Saya suka kopi. Kopi asli yang diseduh tanpa gula. Bermula dari coba-coba, akhirnya menjadi ketagihan. Begitu mungkin kalimat yang pas untuk mendeskripsikan salah satu kegemaran atau hobi saya ini. Sudah banyak jenis kopi yang saya cicipi. Mulai dari kopi khas dari beberapa daerah penghasil kopi di Nusantara, juga kopi-kopi keluaran luar negeri yang terkenal, seperti kopi Panama, Colombia, maupun dari Etopia. Masing-masing tentu memiliki cita rasa dan kekhasan tersendiri.

Untuk bisa meneguk secangkir kopi enak ternyata tidak mudah. Diperlukan ‘ritual-ritual’ khusus yang barangkali tidak sembarang orang bisa menjadi penyajinya. Makanya, tukang seduh kopi memiliki nama khusus yang melekat untuk disandangnya, yaitu Barista. Perlu sertifikat dari sekolah dan kursus khusus pastinya.

Proses menyeduh kopi, dari mulai sangrai, menggiling, menyeduh dengan berbagai tekniknya, sampai dihidangkan perlu skill khusus. Demikian juga penikmatnya, mereka bukanlah sembarang orang, karena diperlukan juga kemahiran. Minum kopi bukan semata memindahkan air kopi dari gelas ke mulut, tetapi ada rangkaian proses menuju paripurna. Ya, menikmati kopi istimewa dari biji pilihan atau biasa disebut spesiality ini harus dengan hati. Dicecap perlahan sembari membaui aroma wanginya. Masuk ke permukaan lidah terus dicecap untuk mengenali rasa dan karakternya, yang di bagian ini akan bisa ditemukan cita rasa kopi itu berasal, misalnya keluarnya rasa buah, bungah, atau tumbuhan lain yang membuat kopi spesiality ini unik.

Waduh, mau minum kopi saja kok ribet dan sulit amat, sih! Tenang kali ini saya akan berbagi tips dan mengajak Anda ngopi tipis-tipis. Istilah ‘ngopi tipis-tipis’ ini biasanya kami gunakan saat mengajak teman atau rekanan ngobrol santai sambil menikmati hidangan kopi. Tentunya kopinya tidak harus spesiality. Bisa kopi apa saja dan dimana saja. Bisa di kedai atau bahkan di serambi rumah dan bisa pula di kantor.

Oke, kembali ke cara menyeduh kopi enak, kopi tanpa gula yang nikmat tanpa skill khusus ala Barista. Caranya ya ditubruk saja. Lho, kok ditubruk! Ya, namanya metode tubruk. Yakni, kopi yang sudah digiling cukup diseduh dengan menggunakan air panas. Itulah metode tubruk. Metode yang paling gampang untuk penyajian kopi.

Tapi, bagi Anda yang sudah pernah dan mengenal metode lain. Mungkin bisa memaksimalkan metode Tubruk Saring. Apa lagi nih…? Untuk mengetahuinya, Anda bisa simak video saya di bawah. Dijamin Anda akan bisa menirunya, mencobanya, dan bersiap-siaplah menjadi kopimania sesungguhnya.

Apapun kesibukan Anda, jangan lupa ngopi!

Artikel ini juga bisa dibaca di www.gurusiana.id
Klik: 
https://arohman.id/article/2021/06/ngopi-tipis-tipis-yuk-13209