).
Pemilihan jenis huruf juga
dengan memperhatikan kelengkapan seri huruf seperti regular, bold, bold italic,
italic. Tipografi pun termasuk ke dalam prinsip konstanta dan variabel.
Misalkan, body text surat kabar atau jurnal umumnya merupakan konstanta, baik
jenis maupun ukuran. Sedangkan untuk headlineselain memiliki konstanta pada
jenis huruf biasanya memiliki variabel ukuran dengan alasan pertimbangan
keseimbangan ruang. Di samping itu, body text yang konstan berkaitan dengan
hitungan jumlah karakter yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ruang/kolom.
PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIPOGRAFI
• Jangan terlalu banyak memakai jenis huruf. Pastikan seri huruf yang
dipilih lengkap (regular, italic, bold, bold italic), serta bentuk huruf yang
berbeda dengan angka.
• Terlalu banyak memakai jenis huruf menyebabkan kekacauan (too much
variables). Salah satunya disebabkan dalam tipografi itu sendiri, yaitu ruang
sela antar huruf dan kata yang (terlalu) beragam (letter spacing, word spacing,
leading). Organisasi huruf yang tidak terkontrol menyebabkan munculnya ruang
lebar dalam baris-baris kalimat yang jika diamati membentuk garis sungai.
• Tipografi yang terorganisir dimudahkan pengorganisasianya jika kita
mendisain menggunakan program layout, misalkan Adobe Pagemaker, Adobe Indesign
(misalkan melalui Paragraph Styles).
• Jenis huruf yang digunakan: berkait dan tak berkait. Penggunaan ini
dengan mempertimbangan kebutuhan teks dalam artikel, misalkan untuk headline,
subheadline, body text, caption, dll.
ILUSTRASI
Ilustrasi dalam sebuah
penerbitan bisa berfungsi sebagai penghias, bisa pula memperjelas teks.
Dalam statistik yang diperluas
ke dalam desain komunikasi visual ilustrasi bisa berupa info grafis. Ada pula
yang menyebut dengan info grafik, atau diagram.
Dalam ilmu diagram dikenali
beberapa jenis bentuk diagram yaitu basic statistic (umumnya berupa
angka-angka), scatter graph (diagram pencar), grafik kontinu (diagram garis),
grafik bar (diagram batang), diagram bagian (diagram kuweh), dan piktorial
(ikonik).
FOTO
Dalam penerbitan media foto
biasanya sangat sentral pada perwajahan, utamanya pada cover, baik di majalah
maupun media cetak lainnya. Selain itu, foto juga berperan penting pada halaman
Isi (dalam), karena setiap halaman diharapkan dapat menarik minat pembaca agar tertarik
menyimak isi majalah dari halaman ke halaman berikutnya.
Sebagai pendukung sebuah
artikel penempatan atau penyertaan foto sangatlah penting. Setiap
artikel/naskah yang dimuat sebaiknya selalu didukung dengan foto-foto.
Banyak hal yang harus dipertimbangkan
dalam membuat foto untuk mendukung naskah atau artikel suatu majalah, antara
lain:
1) Kesesuaian, foto harus
sesuai dengan isi berutanya
2) Pengaruh (impact), foto
harus mampu menarik perhatian pembaca agar berhenti pada artikel tertentu agar
melihat dan membacanya.
3) Kemungkinan disain, foto
merupakan bagian dari disain halaman secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam
pembuatan disai harus dipertimbangkan kemungkinan untuk tetap menjaga
komposisi, keseimbangan, dan kesatuan.
Setiap majalah (media) memiliki
rubrik yang berbeda-beda, sesuai dengan sasaran pembacanya. Rubrik-rubrik yang
disajikan oleh suatu majalah mempunyai ciri khas yang dapat membedakannya
dengan majalah yang lain. Namun, dapat dipastikan bahwa setiap majalah
menyediakan halaman khusus untuk menampilkan foto secara penuh, ada yang
menyediakan satu halaman khusus.
Model Layout Pada Desain Majalah
Elemen dasar dalam suatu
layout yang tidak boleh ditinggalkan adalah:
1. Headline dalam suatu publikasi.
Bukan hanya judul tetapi mungkin berisi pesan utama yang ditonjolkan.
2. Teks isi atau bodytext. Dalam
publikasi berbentuk majalah bodytext adalah bagian teks yang paling banyak dan
memiliki format yang seragam. Akan tetapi, pada layout Wan, mungkin teks yang
berisi info utama ini memiliki lebih dari satu format, kadang memiliki beberapa
tingkat hierarki tergantung detil informasi yang ingin disampaikan.
3. Elemen gambar atau foto.
4. Ruang kosong dalam bidang
publikasi. Sebuah publikasi yang tidak memperhatikan tersedianya ruang kosong
akan sulit meletakkan fokus.
DOWNLOAD/UNDUH: MATERI POWER POINT
DOWNLOAD/UNDUH: MATERI POWER POINT